Daniel tidak bisa menerimanya. Dia langsung melempar surat tersebut ke lantai. “Aku tidak mau tanda tangan! Aku tidak akan tanda tangan!”“Terserah! Kalau kamu tidak mau tanda tangan, aku akan bawa masalah ini ke pengadilan atau aku akan pisah rumah sama kamu. Pokoknya aku pasti akan bercerai sama kamu. Daniel, sudah tidak ada artinya lagi. Serius, tidak ada artinya lagi.”“Apa maksudmu tidak ada artinya lagi? Tania, kita sudah bertahun-tahun menjadi suami istri. Sekarang setelah melihat aku hancur, kamu malah ingin bercerai sama aku?” Daniel menepuk-nepuk kakinya, lalu berkata dengan sangat emosi.“Kamu tahu aku bukan bercerai gara-gara ini. Aku sudah berkorban banyak untuk keluarga ini. Tapi kamu malah punya wanita lain di luar sana, bahkan membiarkan anak harammu untuk tinggal di rumahku. Apa kamu pernah memikirkan bagaimana perasaanku? Apa kamu berani bersumpah kalau kamu tidak pernah kepikiran untuk bercerai?”Begitu mendengar pertanyaan Tania, Daniel langsung tertegun.Tentu saja
Gara-gara kejadian ini, sekarang putra dan putrinya Tania sedang ditahan di penjara. Tentu saja Tania merasa sangat terpukul. Rencananya untuk mengalihkan bisnis ke tangan anaknya malah hancur semuanya.Sekarang hanya tinggal Tania seorang diri. Dia merasa hidupnya tidak ada artinya lagi. Padahal dia sudah rebutan selama bertahun-tahun … sudah berwaspada selama bertahun-tahun, sekarang … apa artinya Tania melakukan semua itu?Perubahan sikap Logan yang drastis membuat Tania hampir tidak mengenalinya lagi. Dia sungguh tidak menyangka putranya akan mencelakai adik kandungnya sendiri. Sekarang … Cecilia bahkan tidak bersedia untuk bertemu dengannya lagi.Tania merasa dirinya sangat gagal dalam menjadi ibu dan istri.Buktinya, Daniel malah menghidupi Olivia dan anak haramnya di luar sana. Dia bahkan ingin menjadikan anak haramnya sebagai penerus bisnis keluarga. Selain memiliki posisi sebagai istri resmi, apa lagi yang dimiliki Tania. Tania tidak memiliki apa-apa lagi. Semuanya sudah tiada
Nama Yuna terus menduduki daftar berita hangat. Sepertinya berita Yuna kali ini lebih viral daripada berita gugatan Yuna dan Logan waktu itu. Sialnya, namanya malah dikaitkan lagi dengan Logan.Waktu itu, Yuna dituduh telah menjiplak hasil karya orang lain. Namun pencapaiannya sekarang sudah membersihkan tuduhan itu.Sementara Logan, dia yang awalnya merupakan CEO VL, lalu menjadi incaran semua penagih utang. Kemudian, entah bagaimana ceritanya dia malah menjadi direktur utama dari Kusumo Group. Sekarang dia malah dijebloskan ke penjara. Kehidupan Logan boleh dikatakan seperti sedang bermain kereta luncur saja, rasanya sangat tidak nyata.Setelah memikirkan masalah-masalah yang terjadi sebelumnya, semua orang mulai mengagumi Yuna.Itulah alasannya terus muncul nama “Yuna & Logan”, “Yuna & Yansen”, “Yuna & Asosiasi Peracik Aroma” di dalam topik hangat berita terkini.Demi tidak menghebohkan berita, Yuna terpaksa mengurung diri di rumah dan juga menonaktifkan ponselnya. Sekarang bahkan
“Mana mungkin asosiasi akan bubar segampang ini.” Yuna menyiram bunganya sambil berkata, “Kamu kira asosiasi akan bubar hanya gara-gara masalah ini? Asosiasi juga bukan dibentuk oleh satu orang saja. Jadi, asosiasi nggak akan bubar hanya karena kesalahan seseorang. Lagi pula aku … aku juga nggak punya kekuatan sebesar itu.”Jujur saja, Yuna hanya menambah minyak di dalam kobaran api saja. Asosiasi Peracik Aroma bisa menjadi seperti sekarang juga karena perbuatan mereka sendiri.Jika bukan karena ada yang egois, jika bukan karena Louis terburu-buru ingin membuktikan kemampuannya, jika bukan karena ada yang menyalahgunakan kekuasaan, jika bukan karena mereka sudah melupakan visi pembentukan asosiasi, Yuna juga tidak mungkin berhasil menghancurkan asosiasi.Namun bagi orang luar, semua ini berkat Yuna, meski sebenarnya bukan seperti ini.“Tapi bagaimana dengan suara rakyat?”“Dibiarkan saja, jangan buat respons apa pun. Beberapa dari mereka memang tulus ingin aku menjadi kepala asosiasi,
“Usir dia!” ucap Brandon dengan tanpa sungkan.Yuna terdiam membisu. Dia pernah kepikiran kalau Brandon tidak mengetahui masalah ini. Hanya saja, Yuna tidak menyangka Brandon malah ingin dia mengusir tantenya sendiri.“Emm ….”“Usir dia, kamu nggak usah ketemuan sama dia.”“Tapi, kata pembantu, dia datang dengan bawa banyak barang, bisa jadi hadiah pernikahan untuk kita.” Yuna sungguh tidak menyangka Brandon akan begitu membenci tantenya.“Hadiah pernikahan apaan! Dia pasti punya niat buruk!” dengus Brandon. “Kamu nggak usah hiraukan dia. Suruh pembantu beri tahu dia kalau kamu lagi nggak enak badan, jadi kamu lagi tidur. Suruh dia datang lagi lain hari.”“Emm, aku mengerti.”Berhubung Brandon sudah berbicara seperti ini, mungkin dia memiliki alasannya sendiri. Yuna pun mengangguk. “Emm … aku lakukan sesuai dengan ucapanmu?”“Emm.”Setelah mengakhiri panggilan, Yuna menyuruh pembantu untuk mengusirnya dengan mengatakan alasan yang dikatakan Brandon tadi. Pembantu memang merasa bingung,
Yuna berpikir sejenak, kemudian dia memutuskan untuk menelepon Brandon lagi. “Tantemu nggak mau pergi, katanya dia mau ketemu sama aku.”Sebenarnya Yuna bukanlah orang yang suka mengadu dan tidaklah takut dalam menghadapi keluarga seperti ini. Namun, berhubung Brandon tidak mengizinkan Yuna untuk bertemu dengannya, Yuna juga tidak akan menemuinya, mungkin Brandon ada alasannya.Setiap kali mengungkit masalah keluarga Brandon, Yuna dapat merasakan bagai tersembunyi dendam kesumat di dalam hatinya saja.Brandon mengerutkan keningnya, lalu berkata, “Anggap saja kamu nggak tahu. Kalau dia mau tunggu, biarkan saja dia menunggu. Lagi pula, dia juga nggak ada kerjaan!”“Oke, aku mengerti.” Dapat terdengar ketidaksenangan dari nada bicara Brandon, Yuna pun berkata, “Kamu nggak usah khawatirin aku. Ada Stella yang menemaniku di sini. Aku juga nggak bosan. Kamu kerja sana. Mungkin bentar lagi dia juga bakal pergi sendiri.”“Emm,” balas Brandon dengan singkat.Saat masih terdengar ada yang aneh d
Meskipun Clara sudah merencanakannya dengan baik, dia tetap kehabisan kesabarannya untuk menunggu. Sudah lama Clara tidak emosi seperti ini.Saat Clara sudah tidak sanggup untuk bersabar lagi, ponselnya tiba-tiba berdering. Dia pun langsung tersenyum ketika melihat nomor panggilan itu. “Brandon!”“Dengar-dengar Tante datang ke rumahku? Kenapa Tante nggak beri tahu aku dulu? Biar aku ada persiapan,” ucap Brandon dengan dingin.“Haish, memangnya mau bikin persiapan apa? Kita semua itu satu keluarga. Ini kebetulan Tante lagi di sekitaran rumahmu, jadi aku pergi untuk melihatmu,” balas Clara dengan tersenyum.“Tapi aku lagi nggak di rumah, sayang sekali! Gimana kalau Tante pulang dulu? Nanti kalau ada waktu, aku akan pulang untuk mengunjungimu.”“Nggak apa-apa. Kamu memang lagi nggak di rumah, tapi istrimu lagi di rumah, ‘kan? Sama saja!” Clara tertegun sejenak, lalu berkata dengan ragu, “Tapi Brandon, istrimu angkuh sekali. Padahal aku sudah ketuk pintu dua kali, dia malah nggak bukain pi
Setelah melepaskan ponsel, Clara mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu, dia malah dikejutkan oleh suara klakson mobil.“Tante, kamu anggap omonganku itu angin lalu, ya?” Brandon mencondongkan kepalanya keluar jendela, lalu berkata dengan dingin.Clara terdiam membisu.Bukankah mereka baru saja bertelepon? Sejak kapan dia pulang? Itu berarti dari tadi Brandon sedang melihat gerak-geriknya?Apa perlu Brandon melindungi istrinya sampai seperti ini? Apa dia tidak perlu bekerja lagi?Clara tersenyum, lalu membalikkan badannya untuk mendekati Brandon. “Aku hanya perhatian dengan menantuku! Kebetulan kamu sudah pulang, biar Tante masuk bersamamu.” Bagus juga, setidaknya Clara bisa menjalankan rencananya.“Tante, kenapa kamu masih nggak ngerti? Aku sudah bilang, Yuna lagi nggak enak badan, dia nggak bisa terima tamu. Kenapa Tante ngotot sekali?”Clara mengerutkan keningnya. “Kamu bahkan nggak izinin Tante buat masuk ke rumah?”“Iya!” Tak disangka, Brandon akan menjawab dengan begitu tegas
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat