Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 711 - Chapter 720

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 711 - Chapter 720

2192 Chapters

Bab 711

Baru saja Yuna mau berbicara, Brandon sudah maju ke depannya dan berkata, “Tuan Louis, kalau ada masalah, departemen hukum Uniasia akan berkonsultasi denganmu. Tapi sepengetahuanku, Asosiasi Peracik Aroma masih belum punya otoritas sebesar itu, ‘kan?”Selesai berbicara, Brandon langsung memeluk pinggang Yuna dan berjalan ke belakang panggung.Louis juga hendak mengikuti mereka, tetapi malah dicegah oleh karyawan Uniasia. “Tuan Louis, tolong berhenti.”Louis mengangkat alisnya dan berhenti. Dia berdiri di tempat sambil melihat punggung mereka yang menjauh dan tersenyum penuh arti.“Nggak disangka Asosiasi Peracik Aroma bisa utus orang kemari,” ucap Yuna dengan emosional.Yuna memang sudah menerima telepon dari mereka dan mempersiapkan diri. Hanya saja, dia tidak menyangka tindakan mereka begitu cepat. Selain itu, yang mereka utus adalah Louis. Dia bahkan juga datang ke konferensi pers ini. Dari kata-kata Louis tadi, dia memang sengaja mau mempermalukan dan mempersulit Yuna. Maksudnya su
Read more

Bab 712

Rumah! Yuna sudah sepenuhnya menganggap rumah ini sebagai rumahnya dengan Brandon. Setelah mengecup kening Yuna, Brandon berkata, “Mandi dulu sana, jangan masuk angin!”“Emm.” Yuna mengangguk, lalu naik ke lantai atas untuk mandi.Yuna memang sudah sangat kelelahan selama beberapa hari terakhir. Setelah konferensi pers hari ini, seluruh tubuhnya terasa seperti sudah sepenuhnya rileks. Dia pun menjadi sangat mengantuk. Setelah selesai mandi, kamar masih kosong. Yuna pun bermaksud untuk berganti baju, lalu turun ke lantai bawah untuk mengecek Brandon.Begitu duduk di atas tempat tidur, seluruh badannya tiba-tiba terasa sangat lemas dan langsung jatuh ke belakang. ‘Ugh, nyaman banget ...,’ pikir Yuna.Brandon berada di lantai bawah untuk menangani beberapa dokumen dan juga menelepon perusahaan untuk membicarakan tentang kelanjutan konferensi pers malam ini. Setelah selesai menangani semuanya, malam sudah larut.Brandon meregangkan leher dan tubuhnya, lalu melirik jam dinding. Kenapa suda
Read more

Bab 713

Brandon bukan terdiam karena ucapan Yuna, melainkan karena setelah mengucapkan kata-kata itu, Yuna malah tiba-tiba duduk, lalu langsung memeluk pinggangnya dan menempelkan wajahnya ke perut Brandon sambil berkata, “Aku capek banget!”Jadi, apakah ini yang namanya lain di mulut, lain di hati?!Brandon masih mematung di posisinya yang hendak melepaskan celana sambil berpikir apakah dirinya harus meneruskan tindakan Yuna, atau menuruti ucapannya dan membiarkannya istirahat.Pada detik berikutnya, tangan Yuna malah tidak berhenti meraba perutnya dan bergerak turun. Kemudian, dia berkata, “Keras sekali!”‘Baiklah, berhubung dia yang sudah menggodaku, dia harus tanggung jawab atas akibatnya!’ pikir Brandon. Tanpa berpikir panjang lagi, hormon Brandon sudah mengambil alih otaknya. Tindakannya bahkan lebih cepat daripada pemikirannya. Dia langsung menindih tubuh Yuna dan menahan kedua tangannya yang nakal di kedua sisi tubuhnya. “Masih mau ....”Sebelum sempat menyelesaikan kata-katanya, eksp
Read more

Bab 714

Setelah menguap, Yuna merasa dirinya sudah tidak begitu mengantuk seperti tadi. Ditambah dengan Brandon yang menyuruhnya untuk tidak tidur dulu, dia pun mengeluarkan pengering rambut dan mengeringkan rambutnya dengan santai.Dulu, Yuna tidak mempunyai kebiasaan ini. Saat masih tinggal di kediaman Keluarga Tanoto, dia selalu berambut pendek demi kenyamanan berlatih seni bela diri. Terlebih lagi, ada lebih banyak pria di keluarga dan tidak ada orang yang bisa mengikat rambutnya dengan cantik.Setelah kuliah, Yuna baru pelan-pelan memanjangkan rambutnya, apalagi Logan juga mengatakan bahwa dia menyukai wanita berambut panjang. Jadi, Yuna pun tidak pernah menggunting rambutnya lagi. Sekarang, rambutnya juga tanpa terasa menjadi sangat panjang.Setelah bersama Brandon, hanya Brandon juga yang bisa membantunya mengeringkan rambut dan selalu mengingatkannya untuk tidak tidur dengan rambut basah.Jadi, orang yang benar-benar mencintai pasangannya tidak akan peduli pada model rambut apa yang di
Read more

Bab 715

Yuna tersenyum dan menjawab, “Tipuan.”“Tipuan?”“Sebenarnya simpel kok. Sebelumnya, kita sudah diskusi kalau menambah bahan lain dalam wewangian atau dupa bisa menyebabkan ketidakstabilan. Tapi waktu mau menghadapi Dylan waktu itu, aku nggak perlu meracik produk yang stabil.”Begitu mendengar penjelasan Yuna, Brandon sudah lumayan mengerti. “Dengan kata lain, nggak masalah mau pakai di parfum atau nggak.”Yuna mengangguk, lalu lanjut menjelaskan, “Aku cuma nambah sedikit obat kantuk ke teh yang dia minum sebelumnya. Waktu obatnya kira-kira sudah mau bereaksi, aku juga menyemprot sedikit parfum yang bisa membuat orang gampang ngantuk di pergelangan tangan.”“Ditambah dengan dia yang pada dasarnya juga memang sudah merasa bersalah, aku cuma perlu menakut-nakutinya sebentar. Habis itu, dia pun benar-benar mengira reaksinya dikarenakan aku sudah menaruh sesuatu di parfum. Makanya, dia baru jadi lemas. Sejujurnya, biarpun aku nggak berbuat apa-apa, dia juga bakal mengantuk dan pusing kalau
Read more

Bab 716

“Kamu juga tahu kalau besok malam ada acara lelang. Aku harus beli gaun baru. Hari ini, kartunya malah nggak bisa dipakai. Kalau hari ini nggak beli, sudah nggak sempat.”Kali ini, pembantu mengantarkan secangkir teh untuk Tania. Dia pun meniup teh yang masih panas itu dengan santai sambil melirik suaminya.“Apanya yang curi gesek! Itu Oli ....” Daniel tidak menyelesaikan ucapannya. Dia tahu bahwa tidak terlalu bagus untuk mengungkit nama itu di rumah ini.Meskipun sangat ingin menjemput Olivia untuk pindah ke rumah, Daniel harus melakukannya setahap demi setahap. Dia baru saja menjemput pulang putranya. Jika dia langsung menjemput Olivia juga, istrinya mungkin tidak akan mengalah lagi. Apabila masalahnya menjadi besar, reputasi perusahaan, harga saham, dan yang lainnya pasti juga terpengaruh.“Sudahlah, aku lupa kalau Cecilia juga punya kartu kredit.” Daniel melambaikan tangannya, lalu menatap Cecilia dan mengulurkan tangannya sambil berkata, “Cecilia, berikan satu kartumu buat Ayah.”
Read more

Bab 717

Tania tidak menyangka Daniel tiba-tiba melakukan hal seperti ini. Dia pun terkejut untuk beberapa saat hingga tidak bisa berkata-kata. Saat hendak mengatakan sesuatu, Daniel sudah pergi.“Nyonya ....” Saat melihat luka bakar di tangan Tania, seorang pembantu buru-buru mengambil kotak obat dan hendak mengobatinya. Namun, sebelum pembantu itu sempat melakukannya, Tania tiba-tiba menyapu cangkir di meja hingga terjatuh ke lantai.Prang! Begitu mendarat di lantai, gelas itu langsung pecah hingga serpihannya terbang ke mana-mana.Pembantu itu langsung terkejut. Dia pun terdiam dan tidak berani bergerak, hanya berdiri mematung di sana tanpa tahu harus berbuat apa.Cecilia tertegun sejenak, lalu menghampirinya dan berkata dengan lembut, “Bersihkan saja semua serpihannya, lalu istirahatlah.”Setelah mendapat perintah, pembantu itu buru-buru pergi untuk membersihkan pecahan gelas.Cecilia duduk di samping Tania, lalu mengeluarkan obat luka bakar dan mengoleskannya ke tangan Tania dengan perlaha
Read more

Bab 718

“Beraninya dia!” Tania menggebrak meja dengan kuat dan tidak sengaja mengenai luka bakarnya. Dia pun meringis kesakitan, tetapi masih tidak ingin terlihat lemah. “Biarpun cuma acara lelang, semua orang juga membawa istri masing-masing. Memangnya dia nggak malu membawa wanita itu pergi ke sana? Apa dia sudah nggak punya rasa malu? Bagaimana orang luar bakal menilainya, menilaiku, dan menilai Keluarga Kusumo?”“Ibu, mungkin kamu nggak bakal suka mendengar apa yang akan kubilang selanjutnya.” Setelah berhenti sejenak, Cecilia melanjutkan dengan santai, “Tapi aku juga pernah ketemu sama pria yang bawa selingkuhannya ke berbagai acara. Ada yang istrinya nggak punya kedudukan di rumah, jadi wanita yang dibawanya ke setiap acara juga berbeda-beda.”“Dulu, nggak ada kejadian kayak begitu di rumah kita karena Ayah nggak berani, atau mungkin nggak punya niat begitu. Tapi sekarang ....”“Kenapa? Sekarang dia sudah berani?” tanya Tania dengan nada galak.“Menurut Ibu?” tanya Cecilia dengan suara p
Read more

Bab 719

“Mana mungkin!” Cecilia merangkul lengan ibunya, lalu menempelkan wajahnya dan berkata, “Aku bukan anak palsu kok! Kalau nggak percaya, cubit saja wajahku dan lihat saja itu samaran atau bukan!”Tania pun tertawa dan mencubit wajah Cecilia, lalu sengaja bercanda, “Oh, kayaknya memang bukan samaran ataupun palsu.”Ibu dan anak itu pun tertawa gembira, seolah-olah semua jarak dan keraguan mereka sebelumnya sudah terlupakan.Setelah itu, Tania baru berkata dengan agak emosional, “Aku nggak punya maksud lain. Aku cuma merasa kamu seperti sudah tiba-tiba dewasa, bukan lagi anak yang selalu menuruti kata-kata orang tuanya. Kamu sudah punya pemikiran sendiri dan juga bisa kasih pendapat buat Ibu.”“Kamu sudah dewasa!” ujar Tania dengan sedih sambil menunduk untuk menatap Cecilia. Anaknya sudah dewasa, dirinya sudah tua, dan kecantikannya juga sudah pudar. Tidak peduli seberapa tidak rela dirinya, ada banyak hal yang sudah tidak bisa dia kendalikan.“Aku sudah 26 tahun, tentu saja sudah dewasa
Read more

Bab 720

Saat melihat Cecilia berdesah dan sepertinya mempunyai banyak beban pikiran, Tania pun tidak tega untuk terus bertanya.“Sudahlah, kalau kamu nggak ingin bilang, nggak usah bilang kok. Biar bagaimanapun, Ibu dukung keputusanmu,” ujar Tania sambil menepuk-nepuk tangan Cecilia. Sebelah tangannya meraba-raba sofa di belakangnya untuk mencari sesuatu yang mengganjal. Saat dikeluarkan, ternyata itu adalah remote TV.Setelah berpikir sejenak, dia pun menekan tombol untuk menyalakan TV dan berkata, “Sudah lama kita nggak nonton bareng. Ayo temani Ibu bentar.”Jika ada Cecilia, suasana hatinya akan terasa lebih baik sedikit. Apabila sendirian, apalagi kembali ke kamar, Tania tidak mungkin tidak bisa menahan amarahnya.Cecilia tentu saja terpikir soal itu. Jadi, dia pun tidak jadi mengatakan mau naik ke kamarnya. Dia duduk dengan patuh dan menjawab, “Oke.”Lagi pula, tidak ada juga yang perlu dikerjakan Cecilia. Untuk sementara, dia lebih senggang dan hanya perlu menunggu hasil. Setelah begitu
Read more
PREV
1
...
7071727374
...
220
DMCA.com Protection Status