Share

Bab 714

Author: Awan
Setelah menguap, Yuna merasa dirinya sudah tidak begitu mengantuk seperti tadi. Ditambah dengan Brandon yang menyuruhnya untuk tidak tidur dulu, dia pun mengeluarkan pengering rambut dan mengeringkan rambutnya dengan santai.

Dulu, Yuna tidak mempunyai kebiasaan ini. Saat masih tinggal di kediaman Keluarga Tanoto, dia selalu berambut pendek demi kenyamanan berlatih seni bela diri. Terlebih lagi, ada lebih banyak pria di keluarga dan tidak ada orang yang bisa mengikat rambutnya dengan cantik.

Setelah kuliah, Yuna baru pelan-pelan memanjangkan rambutnya, apalagi Logan juga mengatakan bahwa dia menyukai wanita berambut panjang. Jadi, Yuna pun tidak pernah menggunting rambutnya lagi. Sekarang, rambutnya juga tanpa terasa menjadi sangat panjang.

Setelah bersama Brandon, hanya Brandon juga yang bisa membantunya mengeringkan rambut dan selalu mengingatkannya untuk tidak tidur dengan rambut basah.

Jadi, orang yang benar-benar mencintai pasangannya tidak akan peduli pada model rambut apa yang di
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 715

    Yuna tersenyum dan menjawab, “Tipuan.”“Tipuan?”“Sebenarnya simpel kok. Sebelumnya, kita sudah diskusi kalau menambah bahan lain dalam wewangian atau dupa bisa menyebabkan ketidakstabilan. Tapi waktu mau menghadapi Dylan waktu itu, aku nggak perlu meracik produk yang stabil.”Begitu mendengar penjelasan Yuna, Brandon sudah lumayan mengerti. “Dengan kata lain, nggak masalah mau pakai di parfum atau nggak.”Yuna mengangguk, lalu lanjut menjelaskan, “Aku cuma nambah sedikit obat kantuk ke teh yang dia minum sebelumnya. Waktu obatnya kira-kira sudah mau bereaksi, aku juga menyemprot sedikit parfum yang bisa membuat orang gampang ngantuk di pergelangan tangan.”“Ditambah dengan dia yang pada dasarnya juga memang sudah merasa bersalah, aku cuma perlu menakut-nakutinya sebentar. Habis itu, dia pun benar-benar mengira reaksinya dikarenakan aku sudah menaruh sesuatu di parfum. Makanya, dia baru jadi lemas. Sejujurnya, biarpun aku nggak berbuat apa-apa, dia juga bakal mengantuk dan pusing kalau

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 716

    “Kamu juga tahu kalau besok malam ada acara lelang. Aku harus beli gaun baru. Hari ini, kartunya malah nggak bisa dipakai. Kalau hari ini nggak beli, sudah nggak sempat.”Kali ini, pembantu mengantarkan secangkir teh untuk Tania. Dia pun meniup teh yang masih panas itu dengan santai sambil melirik suaminya.“Apanya yang curi gesek! Itu Oli ....” Daniel tidak menyelesaikan ucapannya. Dia tahu bahwa tidak terlalu bagus untuk mengungkit nama itu di rumah ini.Meskipun sangat ingin menjemput Olivia untuk pindah ke rumah, Daniel harus melakukannya setahap demi setahap. Dia baru saja menjemput pulang putranya. Jika dia langsung menjemput Olivia juga, istrinya mungkin tidak akan mengalah lagi. Apabila masalahnya menjadi besar, reputasi perusahaan, harga saham, dan yang lainnya pasti juga terpengaruh.“Sudahlah, aku lupa kalau Cecilia juga punya kartu kredit.” Daniel melambaikan tangannya, lalu menatap Cecilia dan mengulurkan tangannya sambil berkata, “Cecilia, berikan satu kartumu buat Ayah.”

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 717

    Tania tidak menyangka Daniel tiba-tiba melakukan hal seperti ini. Dia pun terkejut untuk beberapa saat hingga tidak bisa berkata-kata. Saat hendak mengatakan sesuatu, Daniel sudah pergi.“Nyonya ....” Saat melihat luka bakar di tangan Tania, seorang pembantu buru-buru mengambil kotak obat dan hendak mengobatinya. Namun, sebelum pembantu itu sempat melakukannya, Tania tiba-tiba menyapu cangkir di meja hingga terjatuh ke lantai.Prang! Begitu mendarat di lantai, gelas itu langsung pecah hingga serpihannya terbang ke mana-mana.Pembantu itu langsung terkejut. Dia pun terdiam dan tidak berani bergerak, hanya berdiri mematung di sana tanpa tahu harus berbuat apa.Cecilia tertegun sejenak, lalu menghampirinya dan berkata dengan lembut, “Bersihkan saja semua serpihannya, lalu istirahatlah.”Setelah mendapat perintah, pembantu itu buru-buru pergi untuk membersihkan pecahan gelas.Cecilia duduk di samping Tania, lalu mengeluarkan obat luka bakar dan mengoleskannya ke tangan Tania dengan perlaha

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 718

    “Beraninya dia!” Tania menggebrak meja dengan kuat dan tidak sengaja mengenai luka bakarnya. Dia pun meringis kesakitan, tetapi masih tidak ingin terlihat lemah. “Biarpun cuma acara lelang, semua orang juga membawa istri masing-masing. Memangnya dia nggak malu membawa wanita itu pergi ke sana? Apa dia sudah nggak punya rasa malu? Bagaimana orang luar bakal menilainya, menilaiku, dan menilai Keluarga Kusumo?”“Ibu, mungkin kamu nggak bakal suka mendengar apa yang akan kubilang selanjutnya.” Setelah berhenti sejenak, Cecilia melanjutkan dengan santai, “Tapi aku juga pernah ketemu sama pria yang bawa selingkuhannya ke berbagai acara. Ada yang istrinya nggak punya kedudukan di rumah, jadi wanita yang dibawanya ke setiap acara juga berbeda-beda.”“Dulu, nggak ada kejadian kayak begitu di rumah kita karena Ayah nggak berani, atau mungkin nggak punya niat begitu. Tapi sekarang ....”“Kenapa? Sekarang dia sudah berani?” tanya Tania dengan nada galak.“Menurut Ibu?” tanya Cecilia dengan suara p

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 719

    “Mana mungkin!” Cecilia merangkul lengan ibunya, lalu menempelkan wajahnya dan berkata, “Aku bukan anak palsu kok! Kalau nggak percaya, cubit saja wajahku dan lihat saja itu samaran atau bukan!”Tania pun tertawa dan mencubit wajah Cecilia, lalu sengaja bercanda, “Oh, kayaknya memang bukan samaran ataupun palsu.”Ibu dan anak itu pun tertawa gembira, seolah-olah semua jarak dan keraguan mereka sebelumnya sudah terlupakan.Setelah itu, Tania baru berkata dengan agak emosional, “Aku nggak punya maksud lain. Aku cuma merasa kamu seperti sudah tiba-tiba dewasa, bukan lagi anak yang selalu menuruti kata-kata orang tuanya. Kamu sudah punya pemikiran sendiri dan juga bisa kasih pendapat buat Ibu.”“Kamu sudah dewasa!” ujar Tania dengan sedih sambil menunduk untuk menatap Cecilia. Anaknya sudah dewasa, dirinya sudah tua, dan kecantikannya juga sudah pudar. Tidak peduli seberapa tidak rela dirinya, ada banyak hal yang sudah tidak bisa dia kendalikan.“Aku sudah 26 tahun, tentu saja sudah dewasa

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 720

    Saat melihat Cecilia berdesah dan sepertinya mempunyai banyak beban pikiran, Tania pun tidak tega untuk terus bertanya.“Sudahlah, kalau kamu nggak ingin bilang, nggak usah bilang kok. Biar bagaimanapun, Ibu dukung keputusanmu,” ujar Tania sambil menepuk-nepuk tangan Cecilia. Sebelah tangannya meraba-raba sofa di belakangnya untuk mencari sesuatu yang mengganjal. Saat dikeluarkan, ternyata itu adalah remote TV.Setelah berpikir sejenak, dia pun menekan tombol untuk menyalakan TV dan berkata, “Sudah lama kita nggak nonton bareng. Ayo temani Ibu bentar.”Jika ada Cecilia, suasana hatinya akan terasa lebih baik sedikit. Apabila sendirian, apalagi kembali ke kamar, Tania tidak mungkin tidak bisa menahan amarahnya.Cecilia tentu saja terpikir soal itu. Jadi, dia pun tidak jadi mengatakan mau naik ke kamarnya. Dia duduk dengan patuh dan menjawab, “Oke.”Lagi pula, tidak ada juga yang perlu dikerjakan Cecilia. Untuk sementara, dia lebih senggang dan hanya perlu menunggu hasil. Setelah begitu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 721

    Perhatian Cecilia sudah sepenuhnya tertuju pada pria di layar TV. Bukan karena penampilannya yang menarik ataupun karena dia berani bersikap seperti itu terhadap Yuna, melainkan karena dia berani mengucapkan hal seperti itu di hadapan semua orang, apalagi di hadapan Brandon.Jika dia bukan terlalu bernyali, itu artinya dia terlalu percaya diri dan mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk tidak perlu takut pada Brandon.“Umm ... bukannya dia ....” Tania yang berada di samping menyipitkan matanya. Dia merasa pria di layar TV itu lumayan familier. Pergaulan Tania sangat luas. Sebelum pensiun dari dunia hiburan, koneksinya juga lumayan luas. Setelah menikah dengan Daniel, dia memang sudah tidak bermain film lagi. Namun, dia memiliki kelompok teman yang merupakan istri para orang kaya. Dari waktu ke waktu, dia juga berbaur dalam lingkaran bisnis Keluarga Kusumo. Jadi, koneksinya memang jauh lebih luas daripada Cecilia.“Ibu, kamu kenal sama pria itu?” tanya Cecilia dengan bersemangat saa

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 722

    Louis Hermawan .... Cecilia harus mendapatkan pria ini!...Saat melihat ada begitu banyak tas belanjaan yang menumpuk di rumahnya, Olivia akhirnya tersenyum juga.Daniel melingkarkan tangannya ke pinggang Olivia, lalu mengecup pipinya dan bertanya, “Sudah puas, ‘kan?”“Huh!” Setelah menjulingkan matanya, Olivia menjawab, “Belum!”“Ya ampun, masa sudah habisin miliaran masih belum cukup? Yang kupakai itu kartu Cecilia, lho. Permintaan maafku sudah cukup tulus, ‘kan?” Daniel sudah buru-buru datang untuk menghibur wanita kesayangannya ini dan menghabiskan miliaran sekaligus untuk membuatnya tersenyum.“Tulus? Aku sudah bersamamu selama dua puluhan tahun. Sudah sepantasnya kamu bersikap tulus padaku!” kata Olivia sambil mencolek dahi Daniel. Kemudian, dia melanjutkan dengan cemberut, “Kamu kira mengeluarkan miliaran ini sudah sangat hebat? Kamu mana tahu penderitaanku selama ini. Aku sudah besarkan seorang anak sendirian dan cuma bisa bersamamu tanpa status. Aku juga harus terima hinaan

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2331

    Hampir semua orang yang hadir di sana syok ketika sepasang orang dewasa dan anak kecil itu masuk.“Nathan!” seru Yuna histeris. Betapa kagetnya dia akhirnya menemukan Nathan yang selama ini dia cari-cari di tempat iin. Sudah lama sekali Yuna mencari dan ingin menolongnya, tetapi usahanya selama ini tidak ada hasil. Yuna bahkan sampai kehabisan akal harus bagaimana lagi dia bisa menyelamatkan Nathan, tetapi tak disangka-sangka ternyata malah bertemu di situasi yang aneh ini.Ketika mendengar suara Yuna dan bertemu secara langsung, Nathan sangat bahagia dan tersenyum, dan dengan gayanya yang santun dia menyapa, “Tante Yuna!”“Kamu masih kenalin Tante!” Dengan penuh semangat Yuna ingin berlari memeluknya, tetapi dia lupa kalau tubuhnya masih terikat ke kursi.“Iya!” jawab Nathan mengangguk, tetapi dia dia berjalan menghampiri Yuna. Yuna juga menyadari, meski bisa bebas berjalan, tangan Nathan sedang digenggam oleh seseorang sehingga dia tidak bisa berkeliaran.Dengan ekspresi terheran-her

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2330

    Hanya saja sedetik kemudian, bagai air yang menyiram habis percikan harapan yang tersisa, sang Ratu berkata, “Kalau kamu memang masih setia padaku, kamu pasti nggak keberatan untuk melakukan satu hal lagi, bukan?”“.…”Fred merasakan firasat buruk menghantuinya, tetapi dia tetap memberanikan diri untuk bertanya, “Apa … apa itu?”“Gimana kalau kamu yang gantikan aku jadi percobaan R10 ini? Kita lihat apa benar-benar berhasil seperti yang kamu bilang atau nggak.”“Yang Mulia … aku ….”Bahkan Yuna juga kaget mendengarnya dan secara spontan melirik ke arah sang Ratu. Dia melihat wajah sang Ratu menyunggingkan seulas senyum tipis.“Haha, nggak berani? Bukannya kamu bilang kamu setia padaku dan rela melakukan apa saja? Kenapa sekarang malah takut?”“Bukan itu!” bantah Fred seraya menggertakkan giginya. “Bukannya nggak berani, tapi Yang Mulia tahu sendiri eksperimen ini membutuhkan kontrol yang ketat. Waktu itu aku sampai lari ke sana kemari demi mencari tubuh pengganti untuk Yang Mulia. Aku

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2329

    Rainie segera menghentikan langkahnya dan berpikir apa mungkin Yuna menyadari niatnya untuk melarikan diri? Namun di situ Yuna haya menatapnya dingin dan kembali berfokus kepada Fred.“Kamu sudah dari awal menemukan tubuh penggantimu dan mempersiapkan jalan keluar untuk kamu sendiri. Fred, kamu sudah merencanakan semuanya dengan sangat matang, luar biasa! Kamu bahkan sudah membuat rencana jangka panjang mencari pengganti yang kecil supaya kamu punya banyak waktu untuk bersiap-siap. Benar, ‘kan?” kata Yuna.Rona wajah Fred memucat, tetapi dia masih tetap mati-matian menyangkal, “Omong kosong! Terserah kamu mau bilang apa. Ratu sudah nggak percaya padaku lagi. Dia cuma percaya apa yang keluar dari mulut kamu!”“Aku omong kosong atau memang tepat sasaran, kamu sendiri yang paling tahu!” balas Yuna.Mendengar itu, Rainie mulai menyadari sesuatu. Kata-kata Yuna terdengar agak aneh, tetapi anehnya Rainie dapat memahami apa yang dia sampaikan. Lantas dengan keterkejutan di wajah dia menatap Y

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2328

    Jelas-jelas dia sudah menguasai segala. Jelas-jelas sebentar lagi dia akan berhasil. Tinggal satu langkah terakhir saja untuk mewujudkan impiannya, tetapi tiba-tiba semua itu hancur berkeping-keping dan tak bersisa!“Oke, sandiwaranya cukup sampai di sini. Sekarang waktunya penutupan! Padahal aku sudah kasih kamu kesempatan, tapi sayang kamu nggak menghargainya dengan baik. Kamu pasti mau mengkhianatiku! Fred, aku benar-benar kecewa sama kamu,” ucap sang Ratu dengan penuh rasa penyesalan. Sang Ratu masih merasa kasihan pada Fred dan ingin memaafkannya. Mau bagaimanapun, Fred sudah melayaninya selama bertahun-tahun dan melakukan tugasnya dengan baik sebagaimana sebilah pedang tajam yang dapat menebas apa pun dengan efisien. Sayangnya, pedang ini memiliki pemikirannya sendiri, bahkan sampai tega untuk menyerang pemiliknya dan berniat untuk menggantikannya. Mau setajam apa pun pedang itu, pada akhirnya tetap harus dihancurkan.“Yang Mulia salah paham. Aku selalu bilang eksperimen ini untu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2327

    “Salahmu itu kamu terlalu sombong!” kata sang Ratu. Dia lalu perlahan bangkit dengan kedua tangan bertopang ke pegangan yang ada di kedua sisinya. Auranya kini terlihat berbeda dari yang biasa. Fred kaget melihat perubahan aura sang Ratu. Dan di momen itu dia juga menyadari satu hal.“Badanmu sehat-sehat saja?! Jadi selama ini kamu cuma pura-pura sakit?! Jadi semua ini cuma tipuan. Kamu sebenarnya nggak sakit sama sekali!”“Benar. Kalau nggak begitu, kamu nggak mungkin mempercepat eksperimen ini?”Sang Ratu tersenyum begitu ramah dan hangat, tetapi di mata Fred senyuman itu lebih terasa seperti sindiran kepadanya yang menusuk dalam sampai ke tulang.“Mana mungkin! Ini mustahil bisa terjadi!” kata Fred. Dia masih tidak bisa menerima fakta kalau selama ini dialah yang dipermainkan. Dia sudah bertahun-tahun mencurahkan hatinya menyiapkan semua rencananya, tetapi di detik ini dia malah menyadari kalau itu semua hampa. Rencananya sudah sejak lama diketahui oleh sang Ratu. Fred tidak rela da

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2326

    “Nggak cuma disini, bahkan di luar sana pun sudah banyak orang pemerintahan yang mendukung saya. Yang Mulia tenang saja, pokoknya semua urusan kenegaraan serahkan saja ke saya. Yang Mulia bisa menikmati hidup,” kata Fred seraya tersenyum membeberkan ambisinya, yang juga secara terang-terangan mengakui semua perbuatannya selama ini.“Oh ya? Coba kasih tahu aku ada siapa saja yang mendukung kamu?”“Ada apa, Yang Mulia? Apa Yang Mulia mau menghabisi semua pendukung saya? Sayang sekali, saya nggak akan kasih kesempatan ke Yang Mulia untuk itu. Lagi pula untuk apa? Padahal tadi semuanya lancar-lancar saja. Yang Mulia cukup terima operasi dan eksperimen ini dengan baik-baik, dan Yang Mulia bisa menikmati keberhasilan dari semua ini, bukan? Kenapa Yang Mulia harus melawan dan membuat keributan. Lihat … Yang Mulia coba lihat apa yang sudah Anda perbuat sampai mereka semua menertawakan Anda! Baiklah, kalian semua bawa mereka pergi, dan jangan kasih siapa pun masuk lagi ke tempat ini. Tanpa peri

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2325

    Dengan penuh rasa percaya diri Fred menjawab, “Tentu saja! Yang Mulia jangan khawatir. Eksperimen kali ini ….”Sayangnya belum selesai Fred berbicara, tba-tiba sang Ratu tertawa dengan begitu aneh. “Baguslah! Kalau memang kamu seyakin itu, aku nggak perlu khawatir lagi!”“Tentu saja, Yang Mulia. Jangan takut!”Betapa kagetnya Fred ternyata semuanya berjalan dengan lancar. Mulanya dia berpikir Ratu pasti akan mati-matian menolak, tetapi ternyata dia malah setuju. Benar saja, sang Ratu masih sangat percaya kepadanya. Namun … sesaat kemudian Fred melihat ada sekumpulan orang yang masuk ke dalam.“Siapa yang kasih kalian masuk? Keluar sana!” serunya.Namun mereka hanya diam saja di tempat dan berdiri mengelilingi Fred.“Kalian nggak dengar perintahku? Anak buah siapa kalian! Kalian sudah nggak mau hidup lagi? Cepat keluar dari sini!”“Justru mereka masih ingin hidup, makanya mereka ada di sini,” kata sang Ratu.“Hah? Oh jadi mereka ini anak buah Yang Mulia?!”Sang Ratu tidak menjawab, teta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2324

    “Eh?”Rainie yang dari tadi hanya diam saja di pinggir mendengar dan melihat mereka berbicara tak menyangka mendadak akan ditunjuk.“Aku ….”“Kamu nggak dengar tadi ratuku tanya berapa persen keberhasilan eksperimen ini?”“... secara teori ….”Rainie pun sejujurnya tidak tahu pasti. Dia hanya bisa memberikan jawaban yang samar karena bagaimanapun dia juga tidak begitu paham dengan keseluruhan eksperimen ini, apalagi ketika berbicara tentang berapa persen keberhasilannya. Namun karena dia ditanya, ya dia tinggal mengarang saja apa adanya. Hanya saja ketika Rainie baru mau menjawab, dia disela oleh Yuna.“Secara teori, keberhasilan eksperimen ini cuma 23%.”“Eh?”Rainie sontak kebingungan dengan yang Yuna maksud dengan itu, dan dari mana angkat 23% itu datang. Atau jangan-jangan Yuna juga hanya mengarang sama sepertinya. Akan tetapi Yuna tidak menghiraukan Rainie dan melanjutkan ucapannya. “Tapi 23% ini bukan angka pasti karena masih ada faktor siapa yang melakukan operasinya, seberapa k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2323

    Sang Ratu tidak mengatakan apa-apa lagi dan melayangkan tatapan matanya ke arah Yuna. Fred dengan segara menangkap maksudnya, dan meminta anak buahnya untuk melepaskan kain yang menutup matanya.Sebenarnya Yuna dapat mendengar apa yang mereka perbincangkan, tetapi dia hanya tidak menghiraukannya. Ketika kainnya baru saja dibuka, Yuna masih tak terbiasa dengan cahaya di luar dan refleks menyipitkan matanya, lalu baru dia membuka matanya perlahan agar terbiasa.“Oke, semuanya sudah siap. Kita bisa mulai sekarang!” kata Fred dengan gembira, tetapi seketika itu dia teringat sesuatu dan menatap Yuna, “Oh ya, karena kita ada di posisi yang sama, sama-sama berkontribusi untuk Ratu, kalau kamu punya permintaan terakhir, bilang saja. Aku akan mewujudkannya.”“Kalau begitu boleh biarin aku pergi?”“Ooh, kamu sudah tahu itu nggak mungkin! Tolong jangan minta sesuatu yang nggak mungkin aku kabulkan. Lebih baik baik realistis sedikit, misalnya … minta aku jagain anak kamu atau semacamnya?”Walaupun

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status