Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1401 - Bab 1410

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1401 - Bab 1410

2192 Bab

Bab 1401

“Tuan Brandon ke luar negeri. Apa telah terjadi sesuatu dengan bisnis keluarga kalian?” Bella kembali melanjutkan, “Kak Yuna, aku nggak tahu telah terjadi masalah serius di keluarga kalian. Beberapa hari ini, kamu masih bisa-bisanya sibuk dengan masalahku. Kamu pasti merasa sedih banget, ‘kan? Maaf, ya. Aku nggak memikirkan perasaanmu. Sebelumnya aku malah sempat mencurigaimu. Aku sungguh minta maaf!”Semakin dipikir-pikir, Bella merasa dirinya sangat berengsek. Padahal Yuna sudah susah payah ingin membantunya, dia malah mencurigai Yuna.“Apa ada yang bisa aku bantu?” Ini pertama kalinya Bella ingin membantu seseorang dengan menggunakan kekuasaan ayahnya.“Nggak usah.” Yuna menggeleng. Akhirnya dia mengerti kenapa Bella begitu tergesa-gesa. Dia pun tersenyum, lalu membalas.“Kamu nggak usah sungkan sama aku. Aku memang nggak bisa bantu banyak, tapi asalkan kamu buka suara, aku pasti akan berusaha!” ucap Bella dengan serius.Yuna mengangkat salah satu tangannya, menepuk-nepuk pundak Bel
Baca selengkapnya

Bab 1402

Setelah Yuna meninggalkan laboratorium, setiap harinya suasana di dalam ruangan terasa semakin tertekan.Chermiko sangat obsesif dalam bekerja. Dia selalu mengurung diri di dalam laboratorium tanpa melihat waktu. Dia berulang kali melakukan penelitian dan hasilnya masih tetap gagal. Alhasil, temperamen Chermiko semakin buruk lagi. Anggotanya juga semakin gugup saja.Chermiko sungguh tidak habis pikir. Jelas-jelas sudah ada contoh yang berhasil sebelumnya, data sebelumnya juga sudah dipulihkan, seharusnya ada kemajuan besar dalam penelitian. Hanya saja, kenapa penelitian malah semakin sulit saja.Pengambilan ekstraksi obat herbal bukanlah hal sulit bagi Chermiko. Hanya saja, dia sulit dalam menggabungkan wewangian ke dalam ekstraksi obat herbal. Sebelumnya Chermiko juga pernah mencoba untuk mengatur komposisi dengan menurunkan kadar kekentalan obat, lalu meningkatkan kadar wewangian. Hanya saja, khasiat obat malah berkurang drastis. Jadi, kadar kekentalan obat tidak boleh diturunkan la
Baca selengkapnya

Bab 1403

Chermiko terdiam sejenak.Disusul, tampak bibir delima Rainie dikerucutkan ke sisinya. Bibir itu kelihatan sangat menggoda, seolah-olah sedang menunggu untuk dikecup Chermiko saja.Chermiko terdiam sejenak.Jantung Chermiko seketika berdegup kencang. Tenggorokannya juga terasa kering. Dia spontan melihat keluar, tetapi tidak ada yang melewati. Seketika dia merasa bagai sedang melakukan kesalahan saja.Apa yang sedang dilakukan Rainie? Mereka memang sedang berada di balkon dan tidak ada orang di sini, tetapi tempat ini adalah area publik. Semua orang bisa melewati kapan saja.Seiring semakin mendekatnya Rainie, Chermiko pun hendak menjauhinya. Hanya saja, tubuhnya malah tidak bisa dikendali terpaku di tempat. Dia melebarkan matanya melihat Rainie. Wajah wanita itu semakin mendekatinya saja ….Saat Chermiko merasa gugup hendak menjerit, tiba-tiba bibir si wanita terbuka …. Rainie mengembuskan asap rokok ke wajahnya!Kepulan asap diembuskan ke wajah Chermiko. Berhubung Chermiko sedang mem
Baca selengkapnya

Bab 1404

Chermiko tersenyum sinis, lalu melirik Rainie. “Kalau Nona Rainie paham, kenapa kamu tidak bukakan resep untuk adikmu?”“Terserah aku dong mau buka resep atau nggak.” Rainie menatapnya, lalu berkata dengan datar, “Tapi resep obatmu itu … nggak berguna!”Lagi-lagi resep obat Chermiko dikatakan tidak berguna. Chermiko merasa agak marah. “Sepertinya tidak seharusnya kamu berbicara seperti ini kepadaku. Kamu seharusnya bilang sama ibumu, bisa jadi ibumu akan mendengar masukanmu. Lagi pula, aku juga malas untuk pergi ke rumahnya.”Maksud ucapan Chermiko adalah jika bukan karena ibunya Rainie memaksa Chermiko untuk pergi mengobati Bella, dia juga tidak berminat untuk melakukannya.“Kamu nggak ingin atau kamu nggak bisa?” Rainie sedang tersenyum. Hanya saja, senyuman itu membuat Chermiko merasa dirinya bagai disindir saja. “Bukankah aku sudah bilang sebelumnya, jangan ikut campur biar reputasimu nggak hancur nantinya.”“Sepertinya Nona Rainie tidak berharap adik sepupumu bisa sembuh?” Chermik
Baca selengkapnya

Bab 1405

Chermiko sungguh tidak percaya dirinya malah dipermainkan wanita ini lagi.Hatinya terasa sangat penat. Namun, dia tidak menemukan tempat untuk melampiaskannya. Awalnya Chermiko pergi ke balkon untuk menghirup udara segar. Sekarang, hatinya malah terasa semakin penat lagi!…Selama dua hari ini, Yuna terus mengikuti perkembangan situasi di Asia Selatan. Informasi yang disiarkan di dalam negeri sangatlah terbatas. Secuil informasi di internet itu tidak sanggup menenangkan hati Yuna. Terlebih … sudah beberapa hari Yuna tidak mendapatkan kabar Brandon.Yuna tahu sinyal di sana tidaklah bagus. Hanya saja, apa sinyalnya seburuk itu? Bukankah tempat yang ditempati Brandon tergolong area yang aman? Selain peperangan dan wabah penyakit, Yuna juga tidak tahu apa yang telah terjadi di sana.Yuna bahkan sempat berpikir, jika Brandon meneleponnya lagi, dia akan membujuk Brandon untuk kembali dulu. Lagi pula dia juga sudah memahami kondisi di sana, dia seharusnya sudah memahaminya. Pada akhirnya, m
Baca selengkapnya

Bab 1406

“Janggutku!”Juan sungguh kesakitan. Pada akhirnya, dia tidak sanggup menjaga janggutnya.Sementara, si Kenzi sedang merangkak di atas tubuh Juan. Tangan kecilnya diayunkan. Setiap jari tangannya terjepit satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh helai janggut putih. Inilah “mainan” yang paling disukai Kenzi.“Kalian sudah ambilkan mainannya belum? Cepat bawakan camilan ke sini!” jerit Juan.Meskipun demikian, Juan juga tidak tega untuk memukul si kecil. Dia hanya bisa berdiri dengan perlahan.Yuna berjalan pergi menggendong Kenzi, lalu memarahinya, “Nggak boleh bersikap seperti ini! Nggak sopan!”“Hah?” Kenzi menggaruk kepalanya dengan bingung. Dia tidak mengerti maksud ucapan Yuna.Ekspresi kekanak-kanakan ini membuat Juan tertawa terbahak-bahak. Dia membangkitkan tubuhnya sembari melambaikan tangannya. “Sudahlah, sudahlah, dia masih kecil, dia tidak mengerti apa-apa. Kalian saja yang terlalu lamban. Semua ini salah kalian!”Pelayan terdiam. Padahal gerakan mereka sangatlah gesit, da
Baca selengkapnya

Bab 1407

Juan terdiam di tempat. Dia spontan menutup dagunya. “Janggut kepalamu! Dasar bocah tengik!”“Lalala ….”“Hahaha ….”Setelah satu jam berlalu, Juan merasa agak capek. Namun, Yuna masih belum kembali dari halaman belakang. Dia berbaring di atas kursi bambunya sembari memiringkan kepala melihat si bocah yang sedang berada di dalam area bermain dengan mengantuk.Hanya saja, Juan berusaha untuk melebarkan kedua matanya. Dia tahu dirinya tidak boleh tertidur saat ini. Jika dia ketiduran, tanamannya pasti akan dihancurkan oleh bocah tengik ini. Saat matanya sudah tidak bisa bertahan lagi, tetiba pelayan berlari ke sisinya untuk melapor, “Cucu Bapak datang.”“Cucu apaan! Bukannya cucuku ada di sini?” Juan memalingkan kepalanya melihat ke dalam pagar.Lho? Di mana dia? “Bukan, maksudku Tuan Chermiko,” jelas pelayan.Namun, saat ini Juan sudah tidak menghiraukan pelayan lagi. “Aduh siapalah dia, cepat carikan si bocah tengik itu, bukan … cari anak itu!”Bukankah tadi Kenzi sedang berada di si
Baca selengkapnya

Bab 1408

Ketika mendengar balasan itu, pandangan semua orang spontan tertuju pada diri Chermiko.Dua detik kemudian, semua orang kembali menunduk melanjutkan pencarian. “Den, Den ….”Chermiko kembali terdiam. Memangnya Kakek Juan memiliki cucu lagi selain dirinya? Den? Chermiko merasa bingung. Namun, dia juga tidak bertanya panjang lebar. Di saat semua orang sedang fokus dalam pencarian, dia sendiri berjalan ke dalam rumah. Namun tetiba dia tidak bisa bergerak.Satu detik kemudian, Chermiko menunduk, lalu melihat ada seorang anak kecil sedang menggantung di pahanya. Dia menunduk, sedangkan si kecil malah mengangkat kepalanya sembari tersenyum lebar. “Hehe!”Gigi Kenzi masih belum tumbuh sempurna. Chermiko pun terkejut. “Kamu itu anak siapa!”Chermiko spontan hendak menggoyangkan kakinya. Namun, si anak kecil malah semakin kegirangan lantaran mengira sedang bermain ayunan saja.“Turun! Cepat turun!” Chermiko tidak pernah menjaga anak-anak. Dia juga tidak berpengalaman untuk berhubungan dengan a
Baca selengkapnya

Bab 1409

Tadi Juan bahkan mengatakannya … kotor?Sejak kapan Chermiko kotor? Setiap kali dia berkunjung ke mana pun, sepatunya akan dilap sekilap mungkin. Malahan dia yang merasa risi lantaran si bocah tengik telah mengotori pakaiannya.Chermiko sungguh merasa syok hingga terbengong di tempat. Dia melihat Kakek Juan yang sangat menyayangi si kecil. Dia bagai orang luar saja.Setelah berhasil mencerna perasaannya yang kacau itu, dia pun mulai bertanya dengan suara seraknya, “Kakek, anak ini ….”“Apa yang kalian semua lakukan!” Tetiba Juan menjerit. “Kalian semua bahkan tidak sanggup menjaga seorang anak kecil. Padahal rumah ini tidak luas, kalian bahkan tidak sanggup mencarinya. Entah apa tujuan aku menggaji kalian!”Para pelayan terdiam di tempat.“Kenapa masih berdiri di tempat? Cepat pergi bekerja sana! Oh ya, siapkan makanan kesukaan Kenzi. Jangan lama-lama, yang cepat!” jerit Juan. Dia kembali menunjukkan temperamen buruknya.Jujur saja, Chermiko lebih terbiasa dengan Juan yang seperti ini.
Baca selengkapnya

Bab 1410

Juan menggendong Kenzi ke dalam rumah. Kemudian, dia menyadari Chermiko hendak ikut masuk ke rumah. Dia langsung membelalaki Chermiko. “Ngapain kamu ke ….”Belum sempat Juan selesai menjerit, pipinya kembali ditarik ke atas. Dia terpaksa menunjukkan senyuman paksa, lalu mencemberutkan bibirnya menyuruh Chermiko untuk pergi. Setelah itu, dia memangku Kenzi, lalu melepaskan tangannya. “Kita main di dalam saja, ya?”Kepala si kecil menggeleng dengan kuat.“Kamu juga tidak boleh menjambak janggutku terus. Nanti kalau janggutku tidak bersisa lagi, kamu tidak punya mainan lagi.” Juan berbicara dengan sabar, “Lagi pula, kalau sampai mamamu tahu, dia pasti akan … pukul bokongmu!”Aksen di kalimat akhir sengaja ditekankan. Alhasil si kecil merasa ragu, lalu melepaskan tangannya. Pada akhirnya, Kenzi memilih untuk kembali ke dalam area bermainnya.“Huft ….” Juan menghela napas panjang. Dia seolah-olah baru selesai berperang saja.Juan mengangkat gelas teh di hadapannya, lalu refleks hendak menge
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
139140141142143
...
220
DMCA.com Protection Status