Share

Bab 1402

Author: Awan
Setelah Yuna meninggalkan laboratorium, setiap harinya suasana di dalam ruangan terasa semakin tertekan.

Chermiko sangat obsesif dalam bekerja. Dia selalu mengurung diri di dalam laboratorium tanpa melihat waktu. Dia berulang kali melakukan penelitian dan hasilnya masih tetap gagal. Alhasil, temperamen Chermiko semakin buruk lagi. Anggotanya juga semakin gugup saja.

Chermiko sungguh tidak habis pikir. Jelas-jelas sudah ada contoh yang berhasil sebelumnya, data sebelumnya juga sudah dipulihkan, seharusnya ada kemajuan besar dalam penelitian. Hanya saja, kenapa penelitian malah semakin sulit saja.

Pengambilan ekstraksi obat herbal bukanlah hal sulit bagi Chermiko. Hanya saja, dia sulit dalam menggabungkan wewangian ke dalam ekstraksi obat herbal. Sebelumnya Chermiko juga pernah mencoba untuk mengatur komposisi dengan menurunkan kadar kekentalan obat, lalu meningkatkan kadar wewangian. Hanya saja, khasiat obat malah berkurang drastis.

Jadi, kadar kekentalan obat tidak boleh diturunkan la
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1403

    Chermiko terdiam sejenak.Disusul, tampak bibir delima Rainie dikerucutkan ke sisinya. Bibir itu kelihatan sangat menggoda, seolah-olah sedang menunggu untuk dikecup Chermiko saja.Chermiko terdiam sejenak.Jantung Chermiko seketika berdegup kencang. Tenggorokannya juga terasa kering. Dia spontan melihat keluar, tetapi tidak ada yang melewati. Seketika dia merasa bagai sedang melakukan kesalahan saja.Apa yang sedang dilakukan Rainie? Mereka memang sedang berada di balkon dan tidak ada orang di sini, tetapi tempat ini adalah area publik. Semua orang bisa melewati kapan saja.Seiring semakin mendekatnya Rainie, Chermiko pun hendak menjauhinya. Hanya saja, tubuhnya malah tidak bisa dikendali terpaku di tempat. Dia melebarkan matanya melihat Rainie. Wajah wanita itu semakin mendekatinya saja ….Saat Chermiko merasa gugup hendak menjerit, tiba-tiba bibir si wanita terbuka …. Rainie mengembuskan asap rokok ke wajahnya!Kepulan asap diembuskan ke wajah Chermiko. Berhubung Chermiko sedang mem

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1404

    Chermiko tersenyum sinis, lalu melirik Rainie. “Kalau Nona Rainie paham, kenapa kamu tidak bukakan resep untuk adikmu?”“Terserah aku dong mau buka resep atau nggak.” Rainie menatapnya, lalu berkata dengan datar, “Tapi resep obatmu itu … nggak berguna!”Lagi-lagi resep obat Chermiko dikatakan tidak berguna. Chermiko merasa agak marah. “Sepertinya tidak seharusnya kamu berbicara seperti ini kepadaku. Kamu seharusnya bilang sama ibumu, bisa jadi ibumu akan mendengar masukanmu. Lagi pula, aku juga malas untuk pergi ke rumahnya.”Maksud ucapan Chermiko adalah jika bukan karena ibunya Rainie memaksa Chermiko untuk pergi mengobati Bella, dia juga tidak berminat untuk melakukannya.“Kamu nggak ingin atau kamu nggak bisa?” Rainie sedang tersenyum. Hanya saja, senyuman itu membuat Chermiko merasa dirinya bagai disindir saja. “Bukankah aku sudah bilang sebelumnya, jangan ikut campur biar reputasimu nggak hancur nantinya.”“Sepertinya Nona Rainie tidak berharap adik sepupumu bisa sembuh?” Chermik

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1405

    Chermiko sungguh tidak percaya dirinya malah dipermainkan wanita ini lagi.Hatinya terasa sangat penat. Namun, dia tidak menemukan tempat untuk melampiaskannya. Awalnya Chermiko pergi ke balkon untuk menghirup udara segar. Sekarang, hatinya malah terasa semakin penat lagi!…Selama dua hari ini, Yuna terus mengikuti perkembangan situasi di Asia Selatan. Informasi yang disiarkan di dalam negeri sangatlah terbatas. Secuil informasi di internet itu tidak sanggup menenangkan hati Yuna. Terlebih … sudah beberapa hari Yuna tidak mendapatkan kabar Brandon.Yuna tahu sinyal di sana tidaklah bagus. Hanya saja, apa sinyalnya seburuk itu? Bukankah tempat yang ditempati Brandon tergolong area yang aman? Selain peperangan dan wabah penyakit, Yuna juga tidak tahu apa yang telah terjadi di sana.Yuna bahkan sempat berpikir, jika Brandon meneleponnya lagi, dia akan membujuk Brandon untuk kembali dulu. Lagi pula dia juga sudah memahami kondisi di sana, dia seharusnya sudah memahaminya. Pada akhirnya, m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1406

    “Janggutku!”Juan sungguh kesakitan. Pada akhirnya, dia tidak sanggup menjaga janggutnya.Sementara, si Kenzi sedang merangkak di atas tubuh Juan. Tangan kecilnya diayunkan. Setiap jari tangannya terjepit satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh helai janggut putih. Inilah “mainan” yang paling disukai Kenzi.“Kalian sudah ambilkan mainannya belum? Cepat bawakan camilan ke sini!” jerit Juan.Meskipun demikian, Juan juga tidak tega untuk memukul si kecil. Dia hanya bisa berdiri dengan perlahan.Yuna berjalan pergi menggendong Kenzi, lalu memarahinya, “Nggak boleh bersikap seperti ini! Nggak sopan!”“Hah?” Kenzi menggaruk kepalanya dengan bingung. Dia tidak mengerti maksud ucapan Yuna.Ekspresi kekanak-kanakan ini membuat Juan tertawa terbahak-bahak. Dia membangkitkan tubuhnya sembari melambaikan tangannya. “Sudahlah, sudahlah, dia masih kecil, dia tidak mengerti apa-apa. Kalian saja yang terlalu lamban. Semua ini salah kalian!”Pelayan terdiam. Padahal gerakan mereka sangatlah gesit, da

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1407

    Juan terdiam di tempat. Dia spontan menutup dagunya. “Janggut kepalamu! Dasar bocah tengik!”“Lalala ….”“Hahaha ….”Setelah satu jam berlalu, Juan merasa agak capek. Namun, Yuna masih belum kembali dari halaman belakang. Dia berbaring di atas kursi bambunya sembari memiringkan kepala melihat si bocah yang sedang berada di dalam area bermain dengan mengantuk.Hanya saja, Juan berusaha untuk melebarkan kedua matanya. Dia tahu dirinya tidak boleh tertidur saat ini. Jika dia ketiduran, tanamannya pasti akan dihancurkan oleh bocah tengik ini. Saat matanya sudah tidak bisa bertahan lagi, tetiba pelayan berlari ke sisinya untuk melapor, “Cucu Bapak datang.”“Cucu apaan! Bukannya cucuku ada di sini?” Juan memalingkan kepalanya melihat ke dalam pagar.Lho? Di mana dia? “Bukan, maksudku Tuan Chermiko,” jelas pelayan.Namun, saat ini Juan sudah tidak menghiraukan pelayan lagi. “Aduh siapalah dia, cepat carikan si bocah tengik itu, bukan … cari anak itu!”Bukankah tadi Kenzi sedang berada di si

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1408

    Ketika mendengar balasan itu, pandangan semua orang spontan tertuju pada diri Chermiko.Dua detik kemudian, semua orang kembali menunduk melanjutkan pencarian. “Den, Den ….”Chermiko kembali terdiam. Memangnya Kakek Juan memiliki cucu lagi selain dirinya? Den? Chermiko merasa bingung. Namun, dia juga tidak bertanya panjang lebar. Di saat semua orang sedang fokus dalam pencarian, dia sendiri berjalan ke dalam rumah. Namun tetiba dia tidak bisa bergerak.Satu detik kemudian, Chermiko menunduk, lalu melihat ada seorang anak kecil sedang menggantung di pahanya. Dia menunduk, sedangkan si kecil malah mengangkat kepalanya sembari tersenyum lebar. “Hehe!”Gigi Kenzi masih belum tumbuh sempurna. Chermiko pun terkejut. “Kamu itu anak siapa!”Chermiko spontan hendak menggoyangkan kakinya. Namun, si anak kecil malah semakin kegirangan lantaran mengira sedang bermain ayunan saja.“Turun! Cepat turun!” Chermiko tidak pernah menjaga anak-anak. Dia juga tidak berpengalaman untuk berhubungan dengan a

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1409

    Tadi Juan bahkan mengatakannya … kotor?Sejak kapan Chermiko kotor? Setiap kali dia berkunjung ke mana pun, sepatunya akan dilap sekilap mungkin. Malahan dia yang merasa risi lantaran si bocah tengik telah mengotori pakaiannya.Chermiko sungguh merasa syok hingga terbengong di tempat. Dia melihat Kakek Juan yang sangat menyayangi si kecil. Dia bagai orang luar saja.Setelah berhasil mencerna perasaannya yang kacau itu, dia pun mulai bertanya dengan suara seraknya, “Kakek, anak ini ….”“Apa yang kalian semua lakukan!” Tetiba Juan menjerit. “Kalian semua bahkan tidak sanggup menjaga seorang anak kecil. Padahal rumah ini tidak luas, kalian bahkan tidak sanggup mencarinya. Entah apa tujuan aku menggaji kalian!”Para pelayan terdiam di tempat.“Kenapa masih berdiri di tempat? Cepat pergi bekerja sana! Oh ya, siapkan makanan kesukaan Kenzi. Jangan lama-lama, yang cepat!” jerit Juan. Dia kembali menunjukkan temperamen buruknya.Jujur saja, Chermiko lebih terbiasa dengan Juan yang seperti ini.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1410

    Juan menggendong Kenzi ke dalam rumah. Kemudian, dia menyadari Chermiko hendak ikut masuk ke rumah. Dia langsung membelalaki Chermiko. “Ngapain kamu ke ….”Belum sempat Juan selesai menjerit, pipinya kembali ditarik ke atas. Dia terpaksa menunjukkan senyuman paksa, lalu mencemberutkan bibirnya menyuruh Chermiko untuk pergi. Setelah itu, dia memangku Kenzi, lalu melepaskan tangannya. “Kita main di dalam saja, ya?”Kepala si kecil menggeleng dengan kuat.“Kamu juga tidak boleh menjambak janggutku terus. Nanti kalau janggutku tidak bersisa lagi, kamu tidak punya mainan lagi.” Juan berbicara dengan sabar, “Lagi pula, kalau sampai mamamu tahu, dia pasti akan … pukul bokongmu!”Aksen di kalimat akhir sengaja ditekankan. Alhasil si kecil merasa ragu, lalu melepaskan tangannya. Pada akhirnya, Kenzi memilih untuk kembali ke dalam area bermainnya.“Huft ….” Juan menghela napas panjang. Dia seolah-olah baru selesai berperang saja.Juan mengangkat gelas teh di hadapannya, lalu refleks hendak menge

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status