Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1411 - Bab 1420

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1411 - Bab 1420

2192 Bab

Bab 1411

Permasalahan yang paling utama adalah seandainya bocah ini adalah anaknya Yuna, sepertinya semuanya cukup masuk akal. Hubungannya dengan Juan tergolong sangat aneh. Dia bahkan tahu siapa murid terakhir Kakek Juan. Setelah dipikir-pikir, wajar Juan begitu memanjakan bocah ini.“Kakek, anak ini … anaknya Yuna, ya?” tanya Chermiko dengan perlahan.Juan sedang meminum teh. Ketika mendengar pertanyaan itu, dia langsung tersedak.“Kata siapa?” Tatapan Juan terlihat gugup. Dia spontan melihat wajah si kecil. Apa mereka mirip? Apa semirip itu?Juan memang tidak mengakui, tetapi reaksinya sudah cukup jelas. Ternyata dugaan Chermiko benar!“Kakek Juan, sebenarnya apa hubunganmu dengan Yuna. Tidak masalah jika kamu memperlakukannya dengan khusus. Tapi kamu juga memperlakukan anaknya ….” Chermiko terdiam sejenak, lalu muncul pemikiran cucu haram. Hanya saja, semua ini terasa sangat konyol. Dia menggeleng kepalanya berusaha menyadarkan dirinya.Tidak! Tidak! Tidak! Tidak mungkin! Pasti tidak mungki
Baca selengkapnya

Bab 1412

Hanya saja, Yuna hanya terbengong sejenak saja. Setelah dipikir-pikir, sepertinya tidak aneh untuk bertemu Chermiko di sini. Yuna sudah mengambil semua tanaman herbal yang diinginkannya. Semuanya sudah dimasukkan ke dalam kantong plastik.Berhubung Yuna sudah datang, dia tidak mungkin pulang dengan tangan kosong. Tentu saja, dia akan mengambil semua yang dia inginkan.“Kamu curi barang apa lagi?” Meskipun Juan berbicara seperti ini, kenyataannya dia tidak peduli dengan hal itu. Dia bahkan tidak berencana memeriksa apa-apa saja yang diambil Yuna.“Semuanya tanaman yang nggak kamu inginkan!” balas Yuna. Kemudian, dia melihat ke sisi putranya. “Kenzi, apa kamu bandel? Kamu nggak tindas Kakek, ‘kan?”Si kecil tidak membalas, seolah-olah tidak kedengaran apa-apa. Kepalanya hanya melihat ke dalam camilan. “Huhu ….”Kenzi bersiul dengan kencang menandakan dirinya sedang bermain dengan sangat gembira.“Tidak! Tidak! Dia patuh sekali!” Juan langsung membela cucunya. “Di sini ada makanan dan ma
Baca selengkapnya

Bab 1413

Yuna terbengong. Bahkan, Kenzi yang sedang bermain sendirian di samping juga terbengong.“Kakek Juan, kamu tidak pernah beri tahu aku dan juga tidak mempublikasikan ke umum, sebenarnya murid terakhirmu itu ….” Chermiko melirik Yuna sekilas. “Murid terakhirmu itu Brandon, ‘kan?”Yuna dan Juan saling bertukar pandang. ‘Cowok ini bodoh banget, sih? Yakin dia itu cucumu?’‘Bukan cucu kandungku! Aku tidak kenal sama dia!’Mereka kembali melakukan interaksi dengan tatapan mata. Hati Chermiko kembali terasa penat! Chermiko seolah-olah merasa ada tembok di antara mereka. Sementara, dirinya berada di luar pembatas itu. Dia berusaha sekuat tenaga untuk masuk, tetapi tak peduli bagaimana dia berusaha, dia tetap tidak bisa masuk ke dalam interaksi mereka.“Kakek Juan, aku tahu identitas Brandon agak istimewa. Tapi Kakek tidak usah sembunyiin masalah ini dari aku. Aku jamin aku akan merahasiakan masalah ini, aku tidak akan bocorin ke siapa-siapa!” Chermiko mengangkat satu tangannya sedang melakuka
Baca selengkapnya

Bab 1414

“Tak disangka, ‘kan?!” Chermiko merasa sangat bangga. Dia merasa akhirnya dirinya bisa menekan Yuna. “Aku sudah memulihkan semua data penelitian yang kamu hancurkan. Sekarang penelitian sudah berjalan seperti semula. Bukan, seharusnya lebih bagus daripada sebelumnya. Aku percaya, tidak lama lagi, penelitian proyek ini pasti akan berhasil.”“Kamu ….” Awalnya Yuna ingin memarahi Chermiko bodoh. Namun setelah dipikir-pikir, data yang dihancurkan sudah dipulihkannya, tidak ada gunanya memarahinya lagi. Alhasil, Yuna tersenyum sinis, lalu berkata, “Kalau begitu, kudoakan semoga penelitian cepat selesai.”Chermiko tidak menyadari apa-apa. Dia hanya merasa Yuna pasti marah lantaran datanya berhasil dipulihkannya. Jadi, dia merasa semakin arogan lagi. “Kamu tidak menyangka, ‘kan? Sebelumnya aku pernah belajar IT dari seorang peretas. Jadi, masalah pemulihan database tidaklah sulit bagiku.”“Benarkah?” Yuna mengangkat kepalanya sembari tersenyum tipis.Chermiko telah membuat Yuna kepikiran sesu
Baca selengkapnya

Bab 1415

“Nggak, cuma … cuma asal nanya saja,” balas Yuna dengan datar.Chermiko yang diabaikan dari tadi akhirnya memiliki kesempatan untuk berbicara. Dia tahu masalah wabah penyakit di Asia Selatan.“Apa kamu mengkhawatirkan Brandon? Tidak usah khawatir!” ucap Chermiko, “Berhubung dia adalah murid terakhir dari Kakek Juan, bukanlah masalah bagi dia untuk menghadapi wabah penyakit itu. Setidaknya dia bisa melindungi dirinya sendiri.”Tadi mereka tidak menentang pemikiran Chermiko. Wajar kalau Chermiko mengira tebakannya itu benar.Berhubung Brandon adalah murid terakhir dari Pak Juan. Dengan pembelajarannya selama bertahun-tahun dalam dunia pengobatan tradisional, seharusnya bukanlah masalah untuk menghadapi wabah penyakit.Yuna bahkan malas untuk membalas Chermiko. Dia langsung memalingkan wajahnya, lalu berkata pada Juan, “Aku dengar-dengar wabah penyakit kali ini nggak sesederhana sebelumnya. Katanya ada virus varian baru.”Akhirnya Juan mengerti. Yuna sedang mengkhawatirkan suaminya.“Aku
Baca selengkapnya

Bab 1416

Kali ini Chermiko tidak bisa bersabar lagi. “Kakek Juan, aku paham kalau kamu pilih kasih sama murid terakhirmu, tapi dia itu siapa? Apa yang dia pahami! Kamu tidak boleh terlalu pilih kasih! Selain itu, dia malah ambil tanaman herbal berhargamu dengan bebas. Memangnya dia mengerti? Kenapa dia ambil begitu saja? Biasanya ketika aku minta, kamu hanya izinkan aku ambil sedikit saja. Sekarang dia malah ambil satu kantongan penuh ….”Tentu saja Chermiko merasa iri ketika melihat kantongan besar itu.Perlu diketahui, jenis tanaman herbal di taman Juan bukanlah tanaman biasa. Semuanya adalah tanaman herbal berharga yang ditanam dengan penuh hati-hati. Sebelumnya Chermiko pernah buka suara hendak memintanya, tetapi dia malah diusir oleh Juan. Namun terkadang Juan mengizinkannya untuk mengambil sedikit, sekarang Yuna malah mengambil sebanyak itu … Chermiko sungguh iri!“Dasar bocah tengik! Terserah aku mau kasih ke siapa! Biasanya kamu selalu bersama orang-orang kaya, jangan kira aku tidak tah
Baca selengkapnya

Bab 1417

Saat ini, rak kaca yang awalnya dikunci malah sudah terbuka. Salah satu teko teh di dalam sana sudah hancur berkeping-keping, sedangkan teko yang satu lagi ….“Kesayanganku!” jerit Juan dengan suara gemetar. Entah Juan lagi menyayangkan teko tehnya atau cucunya, dia langsung berlari ke sana.“Nah, Kakek!” Sepertinya si kecil tahu apa yang dikatakan Juan. Dia mengulurkan tangannya menyerahkan teko teh kepada Juan. Hanya saja, langkahnya tidaklah stabil, alhasil dia pun terjatuh.“Kesayanganku!” jerit Juan sekali lagi. Dia segera melangkah maju, langsung menggendong si kecil yang hendak jatuh. Pada saat bersamaan, terdengar suara keras, “Prang!”Juan memejamkan kedua matanya dengan erat seolah-olah tidak bersedia menerima kenyataan ini.Hatinya terasa sangat sakit!“Jangan takut! Kakek, jangan takut!” Kedua tangan si kecil menepuk-nepuk dada Juan. Dia sedang menenangkan Juan supaya tidak takut. Biasanya ibunya juga berbuat seperti ini.Huhuhu …. Juan sungguh sesak!Saat ini, Yuna berjala
Baca selengkapnya

Bab 1418

Berhubung Juan sudah berbicara seperti ini, Yuna pun menggendong Kenzi dan tidak turun tangan di hadapan Juan.Yuna hanya menatap putranya dengan ekspresi serius saja. “Sudah tahu salah belum?”Anak masih kecil. Dia juga tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Kenzi menunduk, lalu menggigit bibir kecilnya dengan gugup.“Kamu harus mengakui kesalahanmu sendiri. Kamu itu anak laki-laki. Apa kamu nggak punya keberanian untuk mengakui kesalahanmu?” Yuna lanjut bertanya, “Kamu salah, ‘kan?”“Salah.” Suara Kenzi sangatlah kecil, tetapi masih bisa kedengaran.Yuna malah sengaja berkata, “Apa katamu? Mama nggak kedengaran.”“Salah.” Kali ini suara Kenzi terdengar lebih besar. Dia mencemberutkan bibirnya kelihatan agak bersedih. Kedua mata bulatnya mulai berlinangkan air mata.Kenzi yang masih belum menangis itu pun membuat hati Juan terasa sakit. Dia segera melambaikan tangannya. “Sudahlah, jangan kasar-kasar. Namanya juga anak-anak. Dia masih tidak tahu apa-apa.”“Justru karena dia ma
Baca selengkapnya

Bab 1419

“Apa uang jajan Kenzi cukup? Bagusan kamu beliin dia mainan saja!” Juan tetap saja merasa tidak tega.Yuna mengangguk. “Memang nggak cukup. Mesti dipotong selama dua tahun.”Setelah mendengar ucapan Yuna, Kenzi kembali mencemberutkan wajahnya dan air mata hendak menetes lagi.Awalnya Kenzi sudah menerima kenyataan uang jajan dipotong selama satu tahun. Sekarang setelah dibela Kakek Juan, uang jajannya malah dipotong selama dua tahun.“Ergh ….” Juan terbengong di tempat. Dia ingin membantu, tetapi dia juga tidak berani bersuara lagi. Dia hanya berdeham, lalu melirik ke arah rak kaca yang terbuka. Juan mulai mengarang alasan baru. “Semua bukan salah dia! Aku yang tidak mengunci rak kaca itu. Meski dia tidak menghancurkannya, bisa jadi ada maling yang akan mencurinya.”Disusul terdengar suara omelan Juan. “Bagaimana kerja kalian! Bukankah aku sudah suruh kalian mengunci rak kaca ini? Kenapa kalian malah melupakannya! Apa kalian tidak ingin gaji bulan ini lagi! Atau kalian sudah malas beke
Baca selengkapnya

Bab 1420

Awalnya Kenzi mengira dirinya akan diomeli lagi. Ternyata ibunya tidak sedang memarahinya, melainkan bertanya cara membuka gembok. Dalam sesaat, Kenzi merasa gembira hendak menunjukkan kehebatannya.Dua tangan kecil disandarkan satu sama lain membuat sebuah pose. Kemudian, dia melakukan gerakan memutar dan mengeluarkan suara “Plak” yang berarti gembok terbuka.Mungkin orang-orang tidak mengerti maksud dari “pertunjukan” Kenzi tadi. Hanya saja, bagaimanapun dia adalah darah daging Yuna. Yuna mengerti maksudnya, hanya saja dia masih tidak percaya. “Segampang itu?”“Emm!” Kenzi mengangguk dengan kuat menyatakan memang segampang itu.Yuna berpikir sejenak, lalu memerintah pelayan di samping. “Pasang gembok di rak kaca.”Pelayan merasa kebingungan, spontan melirik ke sisi Juan. Saat ini, Juan juga sudah berjalan mendekat. Dia kelihatan sangat penasaran bagaimana si bocah bisa membuka gembok rak kacanya.Awalnya Juan mengira semua ini adalah kelalaian pelayannya. Mereka pasti lupa memasang g
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
140141142143144
...
220
DMCA.com Protection Status