Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1431 - Bab 1440

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1431 - Bab 1440

2192 Bab

Bab 1431

Dulu Yuna memang tidak mengetahuinya, tetapi sekarang Yuna sudah mengetahuinya. Wajar jika hati Yuna terasa tidak tenang ketika melihat Yovi mendampingi putranya.“Yovi.” Yuna melipat kedua tangan di depan dada, lalu bertanya, “Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?”“Hampir … empat bulan.” Setelah berpikir sejenak, Yovi pun menjawab.“Emm, lama juga. Kamu nggak pernah minta izin untuk pulang kampung, apa kamu nggak merindukan keluargamu?” Pertanyaan Yuna bagai sedang basa-basi saja.“Aku nggak punya keluarga. Apa Nyonya lupa? Hanya tersisa aku sendiri saja,” balas Yovi sembari menggeleng. Raut wajah Yovi sangatlah tenang, tidak terlihat reaksi apa-apa di wajahnya. Benar, saat Yovi melamar pekerjaan, Yuna pernah membaca CV-nya. Kedua orang tuanya memang sudah tiada, dia juga tidak memiliki saudara. Sebelumnya Yovi pernah menikah, hanya saja suaminya sudah meninggal. Dia juga pernah melahirkan sebelumnya, tetapi anaknya juga sudah meninggal dini. Saat itu, Yuna merasa nasib wanita ini
Baca selengkapnya

Bab 1432

“Tenang saja, ranjangnya cukup luas, cukup untuk ditempati aku.” Seusai berbicara, Yuna terdiam sejenak, lalu melanjutkan, tidak memberinya kesempatan untuk berbicara, “Kamu tidur di kamar tamu saja. Biarkan aku menemani Kenzi di malam hari! Kita bahas lagi setelah papanya pulang nanti.”Kemudian, Yuna langsung masuk ke kamar Kenzi.Berhubung Yuna sudah berbicara seperti ini, Yovi juga tidak bisa berkata lain lagi. Dia berdiri terdiam sejenak, lalu berkata, “Kalau begitu … selamat malam, Nyonya!”“Emm.” Yuna mengangguk, lalu menutup pintu kamar.…Rainie tidur seharian di rumah. Dia baru terbangun di sore hari. Seusai membasuh tubuh dan mengganti pakaian, Rainie menuruni tangga. Saat ini Susan sedang ragu untuk memanggil Rainie makan bersama atau membiarkannya melanjutkan tidurnya, kebetulan sekali Rainie berjalan menuruni tangga. Dia pun merasa gembira. “Rainie, kamu sudah bangun! Kebetulan sekali, ayo makan bersama!”“Emm.” Rainie duduk di depan meja makan. Pelayan langsung mempersi
Baca selengkapnya

Bab 1433

“Apa mungkin aku tidak marah setelah mendengar ucapannya?” Fahrel menunjuk ke arah pintu yang sudah tidak kelihatan batang hidungnya lagi. Dia juga tidak tahu sejak kapan putrinya yang patuh dan pengertian itu menjadi begitu pembangkang. “Rainie juga ….” Susan tertegun sejenak. Sebenarnya dia ingin mengatakan apa yang dikatakan Rainie itu memang benar. Hanya saja, dia tidak berani melontarkannya.Pada akhirnya, Susan menghela napas, lalu berkata, “Dia masih muda, masih banyak yang tidak dia mengerti. Kamu jangan perhitungan dengannya.”“Aku perhitungan sama dia? Aku ….”Fahrel kembali duduk di bangkunya. Dia merasa sesak napas hingga tidak bisa bersuara.Susan terpaksa mengalihkan topik pembicaraan. “Tapi biasanya kamu juga tidak bersikap seperti ini. Kenapa emosimu besar sekali hari ini? Bukannya semuanya berjalan lancar? Kenapa kamu malah perhitungan sama anak-anak.”“Apanya yang lancar!” jerit Fahrel. Dia mengangkat gelas hendak meminum air. Namun, gelas itu malah tak berisi.Setel
Baca selengkapnya

Bab 1434

“Wanita?” Susan sungguh kaget. “Siapa? Edgar … dia cari pasangan baru? Bukannya kakak iparmu itu sangat mencintai kakakmu? Dia juga bersumpah tidak bakal mencari pasangan baru, ‘kan? Kenapa dia tiba-tiba mencari pasangan baru?”Fahrel merasa kesal. “Aku juga tidak tahu, mungkin mereka hanya rekan kerja saja atau wanita itu meminta bantuannya. Aku juga tidak melihat dengan langsung!”Justru karena tidak berhasil bertemu dengan Edgar, Fahrel baru merasa panik. Dia tidak tahu apa yang ada di benak Edgar.Telepon tidak diangkat, pesan singkat tidak dibalas. Semua ini adalah tanda-tanda buruk! Jelas-jelas mereka sudah janji sebelumnya. Jangan-jangan telah terjadi apa-apa?Suasana hati Fahrel sedang buruk, putrinya malah bersikap kurang ajar terhadapnya, mana mungkin Fahrel tidak marah?“Mungkin semua ini bukan hal buruk?” Setelah dipikir-pikir, Susan pun menghiburnya.“Apa maksudmu?” Fahrel membelalaki Susan dengan kesal. Dia merasa ucapan ini sungguh kurang ajar. Apanya bukan masalah buruk
Baca selengkapnya

Bab 1435

Fahrel tentu sadar jika bukan karena kakaknya yang sudah meninggal itu, Edgar pasti tidak akan berhubungan dengannya lagi.Justru karena Fahrel sering mengungkit kakaknya di hadapan Edgar, Edgar baru bersikap lebih ramah terhadapnya. Seandainya Edgar mencari pasangan baru dan melupakan kakaknya, bagaimana dengan nasib Fahrel?“Bukannya kamu yang bilang sendiri? Kamu itu lelaki, seharusnya kamu lebih memahami lelaki. Memangnya lelaki bisa setia berapa tahun ….”Ketika mengucapkan ucapan ini, Susan terlihat sangat sedih. Semua yang dikatakannya memang adalah kenyataan.Fahrel juga adalah seorang lelaki. Sebelumnya dia juga merasa Edgar sangat gila. Bisa-bisanya dia begitu setia terhadap kakaknya yang sudah meninggal lama. Jika Fahrel kehilangan istrinya, sepertinya dia sudah mencari banyak wanita cantik.Fahrel spontan melirik istrinya sekilas. Dia merasa wanita ini sangatlah sensitif.“Kenapa? Apa kamu ingin tukar pasangan?” Tetiba Susan menaikkan nada bicaranya.“Bukan, apa yang lagi k
Baca selengkapnya

Bab 1436

Bella sungguh tidak menyangka kedatangan tamu agung di rumahnya.Saat mobil hampir berhenti di depan gerbang rumah, tampak sebuah mobil diparkirkan di depan gerbang. Seseorang dengan postur tubuh tinggi dan langsing sedang bersandar di badan mobil. Dia terlihat anggun dan menawan. Postur tubuh seperti ini merupakan postur tubuh idaman Bella.Mobil diparkirkan melintang di depan gerbang menghalangi jalan masuk Bella. Jelas sekali wanita itu sedang menunggunya.Bella menurunkan jendela mobil, lalu mencondongkan kepalanya keluar. “Rainie?”Rainie menegakkan tubuhnya seraya memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. Dia berkata dengan tersenyum, “Kamu baru pulang?”“Emm, kamu cari aku?” Bella mengerutkan keningnya.“Emm.” Rainie mengangguk. Tatapan Rainie tak berhenti tertuju pada diri Bella. Sepertinya dia sedang mengamati Bella.Bella merasa tidak nyaman. Hanya saja, berhubung Rainie adalah sepupunya, sudah seharusnya dia bersikap sopan, apalagi Rainie jarang berkunjung ke rumahnya. “
Baca selengkapnya

Bab 1437

Sepertinya Tante Susan menyuruh Rainie untuk menanyakan kondisinya. Demi menghindari kerepotan, Bella pun mengiakan bahwa dirinya telah mengonsumsi obat yang dibuka dokter genius.Sebenarnya resep obat itu tidak berguna sama sekali. Yuna mengatakan obat itu tidak cocok dengannya. Jadi, Bella mendengar apa kata Yuna untuk tidak mengonsumsinya. Hanya saja, jangan sampai masalah ini ketahuan oleh Susan. Jika tidak, Susan pasti akan merepet panjang.Rainie menyipitkan matanya. Dasar tukang bohong!Seandainya Bella benar-benar mengonsumsi obat sesuai resep yang dibuka Chermiko, kondisi tubuhnya tidak mungkin akan sebugar ini. Mungkin berat badannya akan turun, tapi dia akan menjadi tidak bersemangat dan lesu. Jadi, Bella pasti tidak mengonsumsinya!Sekarang Bella malah berbohong dengan alami. Sepertinya dia semakin hebat saja!“Oh ya, kenapa hari ini kamu sempat ke sini? Kata Tante Susan, biasanya kamu sibuk sekali! Sepertinya … kamu lagi bikin eksperimen?” Bella menyerahkan salah satu gela
Baca selengkapnya

Bab 1438

“Iya! Aku ingin ganti suasana, supaya suasana hatiku membaik.” Bella mengikuti arah pandang Rainie. “Setelah tanaman itu dipindahkan, ruangan ini jadi lebih lapang, ya, ‘kan?”Rainie hanya mengangkat-angkat alisnya saja.Bella pun tersenyum. “Oh ya, aku lupa, kamu jarang ke rumah. Seharusnya kamu nggak tahu gimana isi rumahku. Tapi aku cukup suka dengan rumahku yang seperti sekarang ini. Bahkan Papa juga bilang rumah jadi kelihatan luas. Aku juga semakin ceria saja.” Terlukis senyuman lebar di wajah Bella. Saat mengungkit ayahnya, dia merasa sangat bangga dan bahagia.Senyuman itu malah terasa mencolok di mata Rainie. Bella memang memiliki seorang ayah yang baik. Ketika mengungkit soal ayah, dia pun tersenyum dengan sangat cerah. Edgar memang jarang menemani Bella, tapi dia sangat memanjakan dan mencintai putrinya.Di dalam ingatan Rainie, orang tuanya sering bertengkar karena masalah uang ataupun bisnis. Setiap kali Rainie datang ke rumah, orang tuanya malah akan memperlakukannya baga
Baca selengkapnya

Bab 1439

Bukan hanya raut wajah Bella saja yang kelihatan semakin bagus, auranya juga terlihat berbeda.Rainie memang jarang mengunjunginya. Setiap kali dia datang, Bella akan kelihatan sangat lesu. Ketika berbicara dengan orang lain, ucapannya juga bagai silet saja yang sangat ketus. Bella yang dulu sangatlah rendah diri. Namun sekarang, dia kelihatan lebih ceria dan percaya diri. Ketika berinteraksi dengan orang lain, dia juga tidak mengalihkan tatapannya lagi. Bella yang sekarang sungguh berbeda.Berhubung Susan sering mengungkit nama Yuna sewaktu di rumah dan Chermiko juga sering mengungkitnya sewaktu di laboratorium. Jadi, nama Yuna tidaklah sulit untuk diingat.“Nggak, nggak tergolong mengatur pola makan. Hanya saja, kadang-kadang aku makan di rumahnya saja. Tante Susan nggak suka sama dia, apa Tante ngomong sesuatu sama kamu? Yuna orangnya cukup baik. Kalau ada kesempatan, aku akan perkenalkan kalian! Kalian berdua sangat hebat. Aku yakin kalian akan menjadi teman baik.” Bella mengira Ra
Baca selengkapnya

Bab 1440

“Mama nanya, apa kamu suka banget sama Tante Yovi?” Yuna bertanya dengan lembut. Dia ingin tahu seberapa pentingnya Yovi di hati putranya.“Suka!” Kenzi mengangguk tanpa ragu sama sekali.Yuna kembali bertanya, “Seberapa … suka?”“Emm ….” Kenzi tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya. Yuna mencoba untuk bertanya, “Emm, begini saja, kamu lebih suka Tante Yovi atau lebih suka Papa dan Mama?”“Papa Mama!” Apa ada yang perlu dibandingkan?Yuna seketika merasa lega. Untung saja! Seandainya Kenzi lebih menyukai Tante Yovi, sepertinya Yuna harus merenungkan kesalahannya.“Kalau begitu, Mama bilang sama kamu di awal. Cepat atau lambat Tante Yovi bakal tinggalin rumah kita.”Kenzi melebarkan kedua matanya. “Kenapa?”“Karena dia adalah pengasuh yang kita pekerjakan khusus untuk menjagamu. Setelah kamu gede nanti, kamu nggak butuh dijaga dia lagi. Atau, bisa jadi terjadi apa-apa dengan keluarganya, jadi dia mesti pergi. Sama seperti pelayan yang lain, semuanya adalah pekerja kita. Mereka hanya d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
142143144145146
...
220
DMCA.com Protection Status