Share

Bab 1438

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-19 18:00:01
“Iya! Aku ingin ganti suasana, supaya suasana hatiku membaik.” Bella mengikuti arah pandang Rainie. “Setelah tanaman itu dipindahkan, ruangan ini jadi lebih lapang, ya, ‘kan?”

Rainie hanya mengangkat-angkat alisnya saja.

Bella pun tersenyum. “Oh ya, aku lupa, kamu jarang ke rumah. Seharusnya kamu nggak tahu gimana isi rumahku. Tapi aku cukup suka dengan rumahku yang seperti sekarang ini. Bahkan Papa juga bilang rumah jadi kelihatan luas. Aku juga semakin ceria saja.” Terlukis senyuman lebar di wajah Bella. Saat mengungkit ayahnya, dia merasa sangat bangga dan bahagia.

Senyuman itu malah terasa mencolok di mata Rainie. Bella memang memiliki seorang ayah yang baik. Ketika mengungkit soal ayah, dia pun tersenyum dengan sangat cerah. Edgar memang jarang menemani Bella, tapi dia sangat memanjakan dan mencintai putrinya.

Di dalam ingatan Rainie, orang tuanya sering bertengkar karena masalah uang ataupun bisnis. Setiap kali Rainie datang ke rumah, orang tuanya malah akan memperlakukannya baga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1439

    Bukan hanya raut wajah Bella saja yang kelihatan semakin bagus, auranya juga terlihat berbeda.Rainie memang jarang mengunjunginya. Setiap kali dia datang, Bella akan kelihatan sangat lesu. Ketika berbicara dengan orang lain, ucapannya juga bagai silet saja yang sangat ketus. Bella yang dulu sangatlah rendah diri. Namun sekarang, dia kelihatan lebih ceria dan percaya diri. Ketika berinteraksi dengan orang lain, dia juga tidak mengalihkan tatapannya lagi. Bella yang sekarang sungguh berbeda.Berhubung Susan sering mengungkit nama Yuna sewaktu di rumah dan Chermiko juga sering mengungkitnya sewaktu di laboratorium. Jadi, nama Yuna tidaklah sulit untuk diingat.“Nggak, nggak tergolong mengatur pola makan. Hanya saja, kadang-kadang aku makan di rumahnya saja. Tante Susan nggak suka sama dia, apa Tante ngomong sesuatu sama kamu? Yuna orangnya cukup baik. Kalau ada kesempatan, aku akan perkenalkan kalian! Kalian berdua sangat hebat. Aku yakin kalian akan menjadi teman baik.” Bella mengira Ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1440

    “Mama nanya, apa kamu suka banget sama Tante Yovi?” Yuna bertanya dengan lembut. Dia ingin tahu seberapa pentingnya Yovi di hati putranya.“Suka!” Kenzi mengangguk tanpa ragu sama sekali.Yuna kembali bertanya, “Seberapa … suka?”“Emm ….” Kenzi tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya. Yuna mencoba untuk bertanya, “Emm, begini saja, kamu lebih suka Tante Yovi atau lebih suka Papa dan Mama?”“Papa Mama!” Apa ada yang perlu dibandingkan?Yuna seketika merasa lega. Untung saja! Seandainya Kenzi lebih menyukai Tante Yovi, sepertinya Yuna harus merenungkan kesalahannya.“Kalau begitu, Mama bilang sama kamu di awal. Cepat atau lambat Tante Yovi bakal tinggalin rumah kita.”Kenzi melebarkan kedua matanya. “Kenapa?”“Karena dia adalah pengasuh yang kita pekerjakan khusus untuk menjagamu. Setelah kamu gede nanti, kamu nggak butuh dijaga dia lagi. Atau, bisa jadi terjadi apa-apa dengan keluarganya, jadi dia mesti pergi. Sama seperti pelayan yang lain, semuanya adalah pekerja kita. Mereka hanya d

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1441

    Yovi membungkukkan tubuhnya menyeka wajah imut Kenzi. Kedua mata Kenzi tak berhenti berkedip. Melihat sosok imut Kenzi, Yovi pun tersenyum. “Kenapa? Baru nggak bertemu sehari, kamu nggak mengenaliku lagi?”“Tante Yovi.”“Ya?”“Apa kamu akan pergi?”Yovi terdiam beberapa detik, lalu kembali melihat ke sisi Kenzi dengan tatapan lembut. “Apa Mama yang beri tahu kamu?”“Emm.” Kenzi mengangguk, lalu kembali bertanya, “Apa kamu akan pergi?”“Mungkin!” Yovi berpikir sejenak, lalu bertanya dengan lembut, “Apa kamu akan merindukanku?”“Emm!” balas Kenzi dengan pasti.“Kalau aku benar-benar pergi, kamu jangan menangis, ya!” Yovi menyentil hidung si cilik, lalu tersenyum lebar.“Nggak nangis!” Kenzi menggeleng. Dia masih ingat dengan ucapan ibu tadi. “Kata Mama, aku … aku itu anak laki-laki!”Yovi tertawa terbahak-bahak. “Iya, kamu itu anak laki-laki, kamu hebat sekali! Kalau begitu, apa kamu sudah bisa pakai celana sendiri?”“Bisa!” Kenzi membalikkan tubuhnya berlari ke dalam kamar. Dia mengambi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1442

    Namun pada saat yang sama, ucapan Kenzi telah mengingatkan Yuna. Bahkan, anak kecil saja menyadari detail ini, bisa jadi orang lain juga menyadarinya?Yuna berpikir sejenak, lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap Kenzi. “Kalau begitu, hari ini kita nggak ke rumah Kakek dulu. Mama bawa kamu ke tempat lain. Nanti sore, kita baru ke rumah Kakek, oke?”“Oke!” Yang penting Kenzi jalan-jalan. Mengenai ke mana perginya mereka, Kenzi juga tidak memedulikannya.Yuna tersenyum. “Patuh sekali!”Mesin mobil dinyalakan. Dia mengatur bangku pengemudi, lalu melirik kaca spion tengah sekilas. Kebetulan Yuna bisa melihat ke arah pintu rumah.Tidak ada siapa pun di depan pintu. Pintu juga sudah dalam keadaan ditutup. Yuna mengalihkan pandangannya, lalu berkata, “Duduk yang bagus, ya!”Kemudian, mobil melaju dengan sangat kencang.…Yuna dan Kenzi sangatlah santai. Mereka duluan pergi ke mal untuk membelikan beberapa potong pakaian dan mainan. Saking banyaknya belanjaan mereka, bagasi mobil sangatlah pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1443

    “Oh, oh, semuanya salah Kakek! Semuanya salah Kakek!” Juan memukul mulutnya sendiri, lalu menggendong Kenzi ke atas kasur dan menyelimutinya. Dia melihat Kenzi membalikkan tubuhnya mencari posisi nyaman untuk melanjutkan tidurnya, lalu mengusir semua orang termasuk dirinya untuk meninggalkan kamar.Juan berjalan dengan perlahan. Hanya saja, berhubung dia sedang mengenakan sandal jepit, suara langkah kakinya terdengar agak keras. Pada akhirnya, Juan pun menendang sandalnya, berjalan ke ruang tamu dengan kaki ayam.Melihat Yuna yang sedang duduk sembari menyesap teh dengan santai itu, amarah Juan pun membara. “Kamu ini! Sebenarnya apa yang lagi kamu lakukan?”“Aku perlu bantuanmu!” ucap Yuna dengan sungkan.“Kamu perlu ….” Juan terdiam sejenak. Amarah di dirinya seketika lenyap entah ke mana. Nada bicara sungkan Yuna membuat Juan merasa tidak terbiasa. “Hehe, hehehe ….”Yuna menatap Juan dengan tidak berdaya. Bukannya Yuna tidak ingin bersikap sungkan terhadapnya, siapa suruh Juan bersik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1444

    “Neneknya tinggal di pegunungan, dia sering meditasi. Sedangkan, Keluarga Tanoto jauh di ujung sana ….” Ketika membicarakan masalah ini, Yuna tiba-tiba terdiam dan melayangkan tatapannya ke sisi Juan.Juan bertanya, “Jadi, kamu cuma bisa menjebakku?”“Aku bisa bawa dia pergi,” ulang Yuna sekali lagi. Maksud Yuna adalah dia tidak sedang memaksa Juan.Juan sungguh kehabisan kata-kata. Pasti Yuna tahu Juan tidak tega untuk menolak. Hanya saja, kali ini Juan pasti akan menolak! Lagi pula, Kenzi juga bukan anaknya. Terserah Yuna ingin membawanya ke mana. Semuanya tidak ada hubungannya dengan Juan. Mau hidup maupun mati, semuanya bukanlah urusan Juan! Bocah tengik itu telah merusak banyak barangnya dan juga mencabut janggutnya. Rasakan jika dia hidup menderita di luar sana!Dengan berpikir seperti ini, Juan pun mengepal erat tangannya membulatkan tekadnya. “Oke, kalau begitu, kamu … biarkan dia tinggal di sini saja!” Ujung-ujungnya Juan berubah pikiran lagi. Apa daya? Mana mungkin Juan tega

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1445

    Juan tersenyum dengan misterius, lalu berdiri. “Ikuti aku!”Yuna berjalan di belakang Juan. Mereka berjalan melintasi halaman belakang, lalu menelusuri koridor panjang hingga melewati sebuah belokan. Entah sejak kapan tanah yang tandus itu telah dibangun banyak rumah. Begitu pintu dibuka, terdengar suara. “Cit cit … cit cit ….”“Merpati?” Yuna terkejut hingga kedua mata terbelalak. Sejak kapan Kakek Juan memelihara begitu banyak merpati?“Burung pengantar surat!” Juan mengatakan dengan bangga. “Semua merpati ini adalah merpati yang aku latih untuk mengantar surat. Meski kepala mereka kecil, mereka bisa terbang dengan sangat jauh dan tepat.”Yuna mengerutkan keningnya. “Bisa sejauh apa? Apa mereka bisa terbang ke Asia Selatan?”“Bisa!” jawab Juan dengan yakin. “Ke mana pun bisa, kecuali melintasi samudera. Burung merpatiku ini sangat hebat!”“Apa kamu pernah mencobanya?” Yuna masih merasa curiga.“Apa maksudmu? Apa kamu kira aku tidak bosan di rumah terus? Aku benar-benar tidak peduli d

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1446

    Mereka berdua berjalan kembali ke dalam rumah. Yuna merasa agak terharu. Dia tidak pernah bercerita sebelumnya. Tak disangka Juan malah membantu mencarikan informasi untuknya. Tak peduli bagaimana hasilnya, Yuna tidak akan melupakan kebaikan Juan.“Pak Tua ….” Yuna berdiri di tempat, lalu memanggilnya.Juan terdiam.“Terima kasih!”Kedua mata Juan terbelalak. Dia melangkah mundur selangkah dengan menggosok kedua lengannya. “Astaga! Hei! Tolong!”Sosok Juan membuat Yuna tersenyum. “Terima kasih, Pak Tua!”“Tidak usah!” Juan melambaikan tangannya, lalu berkata, “Aku tidak terbiasa dengan sikap sungkanmu ini!”Yuna kembali tersenyum, dia juga tidak menyindir Juan lagi.“Aku tahu kamu khawatir. Hanya saja, semakin kamu khawatir, kamu akan semakin gampang untuk membuat kesalahan. Tenangkan dirimu dan pikirkan dengan saksama. Kamu itu anaknya pintar. Berpikirlah dengan jernih.” Juan tidak lagi bercanda. Dia menasihati Yuna dengan serius.“Emm!” Yuna mengangguk. Dia mengerti apa maksud Juan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2290

    “Terus gimana kalau dia sudah nggak berguna lagi?” tanya Chermiko.“.…”Seketika mereka langsung terdiam. Tidak ada yang thau pasti apa yang mereka lakukan, dan perasaan itu amat sangat membuat mereka tidak nyaman. ***Terlihat sekali betapa terburu-burunya Fred menanti Yuna bisa pilih kembali. Setiap hari dia meminta dokternya untuk memeriksa Yuna dan memberikannya berbagai macam obat yang sesungguhnya tidak diperlukan. Yuna tidak masalah dengan itu. Dia membiarkan mereka memasukkan berbagai macam vitamin dan obat ke tubuhnya. Namun satu-satunya permintaan dia adalah Juan harus tetap berada di sekitarnya. Dengan kata lain, Juan harus tetap berada di satu kamar yang sama. Karena hanya dengan begitulah dia bisa memastikan keamanan Juan.Karena takut Yuna akan melakukan percobaan bunuh diri untuk yang kedua kalinya, meski protes, Fred tetap memenuhi kemauannya karena dia tidak mau terjadi masalah lagi. Sudah cukup lama Yuna tidak berkesempatan untuk berdua saja dengan Juan di dalam satu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2289

    Setelah pembicaraan berakhir, Shane langsung mengetuk kamar Brandon dan Chermiko.“Dia mau resep obat itu,” katanya kepada mereka.Mereka berdua saling bertukar pandang sesaat, dan Chermiko berkata, “Mimpi.”“Dia benar-benar tamak juga ya ternyata,” timpal Brandon.“Jadi kita sebaiknya gimana?” tanya Shane.“Obat itu sejak awal memang nggak ada. Kalau kamu tanya kita harus gimana, apa kita perlu kasih obat palsu?” sahut Chermiko.Obat itu hanyalah karangan dan tidak pernah ada secara nyata, mau bagaimana caranya mereka memberikannya kepada Rainie? Namun di saat itu Brandon bilang kepada mereka, “Kurasa … bisa saja.”“Eh?”“Sekarang aku kasih kamu satu resep, aku bilang ini resep obat untuk bisa menghilang. Apa kamu bisa tahu kalau resep itu palsu?” tanya Brandon.“Nggak akan bisa, kecuali aku tes langsung melalui eksperimen,” jawab Chermiko. Dia tahu apa yang Brandon maksud, tetapi dia menepisnya, “Nggak bisa begitu! Dia pasti langsung tahu begitu aku selesai bereksperimen.”“Tapi pali

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2288

    “Nggak ada apa-apa. Di sini tenan-tenang saja. Gimana anakku?”Seketika itu Rainie terdiam sesaat. Bahkan ketika di bawah pengaruh hipnotis pun Shane masih tidak bisa melupakan anaknya. Kalau Rainie memberi tahu kalau anaknya sudah mati, dia pasti akan menggila dan bisa jadi terlepas dari pengaruhnya.“Aku masih cari cara, tapi kamu tahu sendiri aku nggak bisa keluar dengan bebas. Aku nggak bisa ke Yuraria. Kalaupun aku mau menolong, aku nggak bisa. Waktu itu kamu ada bilang soal obat yang bisa bikin menghilang. Itu gimana?”“Aku nggak ngerti. Maksudnya apa?”“Kamu pernah bilang mereka menemukan komposisi obat itu, terus mereka teliti, bukan? Hasilnya gimana?”Meskipun Rainie merasa itu tidak masuk akal, Shane tidak punya alasan untuk membohonginya. Dan karena Shane sudah bilang begitu, mungkinkah memang ada kemungkinan? Rainie tidak berhasil meneliti obat tersebut, tetapi jika mereka mendapat kemajuan, siapa tahu itu bisa menjadi inspirasi untuk Rainie, dan dia bisa memanfaatkan Shane

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2287

    “Tapi gimana kalau gagal?” tanya Rainie.Berdasarkan histori dan data-data yang Rainie lihat di lab, dia tidak yakin eksperimen Fred akan berhasil. Akan tetapi dia tidak berani berkata jujur karena Fred tidak pernah mau menerima yang namanya kegagalan. Membuat Fred kecewa tidak akan memberikan hal baik, tetapi … Rainie sendiri sesungguhnya berharap eksperimen itu gagal.Jika berhasil, Fred akan senang, tetapi itu tidak ada untungnya bagi Rainie. Jika gagal, Fred pasti akan mencobanya lagi, dan di saat itu dia mau tidak mau akan bergantung kepada Rainie.“Kerja yang benar, nanti pasti kuberi imbalan yang sesuai!” kata Fred. “Terus awasi Ross, sama si Shane itu juga. Oh ya, akhir-akhir ini apa Shane ada mencari anaknya lagi?”“Ada, sih. Dia bahkan sudah tahu anaknya ada di istana kerajaan Yuraria, tapi dia nggak bisa apa-apa juga,” balas Rainie.“Ya, dia nggak akan berani macam-macam! Berhubung kamu juga sudah berhasil mengendalikan pikiran dia, kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati. B

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status