Home / Fantasi / Pengendali Arwah Terakhir / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pengendali Arwah Terakhir: Chapter 81 - Chapter 90

118 Chapters

78| Melintasi Portal

“Potong selubungnya! Setelah itu, kami akan melepaskan mereka,” kata Black Widow.“Tidak!” teriak Barbro. “Dia tidak boleh kembali.”Eryk mendesah dan berjalan perlahan menuju ke arah rune-rune digambar di permukaan lantai. “Tidak ada pilihan lain,” kata Eryk. “Hanya itu satu-satunya jalan.”Eryk melirik pada Joker yang masih berdiri dan menunduk. Mata perempuan itu terbuka lagi dan kemarahan tampak bergulat di wajahnya.“Jika dia kembali, maka kita semua akan mati,” kata Barbro sambil memberikan tatapan memohon kepada Joker untuk melakukan sesuatu. Barbro terlihat seperti anak kecil saat itu. Dia benar-benar ketakutan.Sedangkan Sam masih bersembunyi di balik pintu. Dia mengintip dan menguping semua yang terjadi di dalam sana dengan ketakutan. Para tikus berkeliling di sekitar kaki Sam. Sam juga tidak ingin mengorbankan para tikusnya hanya untuk terjebak di antara jaring laba-laba yang mematikan itu.Black pun kata, “Kau tidak boleh melakukannya, Eryk. Kau tidak boleh memanggil Veno
Read more

79| Kecewa dan Kegagalan

Eryk melongo saking terkejutnya. Tubuhnya tiba-tiba menggigil. Dan di sela-sela gigilan itu, Eryk bisa mendengar seseorang meraung-raung.‘Siapa?’ pikir Eryk. ‘Siapa di saat seperti ini yang akan menangisi kegagalanku dan kepergian Alyssa? Bahkan satu-satunya keluarga Alyssa–Tuan Evan Harris pun sudah tiada. Aku! Aku yang seharusnya meratapi kebodohanku hingga harus mengorbankan Alyssa.’Eryk menoleh ke belakang. Dia melihat Black Widow sedang berlutut sambil berteriak marah. Tangan perempuan itu mencengkeram rambut panjangnya yang kusut. Tiba-tiba, jaring laba-laba berlompatan dari telapak tangannya ke segala arah. Kemarahan perempuan itu terlihat sangat jelas dari mencuatnya jaring-jaring laba-laba itu ke segala arah tidak terkontrol.Sedangkan Lizard, terus menatap ke tempat portal itu sebelumnya berada. Dia menggeleng-geleng tidak percaya. “Tidak! Tidak mungkin. Pasti terjadi kesalahan.”“Kenapa!?” teriak Black Widow. “Kenapa dia melakukan itu dan melompat ke dalam portal? Seharu
Read more

80| Aku Belum Mencobanya

Meski menggerutu, Lizard pun tetap melakukan apa yang diperintahkan oleh Black Widow. Summoner kadal itu mulai menggerakkan roh-roh summonnya di sekitar kaki Eryk. Sehingga, mau tidak mau, Eryk pun harus bergerak, jika tidak ingin dimangsa sampai habis oleh para kadal-kadal beracun itu.Di belakangnya, Barbro juga bernasib serupa. Dia dikelilingi oleh laba-laba besar yang terus memaksa dan mendorongnya untuk bergerak mengikuti Eryk.Mereka berdua dipaksa menuju ke arah pintu samping. Jika salah satu dari mereka melawan, maka yang lainnya ikut menjadi korban. Tidak ada pilihan bagi keduanya untuk kabur sendirian. Tidak ada jalan keluar. ‘Setidaknya, Sam dan Joker sepertinya berhasil melarikan diri,’ pikir Barbro.Eryk pikir mereka akan dikirim keluar menuju ke koridor utama. Tapi sebaliknya, dia dan Barbro malah dibawa masuk lebih jauh ke balik pintu samping itu. Di sana ada sebuah ruangan kecil tidak berjendela. Ruangan itu hanya diterangi oleh bohlam kekuningan yang cahayanya remang
Read more

81| Bertukar Tubuh

“Coba saja kalau kau begitu penasaran,” gumam Barbro dengan wajah acuh tidak acuh. Tampaknya Barbro sudah tidak mampu lagi menjelaskan. ‘Biar Eryk merasakan sendiri dan membuktikannya jika memang dia mampu,’ pikir Barbro.Eryk berpaling dari Barbro. Dia duduk di lantai di tengah-tengah ruangan sambil memejamkan mata seolah-olah tengah bermeditasi. Eryk tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah seolah-olah dia masuk ke dalam dunia Alice.Beberapa bulan yang lalu dia hanya seorang mahasiswa kutu buku yang tidak memiliki teman. Dia bahkan diasingkan oleh keluarganya. Tapi, siapa sangka saat ini dia seorang pengendali roh summon.Sampai beberapa hari yang lalu, Eryk belum bisa memanggil roh-roh summon dari beberapa jenis burung yang berbeda. Hanya White dan Black yang selalu bersamanya. Tapi, setidaknya saat ini Eryk sudah bisa memanggil kawanan roh gagak dan burung hantu dengan keinginan dan kesadarannya sendiri.‘Tentu aku juga bisa mengubah diriku menjadi burung itu sendiri,’ p
Read more

82| Menjadi Seekor Burung Hantu

“Eryk?” Kali ini suara Barbro lebih tenang dan lirih.Pusaran angin perlahan mereda. Barbro berlutut di tempatnya sambil menahan sakit luar biasa di punggung pasca terlempar ke dinding. Setelah angin benar-benar hilang, Barbro tidak melihat Eryk di mana pun. Tapi, dia melihat seekor burung hantu putih.“White? Kaukah itu? Di mana Eryk?”“Apa maksudmu Barbro?” Burung hantu putih itu berbicara, namun mengeluarkan suara Eryk. “Aku di sini dari tadi.”“Kau… Eryk?”"Ya! Ini aku, Eryk Wayland!”Barbro tersentak mundur dan jatuh duduk. Dia benar-benar melongo dan membuka mata lebar-lebar.“Tidak mungkin! Kau… berhasil? Kau berhasil berubah menjadi seekor burung hantu persis menyerupai roh summon milikmu?”“Sepertinya konsepmu keliru tentang ‘berubah’,” ujar Eryk agak kecewa. “Pantas saja tidak ada satu pun dari kalian yang bisa berubah ke bentuk roh summon kalian masing-masing. Aku tidak berubah menjadi seekor burung hantu, meski kelihatannya begitu. Aku tetaplah aku–satu sosok manusia. Hany
Read more

83| Makam Para Summoner

Eryk mulai panik ketika Black dan kawanan roh burung malam yang lain mulai mendarat di makam. Black dan yang lain bertengger masing-masing di atas sebuah batu nisan yang terbuat dari batu marmer hitam.Eryk pun mendarat. Tapi dia bertanya-tanya bagaimana caranya kembali menjadi manusia. Eryk berusaha berkonsentrasi keras seperti yang dia lakukan ketika ingin mengubah dirinya menjadi seekor burung.Sesuatu rasanya ditarik keluar dari dadanya. Secara mengejutkan, tiba-tiba saja dia jatuh terduduk dan di depannya White sudah terbang rendah di dekat Eryk.“Wah, ternyata jauh lebih mudah daripada ketika mengubah diriku menjadi seekor burung,” ujar Eryk. “Kali ini juga tidak sesakit sebelumnya.”“Mulai sekarang, kau hanya perlu memanggilku dan memikirkan tentang perubahan apa yang kau inginkan. Maka, aku akan datang menghampirimu. Ingat, aku adalah roh bukan burung biasa.”Eryk menghembuskan napas yang amat sangat dalam. Tidak berapa lama tubuhnya sudah kembali berbobot dan berat. Dia meras
Read more

84| Memanggil Roh-Roh Burung Malam

Eryk mulai berbicara dengan cukup keras agar suaranya bisa terdengar oleh seluruh roh summmon yang berkumpul.“Hai, guys!” sapa Eryk dengan penuh kehati-hatian dan canggung. “Terima kasih kalian telah datang.”Seluruh roh summon burung malam itu hanya menatap Eryk dengan pandangan datar. Ssap-asap hitam seperti menguap dari sekujur tubuh mereka setiap kali Eryk menatap mereka. Seolah-olah, asap-asap hitam tidak kasatmata itu adalah bagian dari kehidupan dan setiap tarikan napas mereka. Melihat pemandangan yang mengerikan itu, Eryk tiba-tiba merasa merinding.‘Aku tidak bisa begini,’ pikir Eryk. “Atau White dan Black akan menertawakanku.’Eryk mulai menegakkan badan dan meluruskan pakaiannya yang kumal dan memang sudah kusut. Dia menarik nafas dalam-dalam lalu bergantian menatap para roh summon burung malam itu dengan lekat. “Namaku Eryk Wayland, putra dari Elisabeth Wayland. Aku seorang summoner burung. Dan ini adalah makam ibuku.”Makam itu benar-benar hening. Tidak ada satupun buru
Read more

85| Rune yang Rusak

“Tolong, bebaskan kami!” pinta roh seekor mockingbird. “Kami semua sudah mengalami masa yang sulit ketika musim panas kelam dan juga setelahnya. Kami juga kehilangan orang-orang yang kami cintai. Dan dengan kekuatan sisa-sisa yang kami miliki, akhirnya kami bisa menyegel Venom di negeri orang-orang mati. Jika kami membukanya lagi, maka dia akan kembali ke dunia manusia. Resikonya terlalu besar jika dibandingkan hanya untuk menolong seorang gadis manusia.”Eryk tampak kesal. “Dia bukan hanya seorang gadis manusia.”Burung hantu tua berwarna kelabu mendekat pada Eryk. “Dia memang seorang summoner bahkan cucu dari Evan Harris. Seharusnya dia tahu apa yang telah dia lakukan. Dia memiliki kapabilitas yang cukup untuk menyadari pilihan-pilihannya dan konsekuensi yang harus dia terima.”“Tolong, sudahi pertemuan ini dan bebaskan kami. Kami akan membantumu apa pun itu, tapi tidak untuk membuka portal ke negeri orang-orang mati,” ujar yang lain.Eryk tidak berdaya. Dia tidak bisa memaksa para
Read more

86| Pergerakan Roh Summon

Mereka duduk dengan tenang di dalam mobil kemah. Joker mulai menggerakkan jari-jarinya di atas keyboard dan melakukan pencarian di komputer.“Aku akan melakukan pencarian basis data mengenai pergerakan kekuatan roh-roh summon yang tidak biasa akhir-akhir ini. Semoga petunjuk itu bisa membawa kita kepada Alyssa.”Di layar monitor yang Joker tunjukkan, terlihat peta wilayah Kota Rockwool. Ada banyak sekali titik-titik berwarna merah yang menghiasi peta.“Apa maksud dari titik-titik merah itu?” tanya Eryk.“Aku membuat aplikasi. Di mana aplikasi ini bisa membaca pergerakan dan energi para roh summon. Tapi, aplikasi ini belum sempurna. Dia hanya bisa membaca pergerakan energi roh summon dalam ukuran besar. Titik merah pada layar monitor yang kalian lihat adalah para roh summon dengan kekuatan besar yang ada di dalam wilayah Rockwool. Sedangkan yang tidak terbaca di layar monitor, mungkin jumlahnya jauh lebih besar.”“Aku mengerti,” ujar White. “Alyssa adalah summoner kuat. Tentu saja roh
Read more

87| Portal yang Rusak

“Penyusup! Penyusup!” Teriak seekor roh kelelawar dengan taring-taring tajam.Tiba-tiba roh kelelawar itu melesat ke arah Eryk dan Joker. Sepasang mata merahnya berkilat tajam. Joker mengayunkan cakarnya untuk menyerang roh kelelawar itu sampai sayapnya koyak.“Tunggu, hentikan!” seru Eryk. “Dia adalah roh summon penjaga di kediaman Evan Harris. Kurasa dia tidak berbahaya.”“Tentu saja dia berbahaya. Karena dia mengira kita sebagai penyusup. Yeah, meskipun secara teknis kita memang menyusup ke sini.”“Mungkin dia masih mengenaliku,” ujar Eryk memohon. Dia tidak tega jika harus menyakiti roh summon yang sudah kehilangan summonernya. “Percuma, dia sudah sekarat,” kata Joker. “Cobalah kalau kau ingin mengantarkan nyawamu padanya.”Eryk berjalan perlahan-lahan mendekati roh kelelawar yang terkapar itu. Dia tidak bisa lagi terbang karena sayapnya robek oleh cakar kucing Joker. Tapi sepasang matanya terus waspada dan memancarkan cahaya inframerah.“Penyusup,” ujar roh kelel
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status