Home / Fantasi / Pengendali Arwah Terakhir / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Pengendali Arwah Terakhir: Chapter 91 - Chapter 100

118 Chapters

88| Para Pencuri Roh Summon

“Mereka telah mencuri ribuan roh summon liar yang sudah kami taklukan dan kumpulkan selama bertahun-tahun.”Alyssa memperhatikan bekas ruang bawah tanah yang kini menganga dengan lubang besar dan atapnya berbatasan langsung dengan udara bebas. “Sebelumnya, di sini kakek menyimpan para roh summon yang sudah tersegel. Seluruh roh summon itu tidak bisa kami gunakan. Tapi, kami menyegelnya untuk membuat mereka tidak berbahaya.”“Maksudmu, sekarang para destroyer summoner telah mengambil dan menguasai para roh summon yang deaktif itu untuk kepentingan mereka?”Alyssa mengangguk. “Sepertinya itu memang tujuan mereka sedari awal. Mereka muncul bukan untuk mendapatkan kakekku, melainkan ingin merebut koleksi roh summon yang kami miliki di sini. Dan… kakekku ada bonus mereka.”“Rupanya begitu,” gumam Joker. “Mereka juga datang mencariku dan merebut Owl Soul. Karena mereka tahu aku mengumpulkan benda-benda yang berhubungan dengan para summoner, seperti senjata yang pernah mereka gunakan. Sedan
Read more

89| Menuju ke Gunung Berapi

“Ribuan koleksi roh summon yang sudah kami bekukan,” jawab Alyssa dengan muram.“Apa benar mereka akan membentuk sebuah pasukan berukuran besar menggunakan para roh summon yang tidak aktif tersebut?”Alyssa mengangguk. “Itu bisa saja terjadi. Kita tidak pernah tahu apa yang mereka pikirkan dan rencanakan. Tapi yang jelas, para roh summon yang kami kumpulkan bukan para roh summon sembarangan. Mereka semua adalah roh summon terkuat yang sudah kami taklukan. Jika mereka lepas dari segelnya, mereka bisa membuat kekacauan bahkan dampaknya jauh lebih besar daripada musim panas kelam. Para roh summon ini sebagian besar adalah para pengikut Venom ketika musim panas kelam terjadi.”“Kenapa kita membuang-buang waktu di sini?” seru Eryk. “Bukankah seharusnya kita mengejar dan mencari mereka lalu merebut kembali para roh summon itu? Kita jauh lebih unggul dari mereka. Karena kita satu-satunya yang mempunyai akses untuk menuju ke negeri orang-orang mati. Sebesar apapun pasukan yang mereka miliki, s
Read more

90| Desa di Kaki Gunung Berapi

“Kita akan tiba di tempat tujuan,” seru Joker sambil terus memperhatikan peta di monitor mobil kemahnya.Eryk mengintip dari jendela mobil kemah itu. Di luar pagi masih terlihat gelap. Kabut banyak menyelimuti area itu. Samar-samar di kejauhan, Eryk melihat banyak sekali bebatuan terjal yang memenuhi pemandangan di hadapannya.Gunung berapi itu sangat gersang. Hampir tidak ada pepohonan dan tanaman yang hidup. Jika pun ada, itu adalah jenis-jenis tanaman berduri yang buahnya sangat beracun.Mobil kemah berhenti di sebuah tanah lapang yang dikelilingi oleh tanaman berduri. Mobil tidak bisa bergerak lebih jauh lagi. Mereka sudah mencapai batas jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan.“Kita harus berjalan mulai dari sini,” gumam Joker sambil mengembuskan napas kesal. “Aku benci harus berjalan. Nanti kakiku jadi bengkak dan lecet-lecet.”Brum… Brum… Mereka semua menoleh ke samping. Di antara pekat kabut, perlahan terlihat samar-samar lampu depan dari sebuah kendaraan bermotor yang mendeka
Read more

91| Badai dan Aroma Kematian

Mereka segera berhamburan menuju area yang ditunjuk oleh White. Burung hantu putih itu sudah bertengger di puncak sebuah batu tajam menatap ke hamparan luas padang tandus yang berkilauan dengan warna ungu kemerahan. Ladang itu banyak dipenuhi dengan bebatuan ungu–bebatuan sama dengan yang mereka temukan di bekas reruntuhan mansion Evan Harris.“Mustahil! Sebanyak ini?”“Sudah aku katakan. Bebatuan ini hanya ditemukan di gunung berapi, kebetulan hanya di tempat ini. Tidak dengan gunung berapi yang lain. Karena karakteristik lava dari gunung ini sangat khas.”“Tapi, aku merasakan firasat buruk dengan menatap semua keindahan ini,” seru Black. “Sangat kontradiktif.”“Kita hanya perlu mencari jalannya. Pasti Hellboy bertempat tinggal di sekitar sini. Apakah mungkin dia berada di dalam kawah?”“Guys… lihat itu di sana!” seru Alyssa. “Ada sebuah pondok kecil. Satu-satunya pondok yang terpisah dari desa yang baru saja kita lewati. Apa kalian pikir tempat ini adalah sarangnya?”Tanpa pikir pan
Read more

92| Menyatukan Kekuatan

Eryk pun menyadari, dia dan Alyssa diterpa angin yang sangat kencang.“Kakek dan nenek sebaiknya masuk ke rumah. Anginnya sangat kencang dan berbahaya,” tegur Eryk.Akan tetapi, pasangan suami istri itu malah berdiri dan menatap pada hamparan batu ungu yang sudah mereka kumpulkan dan taburkan selama bertahun-tahun di permukaan tanah.“Tidak!” ujar sang kakek. “Tidak!” ulangnya sekali lagi. Wajah kakek terlihat pucat dan ketakutan.“Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Alyssa yang mulai mendekati pasangan suami istri itu.“Ini bukan badai biasa. Sebentar lagi gunung akan kembali bererupsi. Ini tidak bisa dibiarkan. Atau tanah ini akan semakin hancur.”Tiba-tiba tanah bergetar. Awan putih yang membawa uap panas membubung dari kawah di kejauhan. Mereka bisa menyaksikan awan panas itu terlihat mulai meluber dari kawah dan turun ke daerah di bawahnya.“Tidak! Tidak!” teriak sang kakek sambil berlari menuju ke arah kawah diikuti dengan sang nenek.“Ada apa?” Eryk pun mengikuti pasangan suam
Read more

93| Persembahan untuk Roh Gunung Api

Joker berkali-kali menyerang Hellboy dengan sangat cepat. Kelincahannya bahkan sempat membuat Hellboy kewalahan. Summoner api berbadan besar itu pergerakannya lambat tetapi dia memiliki kekuatan yang besar.Eryk dan White mulai menyatukan kekuatan. Mereka berkonsentrasi agar kemampuan White teraktivasi dengan kekuatan kehendak yang dimiliki oleh Eryk. Alyssa yang sempat terlempar belum bisa bangkit lagi. Duri juga terluka.“Joker cepat sekali,” ujar Alyssa. “Pergerakannya sampai tidak terlihat oleh mata.”“Tapi,” sela Duri. “Sekali saja dia lengah, maka dia akan hancur. Karena energi dari kekuatan pukulan Hellboy tidak sebanding dengan kekuatan Joker. Sampai sejauh ini belum ada yang mampu mengalahkannya. Bahkan kakekmu pun sedikit kewalahan saat dia diserang bersama-sama.”Joker memanggil para roh kucingnya. Dia mengubah para roh kucing itu menyerupai dirinya. Seolah-olah kini Joker seperti memperbanyak diri menjadi sepuluh wujud yang semuanya berbentuk sama. Joker berkamuflase denga
Read more

94| Masa Lalu Roka

Alyssa pun terkejut melihat ada banyak sekali tulang-belulang yang tersembunyi di balik tanah dan ditimbun oleh bebatuan warna ungu.Saat Eryk dan Alyssa akan bangkit, mereka mendengar seseorang melangkah mendekat. Itu adalah pasangan suami istri–orang tua Hellboy. Mereka saling berpelukan dengan gemetar dan menatap nanar pada anaknya.“Roka… tenanglah, Nak. Tenangkan dirimu,” pinta sang ibu.Setelah bebatuan warna ungu itu tersingkap dari permukaan tanah, barulah Eryk dan Alyssa menyadari. Sepasang suami istri itu sengaja menutupi permukaan tanah menggunakan bebatuan warna ungu untuk menyamarkan jasad-jasad warga desa yang mati akibat ulah anaknya.“Ini kejam sekali,” desis Eryk. “Kenapa kalian tega melakukan ini pada mereka?”“Kejam?” teriak sang nenek. “Kau berkata itu kejam? Apa kau tahu bagaimana perlakuan para warga pada Roka dan juga kami?” Sang nenek terisak keras.“Itu bukan salah anak kami,” lanjut sang kakek. “Ini semua kesalahan warga desa sendiri. Mereka yang sudah menumb
Read more

95| Roh Lava

Proyeksi (hologram) sosok Venom terlihat berdiri di sebuah kuil dengan pemandangan langit malam. Di belakangnya ada dua summoner perusak–summoner burung gagak dan summoner bayangan. Mereka berdiri berdampingan.Hologram Venom menghadap ke sebuah tembikar lampu minyak dengan lima nyala api yang menyala. Tembikar lampu minyak itu adalah tembikar sihir. Dan kelima nyala apinya adalah simbol dari nyawa lima pilar–anggota utama summoner perusak.Salah satu nyala api padam. Venom tampak terkejut.“Terjadi sesuatu pada Hellboy,” ujar Venom pada summoner burung gagak dan summoner bayangan yang ada di sana.“Tidak mungkin!” seru summoner burung gagak.“Segera kumpulkan anggota yang lain,” pinta Venom.Summoner burung gagak berlutut pada satu kaki dan melipat satu tangan ke dada. “Aku akan berusaha mengumpulkan mereka secepat mungkin.”Summoner burung gagak berputar meninggalkan Venom dan tubuhnya menghilang menyisakan beberapa helai bulu warna hitam yang tersapu angin.“Siapa yang bisa mengala
Read more

96| Kebangkitan Roh Lava

“Dia sudah mati,” ujar Joker yang kini sudah bangkit dengan sempoyongan karena tubuhnya penuh luka.“Apa maksudmu sudah mati?”“Roka sudah mati. Monster yang sedang berdiri di depanmu saat ini adalah roh summonnya. Selama ini, roh summon itulah yang memanfaatkan tubuh Roka agar dia bisa eksis di dunia manusia. Tapi, sepertinya Roka berhasil mengendalikan kekuatan monster ini di dalam dirinya.”“Jadi, maksudmu yang aku bunuh sebelumnya adalah Roka? Bukan roh summonnya? Bukankah seharusnya jika salah satu dari mereka mati maka yang lainnya akan ikut mati?”“Roh summon jenis ini berbeda. Dia roh summon liar perusak yang bisa disebut sebagai parasit. Dia bahkan bisa hidup abadi meski tanpa summoner yang mengendalikannya. Pada dasarnya, dia tidak terikat pada siapa pun. Sebaliknya, justru dia mengikat sang summoner dan memanfaatkannya.”Eryk kaget mendengar fakta itu dari Joker. Tiba-tiba saja dia terpikirkan tentang kemunculan White. ‘White juga jenis roh summon liar. Apakah dia juga ter
Read more

97| Perburuan Dimulai

“Eryk, bunuh dia!” teriak Black.Eryk benar-benar menahan hujan badai dan petir di udara. Tanah di bawah mereka masih kering, tapi udara dipenuhi dengan tetes-tetes hujan yang melayang. Tetes-tetes hujan itu seperti terhenti. Tiba-tiba, kekuatan cahaya yang sudah menyebar dari tubuh Eryk, kini kembali perlahan. Eryk tidak hanya menyerap cahaya kembali ke tubuhnya, tapi juga membawa tetes-tetes air yang turun dari langit bersama cahaya yang datang.Hiyaaaa!Eryk berteriak keras. Dia mengerahkan seluruh tenaga dan kekuatan gabungannya dengan White. Lalu mengarahkan seluruh hujan yang sudah ditahan dan tampung ke dalam cahaya ke arah roh lava dan menembakkannya.Roh lava itu tidak berdiam diri. Dia juga menembakkan cairan lava dalam jumlah besar ke arah Eryk.Dua kekuatan itu bertemu. Cairan lava yang merah membara menghantam serangan air hujan berselimut cahaya. Kedua kekuatan itu bertemu di tengah-tengah. Semuanya terkejut ketika lava itu tiba-tiba membeku karena tersiram oleh tembakan
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status