Semua Bab Pengendali Arwah Terakhir: Bab 101 - Bab 110

118 Bab

98| Negeri Bayangan

Para destroyer summoner menggunakan portal perpindahan waktu. Usai meninggalkan gunung berapi dan meninggalkan makam Hellboy, mereka berpindah tempat di mana Mowark House berada.Mobil kemah itu terparkir di sebuah padang rumput luas tidak jauh dari kaki gunung berapi. Portal terbuka di langit. Keempat destroyer summoner tanpa Venom muncul di sana dengan senjata masing-masing.“Cepat hancurkan mereka!” seru summoner bayangan pada ketiga rekannya yang lain.Summoner burung gagak segera turun dengan kepakan sayap hitamnya. Dia lalu mengempaskan sayap itu hingga bermunculan bulu-bulu hitam yang berubah menjadi pedang-pedang tajam dan menyerang mobil kemah.Di saat yang sama, summoner laba-laba mengeluarkan benang tajamnya dan menyabetkan benang itu ke setiap bagian mobil kemah. Dia mencari siapa saja yang bersembunyi di sana.Begitu mobil kemah hancur, mereka menyadari bahwa tidak ada siapa pun yang tersisa. Eryk dan yang lainnya telah lama pergi. Bahkan mobil kemah itu hanyalah mobil ke
Baca selengkapnya

99| Penjara Rockwool Kosong

Di taman bermain terbengkalai Kota Rockwool, mereka sedang mengintai ke arah penjara yang berada tepat di samping taman bermain.“Bagaimana cara kita menemukan summoner penjaga gerbang Rockwool di antara ratusan summoner lain yang ada di dalam penjara?”Eryk masih tidak percaya ketika Joker mengatakan bahwa summoner penjaga gerbang bersembunyi di dalam penjara Rockwool. Selama ini, dia berada tepat di depan mata Eryk, tapi dia tidak menyadarinya. Dan belum ada satupun dari mereka yang pernah bertemu dengan orang ini kecuali Joker.“Dia sangat mudah dikenali. Saat kau bertemu dengannya, kau akan sadar bahwa itu dia!” seru Joker.“Penjelasan macam apa itu?” gerutu Alyssa. “Kau sama sekali tidak membantu. Penjelasanmu tidak spesifik. Bisakah kau mendeskripsikan orang ini? Dia laki-laki atau perempuan? Bagaimana bentuk tubuh atau wajahnya? Dan… siapa namanya?” Alyssa hampir menjerit frustrasi.“Dia memiliki banyak nama. Meski kau menyebutkan salah satu di antara nama-namanya, tidak semua
Baca selengkapnya

100| Pergi ke Kota Bayangan

Eryk memimpin Alyssa dan Joker serta para roh summon mereka memasuki penjara Rockwool yang kosong. Mereka terkejut melihat isi penjara yang sama sekali berbeda dari bayangan Eryk selama ini tentang konsep sebuah penjara.“Ini seperti ruang sihir.” Eryk bergumam sambil memperhatikan setiap sel-sel penjara yang ada di sana. Tidak ada besi sama sekali seperti bayangannya selama ini tentang penjara konvensional. Semuanya dipisahkan oleh dinding sihir yang terbuat dari rune-rune kuat.“Hanya summoner paling kuat yang bisa menjaga dan mengendalikan penjara ini.” Joker menambahkan. “Siapa lagi kalau bukan dia? Maka, tidak heran jika dia memilih mendekam di dalam penjara. Selain untuk mengendalikan bangunan ini juga untuk mengendalikan seluruh Kota Rockwool.”“Dan kami, summoner yang melakukan kontrak perjanjian dengan guardian summoner, bekerja di luar untuk mengumpulkan para destroyer summoner yang membuat kekacauan. Kami akan memenjarakan summonernya di sini dan membekukan roh summonnya d
Baca selengkapnya

101| Di Mana Mereka Akan Menungguku?

Kota bayangan berada di bawah tanah. Kota itu dibangun oleh seorang summoner tanah yang sangat kuat. Kota tersebut terdiri dari sepuluh lantai.“Sekarang kita berada di alun-alun lantai dasar.”“Jadi maksudmu kita bisa kembali lagi ke atas jika sudah berhasil melewati sembilan lantai yang lain?”Joker mengangguk. “Tapi, tidak semudah seperti kau menaiki lift. Karena setiap lantai yang kau tuju, kau harus bisa menaklukkan tantangan yang mereka berikan. Setiap tantangan itu akan melatihmu dan menempamu menjadi summoner yang lebih kuat.”“Bagaimana jika aku gagal menaklukkan tantangan?”“Tentu saja pilihanmu hanya ada dua: berakhir di negeri bayangan sepanjang sisa hidupmu atau mati saat dalam pertempuran.”“Dan bagaimana jika aku berhasil melalui tantangan?”“Biasanya penyelenggara akan menyiapkan sebuah hadiah. Entah itu dalam bentuk senjata, roh summon yang unik, atau kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dan setiap hadiah akan memiliki ciri khasnya masing-masing dan hanya ada
Baca selengkapnya

102| Pendaftaran Kompetisi

“Eliminasi pertama akan dimulai!” seru seseorang melalui pengeras suara di penjuru area lantai satu.Semua summoner dan roh terpanggilnya yang datang ke sana untuk mengikuti kompetisi, terlihat mulai fokus mendengarkan sumber suara.Barbro menoleh ke pengeras suara yang dipasang di masing-masing lampu jalan.“Para peserta yang ingin mengikuti kompetisi, dipersilakan datang dan berkumpul di aula satu.”“Ayo, Eryk!” ajak Barbro. “Kita harus memulainya sekarang juga. Minimal kita harus mendaftar sebelum mengikuti kompetisi ini. Jika tidak, maka kita harus menunggu sampai kompetisi berikutnya dibuka dan entah siapa yang tahu kapan itu akan berlangsung.”Eryk yang masih awam dan baru di sana, benar-benar canggung. Dia belum pernah melihat sesuatu yang seperti ini sebelumnya. Seolah-olah dia masuk ke dalam sebuah sistem game yang pernah dia mainkan.“Di mana itu aula satu berada?” Barbro menyeret Eryk pergi ke jalan utama. Mereka berdiri di depan sebuah restoran cepat saji. Pria itu menun
Baca selengkapnya

103| Pertempuran di Level Satu

“Lizard?” Eryk menegang dan segera mengambil posisi siap bertempur.Summoner kadal itu hanya duduk santai di atas seekor kadal raksasanya. Dia terlihat tidak terpengaruh sama sekali. Dan Eryk menyadari bahwa orang-orang di sekitarnya memperhatikan tingkahnya yang aneh.“Bagaimana kau bisa sampai di sini?” desis Eryk.“Pertanyaan yang sama seharusnya aku sampaikan padamu. Kenapa kau memilih negeri bayangan sebagai tempat persembunyian?”Eryk merasa tersinggung.“Hei, lihat! Daftar peserta yang lolos pada seleksi pendaftaran telah dirilis,” seru seseorang sambil menunjuk sebuah layar monitor berukuran besar di tengah aula.Rasa ingin tahu Eryk pun bergolak. Dia mendekat ke arah kerumunan itu dan mulai membaca daftar yang ada di monitor. Rupanya, seluruh peserta yang lolos seleksi pendaftaran ditempatkan di sebuah gedung yang berbeda. Eryk melihat namanya tertera pada gedung satu, tempat dia berada saat ini. Di dalam daftar itu juga ada sekitar 40 summoner lain yang ada bersamanya sekar
Baca selengkapnya

104| Hadiah Utama di Level Satu

Eryk begitu kecewa dan marah kepada para summoner yang masih bertahan sampai saat ini. Ketika melihat kekalahan salah seorang summoner yang berani melawan, rekannya yang lain malah mundur ketakutan dan menyelamatkan diri masing-masing.“Tidak ada pilihan lain, bukan?” ujar Eryk pada kedua roh terpanggilnya. “Kalau bukan kita, siapa lagi?” Eryk membungkuk sedikit untuk mengambil posisi kuda-kuda dan ancang-ancang. Dia siap berlari menerjang sang roh gorila. “Black… White… kalian sudah siap?” Kedua roh summon yang berdiri di kanan dan kiri Eryk mengangguk mantap bersama-sama.“Kita kepung mereka dari tiga arah berbeda,” perintah Eryk.Seketika itu juga, Black dan White menghilang. Lalu mereka sudah muncul ke sisi dan kanan kiri sang roh gorila. Sedangkan Eryk menyerang roh gorila dari depan. Bersama-sama mereka bertiga menyerang dengan senjata dan kekuatan masing-masing.Roh gorila itu mengaung keras hingga getaran gelombang suaranya memekakkan telinga. Orang-orang menunduk ketakutan
Baca selengkapnya

105| Fasilitas di Area Level Dua

“Ha ha ha….” Eryk tertawa keras hingga menyita perhatian semua orang.Pemuda itu bangkit sambil mengenakan jubah hitam di tubuhnya.“Summoner hitam kata kalian? Aku tidak suka disamakan dengan orang ini. Siapa pun dia, aku tidak pernah mengenalnya dan tidak pernah berurusan dengannya.”“Apa katamu?” protes seseorang.“Dari ribuan summoner yang bertahan pada tahun-tahun yang lalu, tapi ketika musim panas kelam muncul yang diakibatkan oleh pengaruh Venom, summoner hitam yang kalian sebut-sebut bahkan tidak menampakkan diri sama sekali!” ujar Eryk.Semua orang mendengarkan dengan serius meski masih ada kekesalan di dalam dada mereka.“Jika summoner hitam yang kalian sebut ini adalah seorang pahlawan sejati–satu-satunya yang bisa mengalahkan Venom. Kenapa pada akhir masa hidupnya–Venom justru dikalahkan oleh summoner biasa seperti kalian?”Mereka terkesiap. Kabar kematian Venom di tangan Evan Harris dan para guardian summoner yang lain bukanlah isapan jempol belaka. Banyak saksi yang meli
Baca selengkapnya

106| Menyelamatkan Roh Phoenix

Seorang gadis kecil berusia sekitar sepuluh tahun duduk merangkak di lantai hutan yang lembap. Dia memeluk seekor roh summon phoenix di dadanya. Roh summon itu berukuran kecil saja.Lima sosok roh summon liar berwujud serigala yang berdiri dengan dua kaki belakang mereka, tengah mengepung gadis itu. Air liur menetes-netes dari rahang kelima serigala. Para roh serigala itu menggeram dan melolong hingga membuat gadis itu semakin ketakutan.“Serahkan roh milikmu!”“Tidak akan!” teriak gadis kecil itu. “Lebih baik aku mati bersamanya daripada kalian merebut roh milikku dan memanfaatkannya untuk keburukan!”Gadis itu terus merangkak mundur sambil mempertahankan dan melindungi roh summon di pelukannya. Gadis itu sadar, beberapa langkah lagi dia akan menemui jurang yang dalam. Sedangkan dia tidak bisa lari ke mana-mana karena kelima serigala itu terus mendesak dan mengancamnya.Salah satu serigala sadar gadis itu rela mati demi mempertahankan roh summonnya. Tapi, para serigala itu juga tida
Baca selengkapnya

107| Tantangan Tanpa Aturan

“Mata-mata summoner gagak?” tanya Eryk. “Kurasa itu sedikit mustahil. Jika memang benar negeri bayangan ini menjunjung tinggi peraturan dan keadilan.”Percakapan mereka terpotong oleh sebuah pengumuman.“Peserta sekalian, di malam yang sangat menegangkan ini, kami akan memberikan sedikit kejutan untuk kalian. Kompetisi akan dilakukan lebih awal dari jadwal yang seharusnya.”Kedua roh summon Eryk dan juga Rosemary terkejut mendengar suara dari pengeras suara. Padahal mereka yakin kompetisi baru akan dilakukan besok pagi. Tiba-tiba saja jadwal dipercepat malam ini dan mereka belum ada persiapan.“Pengujian pada level dua kali ini sedikit berbeda. Kalian tidak perlu datang ke arena. Kita akan melakukannya di tempat terbuka.”Tidak hanya Eryk, para summoner yang ada di lantai level dua pun dengan jelas mendengar pengumuman tersebut. Mereka semua mulai berhamburan keluar dari rumah dan tempat nyamannya masing-masing. Para summoner tersebut berkumpul di alun-alun dan memenuhi jalan-jalan d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status