Home / Fantasi / Pengendali Arwah Terakhir / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Pengendali Arwah Terakhir: Chapter 71 - Chapter 80

118 Chapters

68| Serangan Bersenjata

“Ada apa?” Eryk ikut panik ketika melihat Joker begitu ketakutan.“Burung gagak ini sudah memancing musuh datang kepada kita.”“Apa... maksudmu? Bagaimana bisa?”“Mowark House, kita pergi dari sini secepat mungkin!” teriak Joker pada rumah yang sedang dikendalikannya saat ini.Duar!Mereka terlambat bergerak. Sebuah tembakan menghantam dinding di sisi pintu hingga menimbulkan lubang besar.Joker, Eryk, dan para roh summon kebetulan berada di lantai tiga. Akibat ledakan itu, mereka merasakan guncangan yang hebat. Telinga mereka berdengung keras.“Sial!” umpat Joker. “Mereka sudah menemukan kita.”“Siapa yang sedang kau bicarakan? Polisi Rockwool? Para pengikut Venom?”“Burung gagak itu tanpa sengaja sudah mengaktifkan lokasi GPS rumah ini. Mulai saat ini, mereka akan terus memburu kita. Mereka—siapa pun itu aku tidak tahu!” Joker kembali fokus untuk mengendalikan Mowark House menggunakan tombol-tombol dan layar monitor di depannya. Eryk yang tidak percaya, segera berlar
Read more

69| Roh Mesin

“Lari!” teriak Joker pada Mowark House.Roh summon yang dari luar terlihat seperti mobil kontainer itu tiba-tiba menghilang setelah melintasi jembatan sungai Rockwool. Tiga mobil polisi yang memburu seketika menekan pedal rem. Ban-ban mobil berdecit di aspal yang panas. Mereka semua kebingungan.Di langit, drone-drone yang sebelumnya mengejar dan terus memuntahkan peluru, tiba-tiba ikut berbalik arah dan menjauh dari jembatan sungai Rockwool. Mereka kehilangan target sasaran.Eryk, Joker, dan yang lain di dalam Mowark House merasakan guncangan yang sangat hebat. Eryk sampai terpelanting ketika rumah itu seolah-olah miring dan diputar sebanyak 360 derajat. Eryk membentur tembok lalu jatuh kembali ke lantai dengan kepala lebih dulu.Berbeda dengan Joker yang sudah menyiapkan segalanya. Dia duduk di sebuah kursi bersandaran tinggi. Kaki kursi dipaku ke lantai. Pada kursi itu juga terpasang sabuk pengaman sehingga Joker tetap aman dan tenang duduk di kursinya.“Apa-apaan Ini?” gerutu Eryk
Read more

70| Menerjang Api

Black and White terbang membentuk formasi menyilang. Mereka melesat dan menukik lebih tinggi untuk mengadang siapa pun yang datang dan menyerang ke arah Mowark House.Segumpal awan putih terlihat mendekat dalam kecepatan tinggi. Sepasang mata Black dan White yang tajam melihat ada sosok yang tersembunyi di balik selubung awan putih itu.“Elang besi!” teriak White.“Ya, aku melihatnya. Di sini aku mendapati tiga ekor!” ujar Black.Elang-elang yang terbuat dari baja dengan mesin canggih itu terbang melesat ke arah mereka. Black dan White mengepakkan sayap ke arah burung-burung mesin itu. Kepakan sayap White mengeluarkan bilah-bilah belati tajam dengan sinar putih. Black Melontarkan gelombang kaokan yang merusak sinyal elang-elang mesin.Hantaman belati-belati tajam dari sayap White begerak seperti boomerang. Sekuat dan setajam apa pun, tetap tidak memberikan kerusakan untuk para elang mesin. Robot elang itu semakin keras melawan dan mulai menembakkan peluru pada White dan Black.“Ini si
Read more

71| Tikus Penguasa Gorong-Gorong

Sebelum Mowark House benar-benar hancur terbakar, Joker segera berlari mendekat. Dengan kelincahan seekor kucing dan dengan bantuan belasan kucing lainnya, Joker berhasil mendapatkan kembali roh Mowark House dan roh api abadi.Blam! Ledakan besar terjadi begitu Joker mencabut roh Mowark House dan api abadi dari helikopter.Eryk memperhatikan sepasang nyala api di tangan Joker.“Dari kedua api ini mana yang roh summon Mowark House?” tanya Eryk.“Api biru,” ujar Joker. “Api merah adalah roh summon api abadi.”“Bagaimana caramu untuk mempertahankan mereka agar tidak padam?”“Kita harus mencari cangkang lain untuk tempat mereka tinggal.”“Kau akan mencari rumah baru?”“Tidak tepat begitu. Aku bisa menggantinya dengan hal yang lain. Tidak harus sebuah rumah. Ikutlah denganku!” ujar Joker.Mereka berjalan cukup jauh dari lokasi pendaratan hingga tiba di sebuah bengkel tua. Lokasi bengkel ada di pinggiran distrik. Bengkel tua itu ditinggalkan dan berdiri di sekitar toko-toko yang sudah bobro
Read more

72| Terowongan di Tengah Kota

Jantung Eryk berdebar-debar setiap kali memikirkan para summoner perusak yang jahat itu. Kini mereka berada begitu dekat.“Tunggu apa lagi?” ujar Joker. Dia melompat turun ke dalam gorong-gorong seperti seekor kucing.Gerakan percaya diri dan penuh keyakinan Joker, membuat Eryk menjadi lebih berani. Dia melompat ke gorong-gorong bersama dengan White dan Black. Sedangkan Barbro dan Sam masuk terakhir dan berjalan paling belakang. Barbro harus memastikan Sam bersama para tikusnya sudah turun.Terowongan tempat mereka berpijak gelap dan sangat bau. Kaki mereka berada dalam genangan air setinggi mata kaki. Beberapa air merembes dari pipa-pipa saluran pembuangan limbah rumah tangga.Eryk begitu ngeri melihat semua pemandangan itu. Dengan kemampuan penglihatan malam yang dia miliki, Eryk bisa dengan leluasa melihat dalam kegelapan.“Kau baik-baik saja, Barbro?” tanya Sam. “Aku bisa menggandengmu jika kau kesulitan berjalan dalam gelap. Aku memiliki penciuman yang tajam.”“Ya, seharusnya tid
Read more

73| Jalur Kereta Bawah Tanah

“Cepat lari!” teriak Barbro sekali lagi.Para burung mendahului mereka dengan terbang menyusuri terowongan ke arah yang sama dengan arah Joker berlari. Eryk melesat ke arah mereka bersama Sam yang lari di sisinya. Tikus-tikus berhamburan ke segala arah.“Lewat sini!” panggil Joker. “Ada tangga menuju pintu keluar darurat yang terhubung dengan stasiun bawah tanah.”Air bah yang membawa limbah membanjiri terowongan dan menggenangi hampir 3/4 tinggi gorong-gorong itu. Gemuruh air dengan tekanan besar menyeret sejumlah tikus.Eryk yang naik terakhir, tubuhnya terendam air sampai ke pinggang. Kakinya terpeleset saat memijak tangga besi yang licin dan pinggangnya mengempas ke sisi terowongan. Tubuhnya terseret arus deras.“Jika jatuh, tamatlah riwayatku.”Air bah itu akan menyeretnya jauh dan membentur-bentur dinding terowongan yang mungkin akan meremukkan seluruh tulang-tulangnya.Eryk mendongak melihat lubang pintu keluar darurat. Cahaya berkelip di atasnya. Dia berjuang menaiki tangga da
Read more

74| Kematian Snake Eyes

“Katakan di mana gadis itu?” tanya Joker dengan nada sedikit membentak. “Apa yang sudah kau lakukan pada summoner tanaman itu?”Kedua alis Snake Eyes yang melengkung tipis seketika terpaut. “Summoner... apa?”“Kau tahu siapa yang kumaksud!” ujar Joker.Saat Joker berbicara, dua ekor kucing menggeram-geram mendekat dengan mengancam. Itu bukan kucing biasa, melainkan kucing hutan yang berukuran sangat besar.Snake Eyes mengernyitkan wajah semakin dalam. “Aku tidak mengerti. Dia bukan summoner tanaman.”“Kau menangkap orang yang salah!” ujar Eryk. “Akulah summoner burung yang sedang kau cari.” White dan Black mendarat di masing-masing bahu Eryk. “Aku yang kau inginkan.”Snake Eyes tidak mengatakan apa-apa. Tiba-tiba dia tersenyum muak karena tidak percaya. Matanya seketika menyorotkan kemarahan tanpa daya.Salah seekor kucing hutan besar dengan totol-totol di bulunya memanjat ke dada summoner ular itu. Dia mendekatkan moncong bertaring ke wajah lelaki itu.“Kau tidak punya kesempatan lag
Read more

75| Pabrik Bahan Kimia

Mereka kembali ke tempat mobil kemah Joker terparkir. Perempuan itu kembali menjadi dirinya yang ceria setiap kali berhadapan dengan layar monitor. Dia memEryksa peta dan memindai melalui satelit.“Sepertinya kawasan industri ini aman. Tidak terlihat banyak aktivitas kecuali pada beberapa titik. Ini sangat aneh.”“Menurutmu yang mana tempatnya?” tanya Eryk.“Barbro, kau tahu sesuatu?” ujar Joker.Seekor merpati terbang dan mendarat di depan monitor. Paruh merpati itu mematuk salah satu gambar di layar. Lalu Joker mengangguk dan mulai mengemudikan mobil kemahnya menuju ke lokasi yang ditunjuk oleh sang merpati.Hujan semakin deras dan menerpa atap mobil. Eryk merasa hangat berada di dalam mobil kemah itu. Tapi, membayangkan harus keluar dan berlari-lari di bawah guyuran hujan sangat tidak nyaman. Dia teringat saat-saat sulit selama tinggal di rumah pohonnya.Tidak lama kemudian, mereka tiba di distrik industri dengan bangunan-bangunannya yang beratap rendah. Banyak pabrik terbengkalai
Read more

76| Lakukan Saja, Alyssa!

Sam berjalan dalam keadaan buta karena dia hanya mengandalkan penciumannya. Bocah itu berjalan dengan mulus. Hidungnya berfungsi sebagai mata. Sam berhenti tepat di depan sebuah tumpukan benda.Eryk hampir menegurnya, tapi Sam kemudian berkata, “Ini amoniak dan setumpuk palet.”“Kau hebat,” puji Eryk. Dia tidak mengira jika Sam benar-benar mengandalkan penciuman untuk membantu dalam gelap.Black and White mendarat di meja terdekat. Ruangan yang luas itu begitu hening. Sampai Eryk bisa mendengar gemerisik sayap-sayap mereka. Dan tikus-tikus Sam juga berlarian ke sana ke mari mencari apa saja yang bisa disampaikan kepada Sam.Di bagian tengah ruangan ada kantor tertutup yang dibangun di sisi pabrik. Sampah kertas berserakan di lantai dan ada banyak botol-botol kemasan kosong yang belum digunakan. Semuanya berdebu.“Tampaknya pabrik ini sudah lama ditinggalkan,” ujar Eryk. “Mungkin sejak musim panas kelam?”Sam masih dengan mengandalkan penciumannya. Dia mengikuti jejak-jejak Joker dan B
Read more

77| Membuka Portal ke Negeri Orang-Orang Mati

Black Widow terlihat tengah merapal mantra. Suaranya seperti laba-laba yang mendesis, tapi tidak ada satu pun yang mengerti dari makna kata-kata perempuan itu.“Dia mencoba memanggil jiwa-jiwa yang sudah mati,” ujar Sam di samping telinga Eryk.“Apa maksudmu, Sam? Apa itu ditujukan untuk memanggil roh summon?”Sam menggeleng. “Roh summon adalah makhluk yang hidup. Sedangkan jiwa-jiwa yang sudah mati adalah para manusia dan makhluk yang sudah mati; termasuk para roh summon yang sudah mati. Aku pikir Black Widow sedang berkomunikasi dengan Venom melalui ritual itu.”“Jadi, mantra-mantra yang dirapalkan dan rune-rune yang tertulis di sekeliling Alyssa adalah media untuk berkomunikasi dengan dunia lain?”Sam mengangguk. “Barbro pernah menjelaskannya padaku. Black Widow pasti sedang mencari Venom melalui suara sebelum menjemputnya kembali ke dunia fana.”Eryk masih mengintip ke dalam. Alyssa tampak terlihat menikmati perannya untuk mengelabui kedua summoner perusak itu. Lalu, Eryk menatap
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status