“Akan tidak adil rasanya jika kau memulai pertarungan melawan Sam. Bagaimana jika kita memulai denganku sebagai sesama summoner burung?” tawar Barbro.“Yah, baiklah. Tidak masalah,” ujar Eryk. “Yang mana pun aku akan mencoba.”Barbro duduk di bagian tengah gereja, di bawah garis putih berbentuk salib yang hilang. Dia duduk membungkuk di meja altar yang kosong. Tungkai-tungkainya bergelantung dari tepian.“Kalian siap?” seru summoner merpati.“Ayo, Eryk!” teriak Black dari balkon di atas.“Beri dia pelajaran, Barbro!” Sam berteriak di sebelah burung gagak itu.“Aku siap!” kata Eryk.Barbro bersiul seperti yang dilakukannya saat berada di sarang Eryk. Kemudian ada deru kepak sayap ratusan merpati yang turun dari balok atap dan mendarat di sekeliling kaki Barbro.“Oke, itu awal yang mengagumkan,” gumam White sambil menelengkan kepala.“Aku tidak sanggup melihatnya,” bisik Black sambil menutupi matanya dengan sebelah sayap. “Mampukah burung albino itu bersaing dengan ratusan merpati?”Ery
Last Updated : 2023-02-15 Read more