“Mereka telah mencuri ribuan roh summon liar yang sudah kami taklukan dan kumpulkan selama bertahun-tahun.”Alyssa memperhatikan bekas ruang bawah tanah yang kini menganga dengan lubang besar dan atapnya berbatasan langsung dengan udara bebas. “Sebelumnya, di sini kakek menyimpan para roh summon yang sudah tersegel. Seluruh roh summon itu tidak bisa kami gunakan. Tapi, kami menyegelnya untuk membuat mereka tidak berbahaya.”“Maksudmu, sekarang para destroyer summoner telah mengambil dan menguasai para roh summon yang deaktif itu untuk kepentingan mereka?”Alyssa mengangguk. “Sepertinya itu memang tujuan mereka sedari awal. Mereka muncul bukan untuk mendapatkan kakekku, melainkan ingin merebut koleksi roh summon yang kami miliki di sini. Dan… kakekku ada bonus mereka.”“Rupanya begitu,” gumam Joker. “Mereka juga datang mencariku dan merebut Owl Soul. Karena mereka tahu aku mengumpulkan benda-benda yang berhubungan dengan para summoner, seperti senjata yang pernah mereka gunakan. Sedan
“Ribuan koleksi roh summon yang sudah kami bekukan,” jawab Alyssa dengan muram.“Apa benar mereka akan membentuk sebuah pasukan berukuran besar menggunakan para roh summon yang tidak aktif tersebut?”Alyssa mengangguk. “Itu bisa saja terjadi. Kita tidak pernah tahu apa yang mereka pikirkan dan rencanakan. Tapi yang jelas, para roh summon yang kami kumpulkan bukan para roh summon sembarangan. Mereka semua adalah roh summon terkuat yang sudah kami taklukan. Jika mereka lepas dari segelnya, mereka bisa membuat kekacauan bahkan dampaknya jauh lebih besar daripada musim panas kelam. Para roh summon ini sebagian besar adalah para pengikut Venom ketika musim panas kelam terjadi.”“Kenapa kita membuang-buang waktu di sini?” seru Eryk. “Bukankah seharusnya kita mengejar dan mencari mereka lalu merebut kembali para roh summon itu? Kita jauh lebih unggul dari mereka. Karena kita satu-satunya yang mempunyai akses untuk menuju ke negeri orang-orang mati. Sebesar apapun pasukan yang mereka miliki, s
“Kita akan tiba di tempat tujuan,” seru Joker sambil terus memperhatikan peta di monitor mobil kemahnya.Eryk mengintip dari jendela mobil kemah itu. Di luar pagi masih terlihat gelap. Kabut banyak menyelimuti area itu. Samar-samar di kejauhan, Eryk melihat banyak sekali bebatuan terjal yang memenuhi pemandangan di hadapannya.Gunung berapi itu sangat gersang. Hampir tidak ada pepohonan dan tanaman yang hidup. Jika pun ada, itu adalah jenis-jenis tanaman berduri yang buahnya sangat beracun.Mobil kemah berhenti di sebuah tanah lapang yang dikelilingi oleh tanaman berduri. Mobil tidak bisa bergerak lebih jauh lagi. Mereka sudah mencapai batas jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan.“Kita harus berjalan mulai dari sini,” gumam Joker sambil mengembuskan napas kesal. “Aku benci harus berjalan. Nanti kakiku jadi bengkak dan lecet-lecet.”Brum… Brum… Mereka semua menoleh ke samping. Di antara pekat kabut, perlahan terlihat samar-samar lampu depan dari sebuah kendaraan bermotor yang mendeka
Mereka segera berhamburan menuju area yang ditunjuk oleh White. Burung hantu putih itu sudah bertengger di puncak sebuah batu tajam menatap ke hamparan luas padang tandus yang berkilauan dengan warna ungu kemerahan. Ladang itu banyak dipenuhi dengan bebatuan ungu–bebatuan sama dengan yang mereka temukan di bekas reruntuhan mansion Evan Harris.“Mustahil! Sebanyak ini?”“Sudah aku katakan. Bebatuan ini hanya ditemukan di gunung berapi, kebetulan hanya di tempat ini. Tidak dengan gunung berapi yang lain. Karena karakteristik lava dari gunung ini sangat khas.”“Tapi, aku merasakan firasat buruk dengan menatap semua keindahan ini,” seru Black. “Sangat kontradiktif.”“Kita hanya perlu mencari jalannya. Pasti Hellboy bertempat tinggal di sekitar sini. Apakah mungkin dia berada di dalam kawah?”“Guys… lihat itu di sana!” seru Alyssa. “Ada sebuah pondok kecil. Satu-satunya pondok yang terpisah dari desa yang baru saja kita lewati. Apa kalian pikir tempat ini adalah sarangnya?”Tanpa pikir pan
Eryk pun menyadari, dia dan Alyssa diterpa angin yang sangat kencang.“Kakek dan nenek sebaiknya masuk ke rumah. Anginnya sangat kencang dan berbahaya,” tegur Eryk.Akan tetapi, pasangan suami istri itu malah berdiri dan menatap pada hamparan batu ungu yang sudah mereka kumpulkan dan taburkan selama bertahun-tahun di permukaan tanah.“Tidak!” ujar sang kakek. “Tidak!” ulangnya sekali lagi. Wajah kakek terlihat pucat dan ketakutan.“Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Alyssa yang mulai mendekati pasangan suami istri itu.“Ini bukan badai biasa. Sebentar lagi gunung akan kembali bererupsi. Ini tidak bisa dibiarkan. Atau tanah ini akan semakin hancur.”Tiba-tiba tanah bergetar. Awan putih yang membawa uap panas membubung dari kawah di kejauhan. Mereka bisa menyaksikan awan panas itu terlihat mulai meluber dari kawah dan turun ke daerah di bawahnya.“Tidak! Tidak!” teriak sang kakek sambil berlari menuju ke arah kawah diikuti dengan sang nenek.“Ada apa?” Eryk pun mengikuti pasangan suam
Joker berkali-kali menyerang Hellboy dengan sangat cepat. Kelincahannya bahkan sempat membuat Hellboy kewalahan. Summoner api berbadan besar itu pergerakannya lambat tetapi dia memiliki kekuatan yang besar.Eryk dan White mulai menyatukan kekuatan. Mereka berkonsentrasi agar kemampuan White teraktivasi dengan kekuatan kehendak yang dimiliki oleh Eryk. Alyssa yang sempat terlempar belum bisa bangkit lagi. Duri juga terluka.“Joker cepat sekali,” ujar Alyssa. “Pergerakannya sampai tidak terlihat oleh mata.”“Tapi,” sela Duri. “Sekali saja dia lengah, maka dia akan hancur. Karena energi dari kekuatan pukulan Hellboy tidak sebanding dengan kekuatan Joker. Sampai sejauh ini belum ada yang mampu mengalahkannya. Bahkan kakekmu pun sedikit kewalahan saat dia diserang bersama-sama.”Joker memanggil para roh kucingnya. Dia mengubah para roh kucing itu menyerupai dirinya. Seolah-olah kini Joker seperti memperbanyak diri menjadi sepuluh wujud yang semuanya berbentuk sama. Joker berkamuflase denga
Alyssa pun terkejut melihat ada banyak sekali tulang-belulang yang tersembunyi di balik tanah dan ditimbun oleh bebatuan warna ungu.Saat Eryk dan Alyssa akan bangkit, mereka mendengar seseorang melangkah mendekat. Itu adalah pasangan suami istri–orang tua Hellboy. Mereka saling berpelukan dengan gemetar dan menatap nanar pada anaknya.“Roka… tenanglah, Nak. Tenangkan dirimu,” pinta sang ibu.Setelah bebatuan warna ungu itu tersingkap dari permukaan tanah, barulah Eryk dan Alyssa menyadari. Sepasang suami istri itu sengaja menutupi permukaan tanah menggunakan bebatuan warna ungu untuk menyamarkan jasad-jasad warga desa yang mati akibat ulah anaknya.“Ini kejam sekali,” desis Eryk. “Kenapa kalian tega melakukan ini pada mereka?”“Kejam?” teriak sang nenek. “Kau berkata itu kejam? Apa kau tahu bagaimana perlakuan para warga pada Roka dan juga kami?” Sang nenek terisak keras.“Itu bukan salah anak kami,” lanjut sang kakek. “Ini semua kesalahan warga desa sendiri. Mereka yang sudah menumb
Proyeksi (hologram) sosok Venom terlihat berdiri di sebuah kuil dengan pemandangan langit malam. Di belakangnya ada dua summoner perusak–summoner burung gagak dan summoner bayangan. Mereka berdiri berdampingan.Hologram Venom menghadap ke sebuah tembikar lampu minyak dengan lima nyala api yang menyala. Tembikar lampu minyak itu adalah tembikar sihir. Dan kelima nyala apinya adalah simbol dari nyawa lima pilar–anggota utama summoner perusak.Salah satu nyala api padam. Venom tampak terkejut.“Terjadi sesuatu pada Hellboy,” ujar Venom pada summoner burung gagak dan summoner bayangan yang ada di sana.“Tidak mungkin!” seru summoner burung gagak.“Segera kumpulkan anggota yang lain,” pinta Venom.Summoner burung gagak berlutut pada satu kaki dan melipat satu tangan ke dada. “Aku akan berusaha mengumpulkan mereka secepat mungkin.”Summoner burung gagak berputar meninggalkan Venom dan tubuhnya menghilang menyisakan beberapa helai bulu warna hitam yang tersapu angin.“Siapa yang bisa mengala
Kota Rockwool berada dalam kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Orang-orang miskin yang telah lama terkurung di balik dinding batu raksasa mulai memberontak. Mereka berbaris dengan obor dan alat-alat seadanya, meneriakkan tuntutan kebebasan dan keadilan. Di sisi lain, kaum kaya yang tinggal di bagian kota yang lebih baik mulai panik, ketakutan bahwa pemberontakan ini akan menghancurkan kenyamanan mereka.Eryk berdiri di atas menara utama Kota Rockwool, memandang ke bawah pada kerumunan yang kacau. Di sisinya, Ravenclaw berdiri dengan ekspresi serius.“Eryk, kita tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut. Jika tembok ini tidak dihancurkan, mereka akan saling membunuh,” kata Ravenclaw.Eryk mengangguk perlahan. “Aku tahu. Tembok ini adalah simbol ketidakadilan yang telah memisahkan manusia dan summoner selama puluhan tahun. Jika kita ingin menciptakan dunia yang baru, tembok ini harus runtuh.”Namun, sebelum Eryk bisa memutuskan langkah berikutnya, Joshua Wayland muncul di tem
Setelah berbulan-bulan menyusun strategi dan menaiki tangga kekuasaan di Kota Black Lake, Eryk akhirnya mencapai puncak keberhasilannya. Wayland Corp yang sempat runtuh kini kembali berdiri megah di bawah kepemimpinannya. Dengan pengaruh dan kekayaan yang ia kumpulkan, Eryk mendapatkan undangan eksklusif untuk menghadiri pertemuan rahasia para summoner penghancur di sebuah benteng tersembunyi di luar kota. Namun, ia tidak menyangka bahwa pertemuan itu akan mengungkap kebenaran yang mengejutkan tentang keluarganya.Di ruang besar yang diterangi cahaya lilin, Eryk berdiri dengan tenang meski jantungnya berdegup kencang. Di hadapannya, seorang pria paruh baya dengan tatapan tajam dan aura yang menekan duduk di singgasana. Pria itu, yang dikenal sebagai pemimpin tertinggi para summoner penghancur, adalah Joshua Wayland, ayah Eryk sendiri.“Kau akhirnya sampai di sini, Eryk,” kata Joshua dengan suara rendah namun penuh wibawa. “Aku telah menantikan saat ini.”Eryk menatap ayahnya dengan ma
Eryk Wayland berdiri di bawah pohon ek tua. Di bahunya bertengger seekor burung hantu dengan bulu putih. Lyra bukan burung biasa; ia adalah roh summon pertama Eryk, hasil dari bakat summoning yang diwarisi dari keluarganya. Namun, kekuatan Eryk masih jauh dari sempurna. Sejak kematian keluarganya yang tragis, dia bertekad untuk menjadi summoner yang kuat demi membalaskan dendam mereka.Eryk telah mencoba segala cara untuk meningkatkan kekuatannya, tetapi usahanya selalu menemui jalan buntu. Suatu hari, dia mendapatkan kabar dari seorang pedagang keliling tentang seorang summoner legendaris yang dikenal sebagai Ravenclaw. Summoner ini memiliki kemampuan luar biasa dalam mengendalikan roh burung, tetapi dia telah dipenjara di Kota Rockwool karena dianggap terlalu berbahaya.Kabar ini menjadi harapan terakhir bagi Eryk. Dia menyusun rencana yang gila dan penuh risiko: menyerahkan dirinya ke penjara summoner. Untuk itu, dia memalsukan tuduhan bahwa dia telah membunuh pamannya, seorang pria
Alyssa dan Joker ditemani Wanda pergi untuk menemui sang Summoner Petir. Dia adalah seorang pria bertubuh tinggi besar dengan senjata tombak yang bisa memancarkan aliran listrik.Pria itu duduk berhadapan dengan Wanda di sebuah kafe. Sedangkan Alyssa dan Joker berdiri tidak jauh dari mereka, tapi tetap bisa mendengar percakapan keduanya.“Benarkah senjata yang dibuat oleh Iron telah membunuh Kayes?”Flash sang Summoner Petir terlihat sangat terkejut dengan informasi yang baru saja disampaikan oleh Wanda.Dengan muram, Wanda mengangguk. “Itu benar.”Tiba-tiba, Flash berdiri dan berteriak marah di hadapan Wnada.“Kenapa Kayes baru dibunuh sekarang? Apakah Iron bermaksud untuk menjebakku dan menjadikanku sebagai pelaku? Apakah Iron juga yang merebut roh summon tersegel itu dari tangan Sandra? Apakah dia yang membunuh Sandra waktu itu?”Wanda sangat geram. Dia pun berdiri tegak membelakangi jendela kafe dan menatap tajam pada Flash.“Kenapa kau bertanya itu padaku? Seharusnya, akulah yang
“Joker?” kejut Alyssa dan Duri bersama-sama.“Belinda?” tanya Joker yang juga tidak kalah kaget ketika melihat kemunculan Alyssa di toko senjatanya.Alyssa menggeram dan mengepalkan tinju. “Jangan memanggilku dengan nama itu!”“Oh, sorry, aku lupa. Tapi, di antara kalangan Guardian Summoner, kau terkenal dengan nama Belinda si ular berbisa.”“Joker, apa yang kau lakukan di sini?” tanya Alyssa. “Bukankah kau seharusnya berada di level sembilan?”Joker mengangkat kedua bahunya. “Kau bisa melihat sendiri. Aku sedang berdagang di sini. Mana mungkin aku melewatkan peluang untuk menghasilkan uang? Koleksi benda-benda antikku bisa aku jual dengan mudah di sini. Kau sendiri, maksudku kalian, apa yang membawa kalian sampai ke sini?”Alyssa mengembuskan napas berat. Dia menarik sebuah bangku di depan meja dan langsung duduk begitu saja tanpa dipersilahkan.Joker keluar dari balik meja counter yang memamerkan beragam jenis senjata langka dan pergi ke kulkas mini untuk mengambil sekaleng soda.“K
“Aku tidak setuju dengan cara itu!” protes anggota Guardian Summoner yang lain. “Strategi itu akan membahayakan para warga desa.”“Seharusnya itu tidak perlu membuat kalian risau. Karena warga desa yang kalian maksud di sini, tidak lain adalah para summoner itu sendiri. Masing-masing dari mereka seharusnya memiliki kemampuan dan kapabilitas untuk bertarung dan melindungi diri. Dan sudah seharusnya warga desa tersebut tidak berleha-leha melainkan ikut berjuang bersama kita melawan para perusak.”“Tapi–”Alyssa menatap tajam pada pemuda keras kepala itu. “Pertempuran kali ini sepenuhnya diatur olehku–Alyssa Harris, wakil ketua Guardian Summoner. Mohon patuhi perintahku!”Usai pertemuan yang tidak berjalan lancar itu, mereka akhirnya membubarkan diri. Alyssa kembali ke kota, ke tempat penginapannya berada. Dia berjalan didampingi dengan Duri.Duri tampil dengan pakaian kesatria, meski kulitnya tetap berwarna hijau. Tubuh Duri saat berwujud asli tampak sangat kuat dan berotot. Dia selalu
Usai hadiah utama diberikan yang dimenangkan oleh Eryk, tiba-tiba lapangan luas yang seolah tidak terbatas itu, kini berubah menjadi sebuah kota. Penampakan kota yang serupa dengan kota-kota di level satu dan dua.Eryk dan peserta yang lain baru menyadari, bahwa lapangan yang baru saja mereka lihat adalah pulau melayang tempat arena pertandingan biasanya dilakukan.Lizard segera melarikan diri secepat kakinya bisa melangkah. Tapi, pihak penguji seolah membiarkan hal itu. “Kenapa kau membiarkannya saat tahu dia berbuat curang?” teriak Rosemary pada sang penguji level tiga melalui pengeras suara di hadapannya.“Sesuai aturan yang telah kami jelaskan,” jawab sang penguji. “Aturan yang berlaku di negeri bayangan hanyalah akan menindak para summoner yang saling membunuh. Persoalan tentang pencurian dan kejahatan lain, pihak penguji dan penyelenggara tidak akan melakukan tindakan apa pun. Tapi, karena sekarang kalian masih berada di area level tiga. Meski pertandingan sudah berakhir, aku m
Rupanya, kembali ke pusat arena kompetisi jauh lebih merepotkan dan sulit daripada pergi meninggalkannya untuk mencari batas terluar lapangan. Eryk sempat tersesat beberapa kali hingga berjalan terlalu jauh. Tapi, mereka mulai menemukan para summoner yang berlari paling akhir dan melambat.“Kita sudah semakin dekat dengan pusat arena. Sebentar lagi seharusnya pusat lapangan terlihat.”“Hey, Anak Muda!” sapa sang summoner kura-kura yang berjalan dengan pelan. Dia mengendarai kura-kuranya. “Kenapa kau kembali ke pusat arena? Apakah kau menemukan batasnya? Seharusnya kau lewati batas itu agar bisa selamat.”“Maaf, Pak Tua, sepertinya kami gagal menemukan batas terluar dari lapangan ini. Terlalu luas dan mustahil. Kami bahkan belum menjangkaunya sama sekali meski sudah satu jam berlari.”“Astaga, jika kalian yang sekuat dan sehebat ini saja tidak bisa menemukannya, bagaimana dengan aku dan kura-kuraku yang berjalan sangat lambat ini? Butuh waktu berapa ratus tahun agar kami bisa sampai k
“Perhatikan semuanya!” seru sang penguji melalui pengeras suara. “Tantangan di level tiga akan langsung kita laksanakan tanpa jeda istirahat. Kalian akan bisa beristirahat setelah melalui tantangan ini.”Semua orang ribut-ribut. Mereka belum usai menenangkan diri pasca ketegangan di tantangan level dua sebelumnya. Dan kini saat tiba di level tiga, mereka berharap bisa beristirahat sejenak tapi malah disodorkan pertempuran berikutnya.“Aku penguji yang baik hati!” ujar sosok melalui pengeras suara. “Aku tidak akan membebani kalian dengan tantangan-tantangan yang berat dan sulit. Tantangan kali ini hanya satu. Kalian harus menemukan batas dari lapangan ini. Hanya akan terpilih 20 peserta pertama yang berhasil menemukan batas terluar dari lapangan yang akan lolos ke tahap berikutnya.”Semuanya berbisik-bisik. Dari sisa 40 summoner akan tereliminasi menjadi separuhnya. Semuanya mulai bersemangat dan mengempaskan rasa lelah serta ketegangan sebelumnya. Kini mereka menyambut tantangan baru