Amran membuka pintu utama lalu menyambut Mayang dan Deswita yang bertamu ke rumahnya. "Assalamualaikum, Dan, Va. Maaf malam-malam mengganggu," ucap Mayang setelah Zilva dan Amran sampai teras. "Wa'alaikumsalam, Tante. Nggak apa-apa kok, baru jam delapan. Belum terlalu malam juga," balas Amran disertai anggukan Zilva. Mayang pun mengangguk lalu menyalami Zilva yang mendekatinya. "Masuk, Tante. Kita ngobrol di dalam saja," ajak Zilva ramah. Mayang dan Deswita mengiyakan. Keduanya duduk di sofa ruang tamu lalu memberikan oleh-olehnya pada Zilva. "Cuma kue lapis sama bika, Va." "MasyaAllah. Lain kali nggak perlu repot-repot, Tante." "Nggak repot kok. Kebetulan beli banyak tadi sekalian buat tetangga sekitar." "Oh, ada acara pentingkah, Tante? Sampai bagi-bagi camilan buat tetangga juga." "Deswita tunangan hari ini, Va. Dia setuju bertunangan dengan anak sahabat Tante, makanya sengaja bagi-bagi camilan sebagai ungkapan rasa syukur." "Oh, MasyaAllah. Alhamdulillah kalau Mbak Wita
Baca selengkapnya