Kayana dan Rafandra duduk bersampingan. Keduanya nampak diam seperti batu dengan tatapan dingin dan isi kepala yang entah bercabang ke arah mana. Dihadapannya, ada Alyssa yang dengan santainya mengiris steak daging tanpa saus kesukaannya. "Jadi, apa rencana kalian untuk ke depannya?" tanya Alyssa tanpa berpaling dari steaknya. "Jangan bilang mengalir seperti air. Saya tidak suka." Kayana menoleh ke arah Rafandra. Matanya mendelik dan memberi kode dari tatapannya yang tajam. Rafandra tetap tenang, ia menarik kursinya hingga maju ke depan. Alyssa memperhatikan kegelisahan Rafandra dari ujung matanya yang menyipit. "Rafa mau melamar Kayana," ujarnya lantang. Alyssa mendongak. "Rafa cinta mati sama Kayana," lanjutnya. "Benar begitu, Kayana?" pertanyaan dingin itu mengarah pada Kayana. Alyssa menaruh garpu dan pisaunya, fokus pada Kayana yang belum menjawab pertanyaannya. "Benarkah?" "I-iya tante. Rafa sering melamar saya, tapi—" Kayana melirik pada Rafandra, meminta bantuan padanya.
Last Updated : 2023-06-03 Read more