Semua Bab Dinodai Sebelum Malam Pertama: Bab 411 - Bab 420

686 Bab

Bab 109 Berkuda dan kenangan

“Sayang, Ayah bawa apa?” tanya Darren menjinjing dua kantong kresek berwarna putih di sebelah tangan kanan dan kirinya.“Yeay! Papa bawa es krim Boba!”Farah meloncat-loncat tatkala melihat sang ayah membawakan pesanannya sore itu. Ia langsung menyambar kantong yang berisi es krim boba dengan rasa coklat dan stroberi kemudian menciumi wajah ayahnya.Darren merasa sangat bahagia setiap kali kepulangannya disambut heboh oleh anak-anaknya.“Mana pesanan punyaku Ayah?”Asyraf mengulurkan tangannya, menengadah meminta jatahnya.“Maaf, Sayang, toko mainan sudah tutup. Paling besok Ayah carikan lagi pesananmu.”Darren merendahkan tubuhnya dan mengusap pucuk kepala Asyraf.Asyraf tidak merespon, ia terlihat kecewa dan kesal pada ayahnya.“Hai, mau kemana?”Darren menarik tubuh Asyraf agar menghadapnya.“Aku kecewa sama Ayah.”Asyraf menggembungkan pipinya terlihat lucu dan menggemaskan.“Maafin, Ayah, Nak, besok insyaallah janji Ayah cari mainan yang kau inginkan.”“Benar apa kata Ayah, Mas A
Baca selengkapnya

Bab 110 Itu calon mantuku!

Hari minggu ialah hari libur bagi semua orang, namun tidak untuk Daniel. Saat semua orang menikmati hari libur weekend, hari itu ia harus mengecek kondisi cafe yang mengharuskan dirinya pergi ke Jakarta.Ingin sekali berjumpa dengan gadis bertahi lalat yang seringkali mengusik pikirannya, namun tak bisa. Seingatnya hari minggu para santri justru tidak diijinkan keluar. Daniel memang tidak tahu jika Salwa hari itu akan mengikuti tanding berkuda. Salwa juga tak pernah memberikan kabar soal kegiatannya.Bukan tanpa alasan, ia tidak ingin menganggap hubungan mereka seumpama hubungan sepasang kekasih ‘pacaran’ yang mengharuskan mereka berbagi kisah dan kegiatan apa saja yang mereka lakukan. Daniel pun mulai memahami sikap Salwa. Menjaga batasan.Hubungan mereka seperti air yang mengalir. Tak ada saling menuntut. Semua berjalan kembali normal. Mereka disibukan dengan aktifitas masing-masing. “Sayang, bisakah sebelum ke Jakarta, Riko mengantar Mommy ke Adipati Equestrian Stable? Nanti biar
Baca selengkapnya

Bab 111 Membalas dengan elegan

[Daniel, di mana kau sekarang?][Pom bensin,][Yakin kamu gak mau balik? Ke tempat Mommy!][Ogah, lihat taik kuda?!][Bukan, pantat kuda! Bukan lah, si Sally ada di sini! Dia lagi tanding,][Yang bener Mi?][Bener, masa Mommy bohong!]Telepon terputus.“Riko. Balik lagi ke tempat Mommy! Aku mau nonton bidadariku tanding. Si Sally tanding apa emang? Perasaan di sana tidak ada pertandingan silat. Tapi ya sudahlah!”“Siap, Mas!” jawab Riko dengan sigap.Sepanjang jalan Daniel begitu bersemangat karena akan bertemu dengan wanitanya. Menahan rindu terasa menyesakkan dada, meski baru beberapa hari tak jumpa rasanya seperti sewindu. Ia lupa jika harus pergi ke cafe.Lantas Daniel menghubungi Raja, ia akan menunda kedatangannya ke sana. Dengan alasan ada hal yang lebih penting.Berbagai pertandingan dilaksanakan secara serentak di tempat yang berbeda, masih area Adipati Equestrian Stable. Ilham dan para santri senior mewakili horseback archery, tanding memanah dan berkuda. Shafiyah dan Siti m
Baca selengkapnya

Bab 112 Perkara salah kata

Semua pertandingan berakhir menjelang dzuhur. Para peserta dipersilakan untuk istirahat dan menunaikan sholat dzuhur bagi yang muslim.Beberapa nama santri berasal dari Babussalam keluar sebagai pemenang. Pesantren Babussalam berhasil menyabet kejuaraan dari ke tiga kategori. Horseback archery, memanah dan berkuda. Ilham menyabet juara pertama dalam bidang Horseback archery. Santri senior lain mendapat juara ke tiga dalam bidang yang sama.Shafiyah meraih juara pertama memanah. Sementara itu Salwa keluar sebagai juara pertama berkuda.“Wah, masyaallah tabarakallah, selamat kalian membawa nama baik pesantren Babussalam. Kami sebagai guru dan pengurus pondok pesantren bangga sama kalian,” tutur Ustazah Aliya pada santri yang saat itu baru saja menyelesaikan ajang lomba. Mereka tengah duduk di tribun dan bersiap-siap akan kembali pulang ke pondok.“Alhamdulillah, Ustazah. Semua berkat dukungan dan doa para Ustaz dan Ustazah bagi kami.”Shafiyah menjawab dengan membanggakan dan mengelu
Baca selengkapnya

Bab 113 Asalkan kau bahagia

“Kenapa Mis-ter?” tanya Salwa heran.Daniel tidak menjawab, hanya saja raut wajahnya terlihat dingin, apalagi ia melepas kacamatanya. Matanya yang sipit nan tajam mirip Kinan terlihat ngeri saat marah.Lantas Salwa mencoba berpikir lagi, apakah ia salah ucap. Ia baru ingat jika ia menceritakan soal dua orang lelaki yang menaksirnya. Secemburu itukah pemuda itu padanya. Menakutkan.“Mis, Mis, Mis Universe! Mis, Mis apa yang gak punya apa-apa? Ayo jawab Mister?”Salwa mencari strategi untuk mengubah suasana mood nya yang mirip ombak banyu.Daniel masih terdiam.“Miskin!” jawab Salwa. Ia menjawab tebakannya sendiri.Tak mempan, bibir tipis pemuda itu rapat macam di lem.“Mis … Mis … apa yang suka dimakan? Gampang nih! Mister, jawab dong! Kasihan Mommy nunggu,”Daniel memutar ke dua bola matanya jengah. Kenapa gadis itu tak peka dengan perasaannya. Menyebut lelaki lain di hadapannya adalah haram. Setidaknya minta maaf. Ia malah main tebak-tebakan.“Ah, ya, ayo jawab! Nanti aku traktir! Se
Baca selengkapnya

Bab 114 Permainan licik Adriawan

“Kenapa wajahmu kusut misut begitu? Seharusnya pulang dari pertandingan senang lah! Kan juara! Selamat ya!”Neng Mas menyambut kedatangan Salwa penuh sukacita. Ia memeluknya erat. Neng Mas hanya ikut mengantarnya ke tempat turnamen sebab ia mengerjakan tugas kelompok.“Makasih, aku hanya letih.”Salwa meletakan piala berkaki empat di atas lemari. Kemudian langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Tubuhnya terasa sangat letih seperti habis dibanting-banting ke dinding.“Neng, ada es krim. Masukin ke kulkas ya!”“Asik!”Mendengar apapun berbau makanan atau minuman, tubuhnya langsung bangkit bersemangat. Ia langsung memasukkan dua ember kecil berisi es krim delapan liter dengan varian rasa yang berbeda ke dalam lemari pendingin kecil di sana.“Pulang telat dari mana dulu? Tumben, gak dihukum ‘kan?”Salwa beberapa kali menguap.“Aku habis ditraktir makan sama …”“Mister? Jadi juga kau mengundangnya?”“Hem, enggak! Ceritanya gak gitu! Aku gak sengaja ketemu Mommy Kinan sewaktu di arena p
Baca selengkapnya

Bab 115 Salah memilih lawan

Daniel naik pitam ketika mendengar seseorang berusaha mengaturnya. Ia tidak suka diatur dan diperintah oleh siapapun. Apalagi Adriawan dengan seenak jidatnya menyuruhnya untuk menikahi putrinya. Melibatkan persoalan perusahaan dengan masalah pribadi.Pernikahan bisnis. Sungguh sesuatu yang berada di luar nalar. Tidak ada dalam kamus hidup Daniel Dash.Daniel langsung teringat Salwa. Salwa ialah cinta matinya. Tak mungkin ia menerima cinta wanita lain. Baginya Salwa ialah dewi tercantik sejagad raya, takkan pernah tergantikan oleh siapapun. Sekalipun ia harus menukar nyawa, apapun akan ia lakukan untuk mendapatkan gadis yang membuatnya kehilangan setengah kewarasannya.Katakanlah semenjak mengenal gadis bertahi lalat itu setiap hari pikirannya tak luput dari bayang-bayang wajahnya. Di manapun dan kapanpun.Jika tidak sedang mengikuti proses pengobatan, ia tak mau lagi tinggal di Kanada. Ia ingin tinggal berdekatan dengannya. Ingin melihatnya terus dan tak ingin jauh darinya meskipun
Baca selengkapnya

Bab 116 Nasehat sang kakak

“Sally! Look Sally datang!” teriak Farah ketika melihat tantenya datang menjenguk mereka. Salwa tiba di rumah kakaknya malam hari karena harus mengaji terlebih dahulu.“Halo, Cantiknya Aunty, Assalamu’alaikum!” sapa Salwa langsung meraih tubuh Farah dan menggendongnya.“Kalian kangen Aunty gak?”Alih-alih menjawab pertanyaan tantenya, gadis kecil berambut tebal yang dikepang dua itu langsung menghujani tante kesayangannya dengan ciuman di wajahnya.“Sally, datang Ibu! Hore! Sally datang!” pekik Asyraf ketika mendapati tantenya.Asyraf langsung memeluk betis tantenya. “Sally, I miss you.”“I miss you too, handsome!”Salwa mengecup pipi gembil Asyraf.“Wa!” Suara Nuha mengalihkan perhatian Salwa. Salwa langsung menurunkan Farah dari gendongannya. Ia berjalan menghampiri kakaknya dan langsung memeluknya.Karena tubuhnya lebih tinggi dari Nuha, terpaksa Salwa sedikit membungkukan badannya.“Maafin aku Teh, baru bisa ke sini,” ucapnya namun dengan pundak yang sedikit berguncang.“Gak apa
Baca selengkapnya

Bab 117 Aksi teror di jalan

Keesokan harinya,Suara klakson mobil beberapa kali menyala. Berisik. Gaduh. Namun Nuha sudah mengenal suara klakson tersebut siapa yang membunyikannya, jika bukan orang yang tak sabaran.“Mom, silahkan duluan! Aku masih nunggu anak-anak. Farrel bolak balik toilet. Badannya panas juga. Kayaknya masuk angin.”Nuha melongokan kepalanya di balik pintu.“Sudah kasih obat?”“Baru dikasih minyak telon sih perutnya biar hangat. Mommy bawa mobil sendiri?”“Iya, kangen soalnya sudah lama gak bawa mobil. Mobil baru tapi baru pake.”Kinan menepuk-nepuk setir, kemudian keluar dari mobil karena ingin melihat cucunya yang sedang sakit.“Nuha, bawa ke dokter aja udah acara. Sekarang kasih pereda demam dulu.”“Iya, Mom,”Kinan melesak masuk dan langsung menghampiri Farrel yang tengah duduk di kursi ruang keluarga. Anak itu tidak banyak bicara, dingin seperti ayahnya namun wajahnya begitu mirip Nuha versi lelaki.Farrel duduk dengan tenang sembari menonton acara kartun kesayangannya. Keningnya ditempe
Baca selengkapnya

Bab 118 Rencana busuk Adriawan

“Darren sebaiknya acara dimulai saja! Lihatlah tamu undangan sudah berdatangan. Kita tak mungkin ‘kan membiarkan mereka menunggu lama.”Jonathan berbicara pada putra sulungnya dengan tenang. Kendati ia harus melawan rasa khawatir dalam hatinya sebab Kinan dan Salwa masih belum tiba di tempat acara. Daniel juga sudah satu jam yang lalu keluar menyusul mereka namun belum memberikan kabar apapun tentang Kinan dan Salwa.Darren menengok arlojinya kemudian melirik ke arah Nuha, meminta isyarat dengan kedipan mata. Ketika Nuha tersenyum dan mengangguk padanya, spontan Darren mengiyakan perintah Jonathan.“Dad, aku sudah minta pengawal menyusul Daniel.”Darren menyahut.Apa yang ayahnya katakan memang betul, acara harus segera dimulai. Para tamu undangan yang berasal dari berbagai kalangan pengusaha, petinggi pemerintah, hingga kalangan selebritas sudah terlihat gelisah karena acara belum dimulai juga. Barangkali mereka juga memiliki kegiatan lain setelah menghadiri ulang tahun perusahaan te
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4041424344
...
69
DMCA.com Protection Status