Home / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / Bab 115 Salah memilih lawan

Share

Bab 115 Salah memilih lawan

Author: Piemar
last update Last Updated: 2023-11-21 16:36:13

Daniel naik pitam ketika mendengar seseorang berusaha mengaturnya. Ia tidak suka diatur dan diperintah oleh siapapun. Apalagi Adriawan dengan seenak jidatnya menyuruhnya untuk menikahi putrinya. Melibatkan persoalan perusahaan dengan masalah pribadi.

Pernikahan bisnis. Sungguh sesuatu yang berada di luar nalar. Tidak ada dalam kamus hidup Daniel Dash.

Daniel langsung teringat Salwa. Salwa ialah cinta matinya. Tak mungkin ia menerima cinta wanita lain. Baginya Salwa ialah dewi tercantik sejagad raya, takkan pernah tergantikan oleh siapapun.

Sekalipun ia harus menukar nyawa, apapun akan ia lakukan untuk mendapatkan gadis yang membuatnya kehilangan setengah kewarasannya.

Katakanlah semenjak mengenal gadis bertahi lalat itu setiap hari pikirannya tak luput dari bayang-bayang wajahnya. Di manapun dan kapanpun.

Jika tidak sedang mengikuti proses pengobatan, ia tak mau lagi tinggal di Kanada. Ia ingin tinggal berdekatan dengannya. Ingin melihatnya terus dan tak ingin jauh darinya meskipun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 116 Nasehat sang kakak

    “Sally! Look Sally datang!” teriak Farah ketika melihat tantenya datang menjenguk mereka. Salwa tiba di rumah kakaknya malam hari karena harus mengaji terlebih dahulu.“Halo, Cantiknya Aunty, Assalamu’alaikum!” sapa Salwa langsung meraih tubuh Farah dan menggendongnya.“Kalian kangen Aunty gak?”Alih-alih menjawab pertanyaan tantenya, gadis kecil berambut tebal yang dikepang dua itu langsung menghujani tante kesayangannya dengan ciuman di wajahnya.“Sally, datang Ibu! Hore! Sally datang!” pekik Asyraf ketika mendapati tantenya.Asyraf langsung memeluk betis tantenya. “Sally, I miss you.”“I miss you too, handsome!”Salwa mengecup pipi gembil Asyraf.“Wa!” Suara Nuha mengalihkan perhatian Salwa. Salwa langsung menurunkan Farah dari gendongannya. Ia berjalan menghampiri kakaknya dan langsung memeluknya.Karena tubuhnya lebih tinggi dari Nuha, terpaksa Salwa sedikit membungkukan badannya.“Maafin aku Teh, baru bisa ke sini,” ucapnya namun dengan pundak yang sedikit berguncang.“Gak apa

    Last Updated : 2023-11-21
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 117 Aksi teror di jalan

    Keesokan harinya,Suara klakson mobil beberapa kali menyala. Berisik. Gaduh. Namun Nuha sudah mengenal suara klakson tersebut siapa yang membunyikannya, jika bukan orang yang tak sabaran.“Mom, silahkan duluan! Aku masih nunggu anak-anak. Farrel bolak balik toilet. Badannya panas juga. Kayaknya masuk angin.”Nuha melongokan kepalanya di balik pintu.“Sudah kasih obat?”“Baru dikasih minyak telon sih perutnya biar hangat. Mommy bawa mobil sendiri?”“Iya, kangen soalnya sudah lama gak bawa mobil. Mobil baru tapi baru pake.”Kinan menepuk-nepuk setir, kemudian keluar dari mobil karena ingin melihat cucunya yang sedang sakit.“Nuha, bawa ke dokter aja udah acara. Sekarang kasih pereda demam dulu.”“Iya, Mom,”Kinan melesak masuk dan langsung menghampiri Farrel yang tengah duduk di kursi ruang keluarga. Anak itu tidak banyak bicara, dingin seperti ayahnya namun wajahnya begitu mirip Nuha versi lelaki.Farrel duduk dengan tenang sembari menonton acara kartun kesayangannya. Keningnya ditempe

    Last Updated : 2023-11-22
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 118 Rencana busuk Adriawan

    “Darren sebaiknya acara dimulai saja! Lihatlah tamu undangan sudah berdatangan. Kita tak mungkin ‘kan membiarkan mereka menunggu lama.”Jonathan berbicara pada putra sulungnya dengan tenang. Kendati ia harus melawan rasa khawatir dalam hatinya sebab Kinan dan Salwa masih belum tiba di tempat acara. Daniel juga sudah satu jam yang lalu keluar menyusul mereka namun belum memberikan kabar apapun tentang Kinan dan Salwa.Darren menengok arlojinya kemudian melirik ke arah Nuha, meminta isyarat dengan kedipan mata. Ketika Nuha tersenyum dan mengangguk padanya, spontan Darren mengiyakan perintah Jonathan.“Dad, aku sudah minta pengawal menyusul Daniel.”Darren menyahut.Apa yang ayahnya katakan memang betul, acara harus segera dimulai. Para tamu undangan yang berasal dari berbagai kalangan pengusaha, petinggi pemerintah, hingga kalangan selebritas sudah terlihat gelisah karena acara belum dimulai juga. Barangkali mereka juga memiliki kegiatan lain setelah menghadiri ulang tahun perusahaan te

    Last Updated : 2023-11-23
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 119 Being trapped

    “Mom, kita di mana?”Salwa dengan nafas tersengal baru sadar ketika mereka sudah jauh menghindari tiga pengendara motor yang menghadang jalan mereka.Mobil yang mereka tumpangi sudah keluar dari jalan perkotaan dan memasuki jalan yang sepi seperti jalan pedesaan tanpa sadar.Dengan nekat tadi Salwa mempercepat kecepatan mobil hingga kecepatan maksimum dan menyenggol sisi kanan dan kiri pengendara motor. Body mobil Kinan sudah tak berupa. Bumper mobil Kinan sudah penyok depan dan belakang. Namun aksi Salwa berhasil menghambat pergerakan mereka sehingga mereka tertinggal jauh.CittBan berdecit. Sempurna sudah kemalangan mereka. Ban pecah tiba-tiba. Tak tanggung-tanggung, dua ban belakang pecah.Salwa baru sadar sedari tadi ia berbicara sendiri. Kinan tak merespon. Ia menengok ke belakang, baru ingat jika seorang pekerja rumah tangga Kinan ikut.Saat Salwa menoleh, mata Kinan sudah terpejam. Seketika pikiran Salwa menjadi keruh. Apakah tadi ia menabrak sesuatu sehingga menyebabkan kepa

    Last Updated : 2023-11-23
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 120 Mengikuti insting hati

    [Mister!]Suara voice note terputus. Ketika Daniel sudah menelusuri tempat di mana buruh pabrik berdemo, Salwa sempat mengirim voice note. Namun ia tak sempat menyebutkan posisinya di mana. Kata-katanya terputus sebab yang terdengar suara grasak grusuk tak jelas dan pukulan membabi buta. Tak lama kemudian hanya terdengar suara operator ketika Daniel mencoba menghubunginya.Pikiran Daniel sudah berkelana ke sana kemari, menggelinding bagai roda. Kekhawatiran dan ketakutan menyergap pikirannya. Ia takut wanitanya dihabisi, dipukuli apalagi yang paling menakutkan ialah dirudapaksa. Jangan sampai itu terjadi!Daniel memukul tangki depan motornya dengan begitu keras. Ia kesal dan marah kenapa ia tidak bisa menyelamatkan wanitanya. Mungkin tak selamanya kondisi gadis itu baik-baik saja, mengingat ia terkadang ada lengahnya. Dan, ia hanyalah seorang perempuan yang belum genap delapan belas tahun. Gadis yang masih makan eskrim saja belepotan.Para pengawal sudah menyebar, mencari keberadaan

    Last Updated : 2023-11-24
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 121 Mencintaimu segila itu

    Entah apa yang terjadi pada Salwa, tubuhnya basah kuyup. Ia seperti terjun ke sungai entah ia didorong ke sungai oleh para pria misterius yang mengejarnya sehingga menyebabkannya tenggelam.Salwa menggigil sehingga pakaiannya harus segera diganti jika tidak ia akan mengalami hipotermia. Setidaknya mengganti pakaian luarnya. Namun apakah Daniel sanggup melakukannya. Ia takut dianggap mengambil kesempatan. Wajah Salwa pucat pasi, ia jadi teringat momen di mana gadis itu pula terjebak di kamar mandi sepi nan gelap. Tak mau kejadian terulang lagi, Daniel buru-buru melepas gaun yang sudah robek itu dengan perlahan meski dengan perasaan tak karuan. Darurat! Hanya berniat menolong. Gaun itu menyimpan air berbeda dengan kerudungnya yang tak terlalu basah.Hatinya sakit melihat wanitanya dalam keadaan menyedihkan. Jantungnya berdebar-debar, takut jika ia mengalami pelecehan. Andai yang terburuk terjadi telah menimpanya, Daniel sudah bulat akan tetap di sisinya. Takkan pernah meninggalkannya.

    Last Updated : 2023-11-24
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 122 Perhatian dan kasih sayang keluarga

    Daniel terlihat begitu mencemaskan Salwa. Sedalam itukah Daniel menyayanginya. Salwa akan mengetesnya, iseng.Tercetus sebuah ide tiba-tiba. Ia jadi teringat cinta Attar pada kakaknya yang diuji. Setelah tahu Nuha sudah terenggut kehormatannya, Attar memutuskan meninggalkannya. Apakah setiap lelaki akan melakukan hal yang sama?Mendengar pertanyaan yang sama untuk ke dua kalinya, Salwa menangkup wajahnya dengan ke dua tangannya kemudian ia mengangguk.Tangan Daniel mengepal erat. Raut wajahnya menegang. Ia benar-benar muntab. Ia akan habisi siapapun yang melakukannya. Namun ia akan tetap menjaga emosinya di hadapan gadis yang kini menurutnya sangat terpuruk. Tanpa aba-aba, Daniel merengkuh tubuhnya yang masih lemah, mendekapnya erat dan berkata lembut dengan suara bergetar. Memberontak pun tak kuasa, tubuhnya benar-benar tak bertenaga. “Sally, menangislah jika bisa membuatmu tenang! Aku akan selalu berada di sisimu. Apapun yang terjadi! Aku tak mungkin meninggalkanmu! Aku akan men

    Last Updated : 2023-11-24
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 123 Memburu pelaku

    “Semalam ku tahan, ku tahan semalam, lama lama rindu, tak mampu ku tahan, tapi sayang cintamu cuma semalam, kini kau pergi menghilang …”Terdengar suara orang yang bernyanyi, mengusik ketenangan Salwa yang tengah terbaring di atas brankar.Buru-buru gadis itu menarik selimut dan menutup kepalanya dengan bantal.“Suara siapa sih bikin kepala puyeng,” gerutu Salwa di balik bantal. Suaranya makin terdengar jelas dan suara itu tak asing. Suara yang bikin senar gitar putus. Suara yang bikin tikus lari terbirit-birit. Suara yang bikin ayam masuk kandang. Pokoknya suara yang menyalurkan resonansi yang di luar nalar.Perlahan ia membuka selimut dan mengintip siapa yang datang kali ini membesuknya.Seorang wanita bertubuh berisi dengan wajah bayi tengah senyum lebar usai menyelesaikan satu bait lagu.“Halo, Wawa gombel? Assalamualaikum!” katanya dengan mengerjapkan matanya bergaya imut.“Dasar Marmot! Kau jangan nyanyi! Kalau kau tak mau para dokter dan suster kumpul panggil security rumah sak

    Last Updated : 2023-11-25

Latest chapter

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status