Share

Bab 109 Berkuda dan kenangan

“Sayang, Ayah bawa apa?” tanya Darren menjinjing dua kantong kresek berwarna putih di sebelah tangan kanan dan kirinya.

“Yeay! Papa bawa es krim Boba!”

Farah meloncat-loncat tatkala melihat sang ayah membawakan pesanannya sore itu. Ia langsung menyambar kantong yang berisi es krim boba dengan rasa coklat dan stroberi kemudian menciumi wajah ayahnya.

Darren merasa sangat bahagia setiap kali kepulangannya disambut heboh oleh anak-anaknya.

“Mana pesanan punyaku Ayah?”

Asyraf mengulurkan tangannya, menengadah meminta jatahnya.

“Maaf, Sayang, toko mainan sudah tutup. Paling besok Ayah carikan lagi pesananmu.”

Darren merendahkan tubuhnya dan mengusap pucuk kepala Asyraf.

Asyraf tidak merespon, ia terlihat kecewa dan kesal pada ayahnya.

“Hai, mau kemana?”

Darren menarik tubuh Asyraf agar menghadapnya.

“Aku kecewa sama Ayah.”

Asyraf menggembungkan pipinya terlihat lucu dan menggemaskan.

“Maafin, Ayah, Nak, besok insyaallah janji Ayah cari mainan yang kau inginkan.”

“Benar apa kata Ayah, Mas A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status