“Kamu suka melebih-lebihkan,” kata Pulung. Usai berpamitan dengan Friska dan men-deal-kan pesanannya untuk tanggal dan waktu yang telah di tentukan. “Aku maunya yang biasa saja. Sederhana. Tapi kamu selalu bertindak di bagian yang enggak terduga.”Hm, bagaimana Maha jelaskan, ya?Karena sederhana baginya ternyata berbeda pandang dengan Pulung. Yang entah seperti apa selayaknya sederhana bagi calon istrinya itu. Tapi membuang uang jutaan rupiah yang biasa Maha dapatkan dalam hitungan menit, itu bukan perkara sulit. Tabungannya takkan terkuras, sahamnya takkan anjlok dan menghamburkan sedikit demi menyenangkan Pulung itu suatu kewajiban yang harus Maha tepati. Janjinya pernah terucap demikian.“Kamu marah?” Pulung berdecak. Oke, Maha paham kenapa sampai begitu. Rumit, ya berurusan dengan perempuan. Padahal Maha tahu, para perempuan hanya ingin di turuti saja apa yang sudah menjadi keinginannya. “Aku mikirnya pasti kejauhan. Soalnya tiap cewek bilang ‘nggak apa-apa’ itu artinya ada yang
Baca selengkapnya