Sikap Ibu malam ini betul-betul membuatku heran, namun sisi lain, hati ini pun bahagia karena Ibu secara halus mengusir Tania untuk segera pergi dari sini.Tania menghela napas, kemudian memandang ke arah lain, aku yakin ia pasti merasa terusik, karena secara halus Ibu telah mengusirnya."Ehm, aku ke toilet sebentar ya, Bu. Permisi." Tania pamit dan berlalu ke toilet."Bu, sebenarnya apa yang ingin Ibu sampaikan sampai kita harus membicarakan ini di tempat makan seperti ini?" tanya Mas Firman lembut, Dia tentu sangat penasaran dengan apa yang hendak Ibu bicarakan, pun denganku dan Laras. Kami semua tentu penasaran, di tambah sikap Ibu yang berbeda."Sebentar Ibu ke toilet dulu, ya." "Ehm, mau Yunita temenin, Bu?" tawarku."Ehm, nggak usah Yun. Ibu sendiri aja, cuma sebentar kok." Aku mengangguk tersenyum. Setidaknya sikap Ibu tak ketus seperti biasanya, bisa dibayangkan jika di tempat umum seperti ini, sikap Ibu kumat ketusnya sama Aku. Bisa tertekan sendiri Aku, tak enak hati, dan j
Read more