**"Rissa? Ris, kamu bisa lihat aku?"Carissa mengerjapkan mata, berusaha mendapatkan atensi yang lebih fokus. Rasa panas dan perih seperti menyengat kedua netranya. Ia ingin menggosoknya dengan telapak tangan, namun entah bagaimana dirinya tak memiliki kekuatan sama sekali untuk itu."Mami ....""Iya, ini aku. Kamu bisa denger suaraku, kan? Bisa lihat aku, nggak?" Yasmin menempatkan dirinya lebih dekat dengan sang menantu sementara perempuan itu masih mengedipkan matanya beberapa kali."Mami, ada apa ini? Rissa di mana?""Rumah sakit. Kamu pingsan di rumah. Nggak ingat?"Sekali lagi Rissa berusaha memusatkan fokus. Pandangannya masih buram, tapi ia bisa melihat ibu mertuanya yang memandang dengan wajah cemas di samping ranjang."Pingsan, ya?" Rissa tidak ingat. Yang terakhir kali ia ingat adalah perutnya sangat sakit. Ah, perut? Rissa meringis saat ia mengubah posisi dengan tiba-tiba. Rasa kencang pada perutnya masih tersisa walau tak lagi se-intens kemarin. "Jadi, Mami yang bawa Ris
Last Updated : 2023-05-11 Read more