"Waalaikumsalam," sahutnya sambil berlalu pergi.Walaupun menjawab salam, nada suara Mbak Iren tetap saja kedengarannya begitu sinis. Aku pun kemudian melangkahkan kakiku menuju teras depan, sebab Azka sudah menunggu di sana, sedang bercanda bersama Oma dan juga Opanya."Sayang, ayo kita pergi!" ajakku."Iya, Bunda," sahutnya, sambil turun dari pangkuan sang Opa."Oma, Opa, Azka pergi sekolah dulu ya, assalamualaikum," pamit Azka, sambil mencium punggung tangan kedua orang tuaku.Anakku memang sudah terbiasa seperti itu, makanya ia tidak canggung lagi melakukannya."Waalaikumsalam, Sayang, kamu yang pintar ya di sekolahnya! Awas, jangan nakalin teman-temannya," pesan Ibu."Nggak dong Oma, aku kan anak baik," jawab Azka.Setelah itu, aku pun pamit kepada kedua orang tuaku, serta memberitahu rencanaku seusai mengantar Azka. Aku dan Azka pun menaiki motor matic milikku, kemudian aku pacu menuju jalan raya. Sesampainya di sekolah Azka, aku menitipkan Azka kepada gurunya, baru aku pergi m
Baca selengkapnya