Home / Romansa / Istri Kecil Penebus Hutang / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Istri Kecil Penebus Hutang: Chapter 101 - Chapter 110

184 Chapters

101. Panik

“Aaaaa! Tolooong!” Lavira memekik ketika dia berusaha menahan tangan Fero untuk tak merobek bajunya, sedangkan pria itu sendiri sudah bertelanjang dada.“Berteriak saja, ini akan semakin nikmat, Sayang,” ucap Fero tertawa keras.“Toloong, jangan lakukan itu. Tolooong! Kak Avraaaaam!”Brak ...Tepat ketika Lavira meneriaki nama Avram. Tepat saat itu pula mereka dikejutkan oleh suara dobrakan pintu. Fero menoleh ke belakang dan melotot melihat Avram kini sudah bak setan bermata merah dengan rahang mengeras dilingkup amarah.“Bagaimana bisa?” gumam Fero tak percaya jika Avram pulang lebih cepat.“Mati kau bangsat!” teriak Avram marah besar.Bugh ... brak ... prang ...Tanpa banyak bicara lagi, Avram langsung melayangkan tinjunya ke wajah Fero sehingga pria itu melayang dan terjatuh menabrak dinding kaca pembatas kamar dan balkon. Fero mengerang merasakan tubuhnya dipenuhi percahan kaca saat ini. Avram tak peduli akan hal itu, jiwa iblisnya sedang menguasai, sehingga gelap dan hanya ada k
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

102. Khawatir

“Tuan, keadaan Nyonya Dakasa sudah terbilang parah. Kami harus segera melakukan operasi untuk mengeluarkan bayi di dalam perutnya. Jika tidak, nanti bisa terjadi komplikasi dan itu akan semakin parah tak terkandali.”Avram terdiam mendengar kalimat dokter perempuan dihadapannya. “Apa keduanya bisa diselamatkan? Istri dan anak saya?” tanya Avram terdengar cukup pelan karena cemas dan khawatir.“Kami akan berusaha, Tuan. Jika tidak terlambat, seharusnya bisa diselamatkan cepat. Makanya kami langsung meminta izin kepada Anda. Jika Anda mengizinkan untuk operasi, maka kami akan melakukannya sekarang, selagi keadaan Nyonya masih terkendali,” terang dokter tersebut.“Lakukan, lakukan yang terbaik. Selamatkan keduanya, istri dan anak saya,” tegas Avram.“Baiklah, mohon ikuti suster ini, Tuan. Anda perlu memberikan tandatangan, setelah ini kami langsung melakukan operasi,” tutur dokter.“Lakukan saja sekarang, dan kau bawa surat yang perlu aku tandatangani ke sini,” ucap Avram tak ingin pergi
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

103. Bayi

Sett ...Avram langsung berdiri ketika pintu ruangan operasi itu terbuka dari dalam. Rino pun ikut berdiri, mereka mendekat ke arah dua dokter perempuan di depan pintu tersebut. Wajah Avram masih terlihat datar dan dingin, tetapi dia jelas saja sedang ketar-ketir akan keadaan sang istri serta calon bayinya.“Bagaimana keadaan istri saya? Bayi saya bagaimana?” tanya Avram beruntun.Dua dokter itu menghela napas berusaha menahan rasa gugupnya dihadapan Avram. Mereka harus bisa bekerja secara profesional, meski merasa takut serta ngeri berhadapan dengan penguasa Dakasa tersebut. Selain profesionalitas, mereka tentu juga tak ingin salah bicara jika masih ingin hidup.“Syukurlah, operasi berjalan lancar, Tuan. Nyonya Dakasa ternyata sempat mengalami pendarahan, tetapi kami hentikan dengan cepat. Keadaan Nyonya Dakasa masih cukup lemah karena efek menghirup obat halusinasi. Beruntung obat itu belum sempat menyebar ke dalam paru-parunya. Beruntung juga bayi cepat dikeluarkan, sehingga obat t
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

104. Bangun

“Enggh, K-kak.”Avram berdiri dan menatap wajah pucat istrinya. Dia tersenyum ketika melihat sepasang mata bulat itu akhirnya mulai terbuka. Avram mengusap wajah pucat Lavira sambil memencet tombol kecil di atas kepala ranjang. Dia senang, sungguh terlihat dari ekspresi Avram menatapnya.“Sayang, akhirnya kamu bangun. Ada yang terasa sakit?” tanya Avram kepada Lavira.Lavira meringis kecil ketika merasakan kepalanya cukup pusing. “Hanya pusing, Kak,” jawab Lavira pelan.“Kira-kira kenapa? Apa ini efek obat, apa sangat pusing?” tanya Avram khawatir.“Tidak juga, Kak.”Cklek ...Suara pintu ruangan dibuka dari luar mengalihkan perhatian Avram. Pria itu langsung menatap serius beberapa tenaga medis yang datang ke sana. “Istri saya merasakan pusing, kenapa ini?” tanya Avram seakan tak sabar.“Maaf, Tuan. Mohon izin untuk memeriksa keadaan Nyonya Dakasa dulu, ya,” jawab seorang dokter kikuk.“Cepatlah,” balas Avram.Lavira sendiri diam, dia merasakan ada hal aneh pada dirinya. Perlahan per
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

105. Bahagia (Tamat)

Lavira menatap Avram dengan wajah heran. Dia menatap sekitar dan merasa lain. Setelah satu minggu lebih di rumah sakit, sekarang mereka sudah diizinkan untuk pulang. Namun, bukannya mengajak Lavira ke mansion Dakasa, pria itu malah mengajak sang istri ke mansion lain. Mansion itu terlihat lebih mewah, tentu saja karena masih baru. Lingkungan mansion juga jauh lebih asri dengan berbagai taman bunga serta perkebunan kecil, sungguh indah, kesukaan Lavira. “Ini mansion siapa, Kak? Kenapa kita tidak langsung pulang ke mansion saja? Alano pasti ingin segera berkenalan dengan tempat tinggalnya,” ucap Lavira menatap Avram dengan wajah tak paham. Avram menoleh dan tersenyum manis kepada sang istri. Dia memeluk pinggang Lavira yang sedang menggendong buah hati mereka. Avram menatap wajah Alano Dakasa, putra tunggal mereka yang masih begitu merah. Perlahan pria itu menciumi wajah Alano sampai akhirnya Lavira memukul bahu sang suami agar berhenti. “Alano nangis lagi ntar,” ucap Lavira menatap s
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

106. Season Dua Mulai

 “Astaga ini bagaimana cara mengganti celananya?” Avram berceloteh sambil menatap bayi laki-laki berumur delapan bulan di atas ranjang. Alano, bayi laki-laki bermanik abu-abu itu dengan rambut juga berwarna abu-abu. Putra Avram dan Lavira, dia sekarang sedang terceloteh dengan bahasa bayinya dan tertawa kecil seakan sedang menertawakan kebingungan sang ayah. Entah ke mana pergi Lavira, sehingga kini bayi imut itu harus dijaga oleh ayahnya yang tak tahu apa-apa. “Kamu kenapa tidak beritahu tahu dulu kalau mau pipis? ‘Kan bisa Papa bawa ke kamar mandi,” celoteh Avram malah mengajak bayi delapan bulan tersebut berbicara bak orang dewasa. Avram menoleh sekitar, dia memperhatikan keadaan ruangan. Perlahan pria itu bergerak ke arah lemari pakaian. Dia menari satu celana dari dalam lemari tersebut. Detik berikutnya Avram bergerak mendekat ke arah Alano yang sudah duduk di atas ranjang.
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

107. S2-Anak Durhaka

Avram melirik Lavira yang sibuk menyuapi Alano. Pria itu menggerutu dan misuh-misuh di tempatnya. Seakan begitu cemburu dengan perhatian sang istri kepada putranya. Avram merasa kesal karena waktu Lavira cukup tersita dan seakan lebih banyak saat bersama Alano dibanding dirinya. “Sayang.” Lavira menoleh ketika mendengar suara berat suaminya. Perempuan itu menatap Avram yang nampak tak bersemangat. Pria bersetelan kantor itu siang ini sudah berada di mansion untuk makan siang. Dia memang selalu pulang untuk makan siang bersama sang istri dan putranya. “Kenapa, Kak?” tanya Lavira. “Nasi aku belum kamu ambilin,” ucap Avram terkesan merengek. Bukannya pria itu menjadikan Lavira seakan bak babu atau pembantu. Dia hanya ingin begitu diperhatikan oleh sang istri. Sebenarnya tak hanya Lavira yang memperlakukan Avram seperti itu. Namun, Avram pun juga m
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

108. Bau Ketek

“Sayaaang!”Avram berteriak memanggil Lavira. Dia baru saja pulang kerja dan langsung memanggil sang istri. Meski baru beberapa jam lalu Lavira pulang lebih dulu dari kantor Avram. Pria itu sudah merasa sangat rindu. Begitulah bucinnya seorang Avram saat ini.“Sayaaang, aku pulaaang!”“Jangan belisik, Pa. Memangnya ini hutan?”Pergerakan Avram terhenti ketika mendengar suara cadel seorang anak laki-laki. Pria itu menoleh dan menatap datar Alano. Alano, sang putra tampannya kini sudah masuk usia tiga tahun. Suara cadelnya tak membuat Avram merasa gemas, pasalnya Alano selalu saja membuatnya merasa kesal.“Papa tidak mengajakmu berbicara,” cetus Avram malas.“Aku juga tidak, Pa. Aku tadi belbicala kepada jelmaannya taljan. Teliak-teliak di mansion kita.”Mata Avram melotot mendengar kalimat tersebut. Dia menggerutu, tetapi tak dapat berkata-kata menyahut kalimat Alano yang jelas untuk dirinya. Alano secara tak langsung mengatakan jika dirinya seorang tarzan. Pasalnya Avram adalah orang
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

109. Gembel

Lavira berjalan bersama Alano di sampingnya. Putra kecilnya itu berjalan sambil berpegangan tangan dengan Lavira. Mereka baru saja keluar dari dalam mobil dan bergerak ke arah lobi perusahaan Avram. Pria bucin itu meminta sang istri untuk datang ke perusahaan pada jam makan siang. Sebab Avram sendiri tak sempat untuk pulang karena harus ada meeting dengan klien dari luar.Bagi para pegawai perusahaan, mereka sudah sangat tahu siapa Lavira. Pasalnya perempuan itu setiap hari selalu datang ke kantor untuk menemui Lavira. Mereka juga mengetahui bagaimana bucin dan protektifnya seorang Avram kepada istrinya tersebut.Setiap kali datang, perhatian mereka tertuju kepada Alano. Anak laki-laki berusia tiga tahun itu terlihat sudah sangat tampan di usianya saat ini. Wajah Alano seakan begitu menuruni sang ayah. Apalagi rambut dan bola matanya, begitu mirip dengan Avram. Mata tajamnya pun perlahan mulai terlihat, meski masih terkesan imut karena bulat seperti anak kecil pada umumnya.“Siang, Ny
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

110. S2-Satpam

“Satpaaam!”Beberapa satpam berlarian ke arah sumber suara. Perempuan tadi berteriak memanggil satpam. Sehingga hampir seluruh orang menoleh ke arah mereka. Para karyawan yang sedari tadi ada di sana, hanya bisa memutar bola mata mereka malas. Nampaknya sebuah pertunjukan akan terjadi beberapa saat lagi.Drap ... drap ...Suara derap langkah para satpam menarik perhatian. Para satpam tersebut sampai di depan pintu lift dan melihat Lavira sedang berdiri di depan pintu lift. Yah, setelah perdebatan beberapa detik lalu. Sekarang Lavira berada di luar lift, karena sempat disuruh keluar oleh perempuan seksi tadi.“Apa yang harus kami lakukan, Nyonya!” Tiga satpam yang datang langsung bersuara serentak dan menunduk hormat secara serentak pula ke arah Lavira.Jelas hal itu membuat perempuan seksi tadi merasa sangat terkejut. Pasalnya di sini dia-lah yang harusnya diberi hormat, itu menurutnya. Dia yang memanggil para satpam untuk mengusir Lavira. Namun, para satpam tersebut malah memberi hor
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more
PREV
1
...
910111213
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status