Home / Romansa / Istri Kecil Penebus Hutang / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Istri Kecil Penebus Hutang: Chapter 111 - Chapter 120

184 Chapters

111. S2-Menggila

“Akhirnya Anda datang, Tuan Dakasa. Saya ke sini karena perintah dari Papa saya, sebagai utusan dari perusahaan Hadocs. Tapi tiba-tiba perempuan gembel ini malah menghalangi jalan saya, bahkan berani mengata-ngatai saya. Saya sungguh kecewa, datang ke sini bukannya disambut baik, malah mendapatkan perlakuan tidak baik seperti ini. Ini sebuah penghinaan, Tuan Dakasa.” Jumaika bersuara sambil bergerak mendekat ke arah Avram, jelas ingin memulai dramanya di depan Avram.Bukannya mendapatkan izin dari Avram. Pergerakan Jumaika langsung ditahan oleh para pengawal pribadi Avram. Jelas hal itu membuat Jumaika semakin kesal. Niat hati ingin mengadu dan bermanja kepada Avram, menarik perhatian pria tampan tersebut.“Minggir kalian, apa-apaan ini?” geram Jumaika kepada para pengawal.“Tuan Dakasa tidak boleh bersentuhan dengan sembarang orang.”Jumaika melotot mendengar jawaban salah satu pengawal tersebut. “Tuan Dakasa, lihatlah mereka sangat kurang ajar kepada saya,” rengek Jumaika kepada Avr
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

112. Merajuk Satu Minggu

Plak ...Sebuah suara tamparan menggema di lorong depan pintu lift perusahaan tersebut. Semua orang menatap itu semua dengan wajah senang. Bukannya merasa kasian, pasalnya yang menjadi korban tamparan adalah Jumaika. Perempuan berpakaian seksi itu baru saja mendapatkan tamparan dari seorang pengawal perempuan, jelas pengawal untuk Lavira.Aksi itu membuat Jumaika terkejut. Wajahnya tertoleh dengan rasa begitu perih. Jumaika sempat meringis, dia mengusap pipinya yang memerah. Perlahan perempuan itu menggerakkan leher dan menatap si pelaku penamparan dengan wajah marah dan mata melotot.“Siapa kau berani menampar saya, brengseek!” teriak Jumaika semakin menggila. Nampaknya perempuan itu benar-benar merasa berkuasa dan tak tahu atau tak sadar sedang berhadapan dengan siapa.Semua karyawan menatap Jumaika dengan wajah tak suka. Baru kali ini ada orang gila yang berani berteriak seperti itu di depan Avram. Pria berambut abu-abu itu sedang menahan diri saat ini. Andai tak ada Lavira dan put
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

113. Tidak Telat

“Tuan, mohon maafkan putri saya, Tuan.”Avram menatap dingin seorang pria paruh baya yang berlarian mendekat ke arah mereka. Pria itu bergerak cepat ke arah Jumaika yang sedang berbaring di atas lantai perusahaan. Keadaan Jumaika terlihat miris, baru saja mendapat tamparan dari Avram. Tamparan yang tak main-main, diberikan begitu kuat dan berkali-kali.Tak perlu melakukan hal lebih, Avram cukup membalasnya dengan tamparan bertubi-tubi. Itu hanya pembalasan sementara, sebelum nanti dia akan memberikan pembalasan lebih parah dari sekadar tamparan. Namun, dengan tamparan saja sudah berhasil membuat Jumaika seakan tak sadarkan diri. Wajahnya membengkak dengan luka robek di kedua sudut bibirnya.“Jumaika, Naak!” teriak Jadil, ayah Jumaika.Avram menatap jam tangannya. Dia tentu mengingat peringatan sang istri. Tak boleh lebih dari lima belas menit, atau Lavira akan merajuk. Mengingat hal itulah membuat Avram memilih menampar Jumaika. Hal paling penting yang harus dia lakukan adalah melampi
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

114. Topeng Monyet

“Kakak kenapa kayak dikejar setan gitu?” Lavira bertanya setelah membantu sang suami untuk berdiri.Sebenarnya Lavira tak benar-benar membantu Avram. Pasalnya jika Avram melepaskan seluruh berat badanya pada Lavira. Jelas sang istri tak akan tahan dan Lavira bisa ikut terjatuh. Kini pria itu sudah berdiri dan perlahan membuka jas di tubuhnya.Avram melirik Alano di atas sofa. Anak laki-lakinya itu duduk dan sibuk dengan makanannya. Merasa ada kesempatan, Avram bergerak mendekat ke arah sang istri dan memeluk Lavira manja. Lavira jelas terkejut, dia melirik Alano dan tersenyum ketika melihat putranya sibuk dengan makanan.Lavira balik memeluk Avram yang sedang bermanja. Suaminya itu memang sangat manja, tetapi akhir-akhir ini suka diganggu oleh Alano. Jadi, Avram sudah terbiasa memanfaatkan sedikit waktu untuknya bermanja kepada sang istri. Hal itu sering kali membuat Avram merasa kesal kepada putranya, tetapi dia tahu jika itu adalah resiko memiliki anak kecil.“Pantat Kakak sakit, ga
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

115. Jangan Pulang

Brak ...“Bangsat!”Rino mengumpat keras ketika tiba-tiba pintu ruangannya dibuka secara kasar dari luar. Pria itu mendongak dan berniat memarahi si pelaku. Namun, Rino mendengkus ketika melihat Avram datang bersama Alano. Jelas pelaku pendobrakan pintu tadi adalah Avram.“Bisa lebih santai buka pintunya, Tuan Dakasa?” cetus Rino menatap Avram malas.“Kau ke taman bawah, bawa Alan nonton topeng monyet,” pungkas Avram tanpa basa-basi.Kening Rino berkerut mendengar kalimat tersebut. “Topeng monyet? Sejak kapan di taman bawah ada topeng mo ....”“Cepat,” sela Avram melotot ke arah Rino, seakan dia sedang memberi kode saat ini.Rino bingung, dia menatap Avram dengan wajah datarnya. Namun, terkesan rasa bingung dan tak paham. “Kenapa harus aku? Kenapa tidak kau saja, atau induknya mana?” tanya Rino kepada Avram.“Tidak udah banyak tanya, dia keponakanmu,” balas Avram datar.Rino menatap Avram malas. “Dia memang keponakanku, tapi dia ini putra Anda, Tuan Dakasa. Jelas Anda lebih bertanggun
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

116. Lavira Kesal

“Sayaang!”Lavira tak menghiraukan panggilan Avram. Meski dia terbilang polos, tetapi Lavira tahu serta paham bagaimana rasanya cemburu. Dia terlihat sangat kesal ketika sang suami mengatakan bonus tentang keseksian sekretaris barunya.Avram sendiri terus berlarian dengan keadaan kancing kemeja bagian atas terbuka. Yah, sebelum tadi berpelukan, Avram sempat membuka tiga kancing atas kemeja kerjanya. Dia bahkan berniat membuka kemeja tersebut, karena sudah terbiasa kelonan tanpa baju bersama sang istri.Sett ...“Tunggu dulu, Sayang. Aku tadi hanya bercanda, mana mungkin aku suka perempuan lain. Kamu tahu aku ‘kan? Aku ....”“Kenapa gak mungkin? Aku tahu kalau Kakak bisa saja dapat perempuan yang jauh lebih seksi dari pada aku. Orang Kakak tiap hari di kantor, jelas dong bisa dapat perempuan seksi. Aku ini apa, cuma ibu rumahan yang ngurus anak, pakai das ....”“Sssttt.”Kalimat Lavira terputus saat dengan tiba-tiba Avram meletakkan jari telunjuknya di depan kedua bibir sang istri. Avr
last updateLast Updated : 2023-04-08
Read more

117. Lavira Turun Tangan

“Ekhm, maaf, Tuan. Nama saya Mena Eslan, Tuan. Saya adalah sekretaris baru, Anda.”Suara perempuan berpakaian seksi itu menarik perhatian. Seorang pria yang ada di sana terkejut ketika perempuan itu malah berbicara tanpa disuruh. Dia melirik Avram dengan wajah ngeri, sebab Avram sangat tak suka dengan karakter orang seperti Mena. Apalagi suara Mena menyela aksi Lavira mengancingkan kemeja Avram.Avram menggeram kecil, dia menggerakkan kepalanya dan menatap dingin ke arah sumber suara. Bukannya merasa takut dan minta maaf, Mena malah tersenyum ke arah Avram. Senyum itu terlihat diberikan sepenuh hati, bagaimana biasanya perempuan menarik perhatian laki-laki.“Siapa yang menyuruh kau bersuara?” desis Avram menatap tajam ke arah Mena.Kalimat dan nada suara itu membuat Mena terkejut. Senyum di wajahnya mulai pudar, tetapi masih tersisa dengan sedikit senyum kaku. Dia masih berusaha tersenyum kepada Avram meski kini sedang ditatapan tajam oleh pria itu.“Maaf, Tuan. Saya han ....”“Jangan
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

118. Kesempatan

“Mena.”Suara tegas seorang pria di sampingnya menyadarkan keterdiaman Mena. Perempuan itu menoleh dan baru menyadari jika dirinya belum menyahut kalimat Lavira. Tiga pasang mata yang ada di ruangan itu sedang menatapnya dengan ekspresi berbeda-beda. Mena berdeham singkat sambil menahan rasa kecil dan tak sukanya kepada Lavira.“Boleh saya tahu seperti apa pakaian yang sopan menurut Anda, Nyonya? Jika maksud Anda pakaian sopan seperti yang ada gunakan ini,”-dia menatap penampilan Lavira dari atas sampai bawah-“maka saya tidak bisa, itu bukan gaya saya.”“Memangnya kenapa dengan gaya istri saya?” desis Avram akhirnya mengeluarkan suaranya.Mena cukup terkejut mendengar suara itu tertuju kepadanya. Dia mendongak dan tersenyum kepada Avram. Seakan tak memiliki rasa malu dan peka dengan keadaan. Mena malah menganggap jika kalimat dan tatapan Avram kepadanya bisa didinginkan dengan senyumannya.“Tentu saja karena gaya perempuan ini sangat kampungan. Cih, sok tertutup dan sok polos, palinga
last updateLast Updated : 2023-04-10
Read more

119. Anak Kedua?

“Kak, lepas dulu, ih. Nanti Alan ngamuk loh di bawah, kita tidak sampai-sampai.” Lavira bersuara sambil mencoba melepaskan pelukan kedua tangan kekar sang suami dari pinggangnya.Setelah kepergian Mena dan laki-laki bawahan Avram tadi. Avram akhirnya kembali ke kursi kebesarannya untuk mengecek sebuah berkas yang tak bisa ditunda. Hal itu bukan membuat Lavira bebas, malah semakin terkungkung.Avram membawa tubuh Lavira ke atas pahanya dan memeluk sang istri sembari bekerja. Itu adalah hal paling disukai oleh Avram sedari dulu. Sampai akhirnya Avram harus bisa sabar semenjak Alano semakin besar, waktunya bermanja kepada sang istri menjadi berkurang.“Sebentar lagi saja, Sayang. Nanti juga Alan balik lagi ke atas, kamu tidak usah khawatir. Di sana ‘kan ada Rino,” jawab Avram terus melanjutkan aktivitasnya sambil memeluk tubuh mungil sang istri dari belakang.Lavira menghela napas mendengar jawaban suaminya. “Kakak tahu sendiri bagaimana Alan, kalau nanti dia ngamuk dan merajuk bagaimana
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

120. Rencana

“Kau harus bisa mendapatkan perhatian Tuan Dakasa. Jika kau bisa menaklukkannya, maka kau akan menjadi perempuan muda terkaya di negara ini, bahkan perempuan muda kaya di dunia. Andai kata Tuan Dakasa sudah berada di dalam genggamanmu, semuanya akan menjadi mudah.”Mena tersenyum remeh mendengar kalimat seorang pria paruh baya di seberang meja. “Kau tenang saja, aku pasti bisa mendapatkan perhatiannya. Selain masalah harta, jika aku berhasil menarik perhatiannya, maka aku juga akan menjadi perempuan paling beruntung bisa mendapatkan pria setampan Tuan Dakasa. Cih, istrinya itu sungguh kampungan, tak selevel denganku,” cibir Mena menghina Lavira.“Makanya itu, kau manfaatkan kebolotan perempuan itu. Dia memang bodoh, mendapatkan perhatian full dari Tuan Dakasa, tetapi tak bisa menikmatinya. Heh, malah memilih menjadi seorang baby sitter untuk anak Tuan Dakasa,” pungkas Mack, pria paruh baya yang menjadi rekan Mena.Entah apa yang sedang mereka rencanakanya. Pastinya kini niat Mena menj
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status