Home / Romansa / Istri Kecil Penebus Hutang / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Istri Kecil Penebus Hutang: Chapter 131 - Chapter 140

184 Chapters

131. Ilmu Telepati

“Sayang!”Avram terus memanggil sang istri yang sedari tadi tak terlihat ketika dirinya masuk mansion. Avram heran dan bingung, pasalnya tak biasanya Lavira tak menyambut kepulangannya di siang hari seperti ini. Ini adalah jam istirahat kantor dan Avram pulang ke mansion untuk makan siang bersama sang istri tercinta. Avram juga berniat akan membawa Lavira serta Alano ke kantor seperti biasa.“Alaaan!” teriak Avram kali ini memanggil putranya.Pria itu bergerak ke arah dapur, tempat biasa Lavira berada jika tak menunggunya di depan pintu. Namun, tak ada siapa pun di sana. Perhatian Avram terfokus kepada satu piring pecah di atas lantai. Seketika mata Avram memicing, dia cemas dan mulai khawatir akan keadaan istri serta putranya. Apalagi di sana tak ada satu pun maid yang dapat ditanyai.“Laviraa! Alanoo!” teriak Avram semakin tak sabar.Pria itu berlarian ke setiap inci mansionnya. Masih tak menemukan siapa pun, padahal di depan sana ada pengawal seperti biasa. Avram awalnya berniat in
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

132. Derita Avram

Avram terus menatap pergerakan dokter perempuan yang sedang menggunakan sebuah benda di atas perut buncit istrinya. Saat ini mereka sedang berada di salah satu rumah sakit terbaik di kota tersebut. Avram terlihat tak sabar ingin mengetahui jenis kelamin anak keduanya. Harap-harap cemas, dia terus menatap dokter perempuan itu bergerak memeriksa perut Lavira.“Apa masih lama?” tanya Avram tak sabar.Dokter itu terkejut, dia meringis dan menunduk menatap Avram dengan wajah pucat. “M-maaf, Tuan.”“Tidak masalah, Dok, lanjutkan saja. Kamu juga, Pa, sabar dulu,” balas Lavira membuat Avram menghela napas.“Aku ingin segera tahu jenis kelamin anak kedua kita, Sayang,” cetus Avram jujur.“Ah, jenis kelamin, ya, Tuan? Untuk jenis kelamin, di sini terlihat jika anak kedua Anda perempuan,” pungkas dokter perempuan tersebut.“Benarkah? Kau tak salah lihat dan tak salah periksa,’kan? Jangan sampai nanti pas keluar malah laki-laki.”“O-oh itu, saya juga tak bisa menjawab pasti. Tapi hasil dari USG d
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

133. Alasan Avram

“Ayo.” Lavira menarik jas kantor Avram yang masih diam di tempatnya.Penguasa Dakasa tersebut diam di tempatnya sambil menatap keadaan sekitar. Mereka masih berada di dalam mobil, keadaan di luar sana sangat ramai. Melihat keramaian itu malah membuat Avram semakin ngeri. Dia membayangkan bagaimana dirinya menggunakan pakaian badut di sana. Sungguh hal memalukan, tetapi Avram bisa apa? Dia tak mampu menolak dan membantah keinginan sang istri tercinta.“Astaga, bagaimana caranya aku menghindar dari keinginan ini? Masa aku harus pakai baju badut, ini ramai sekali.” Avram berbicara di dalam hati sambil menatap keadaan sekitar dengan wajah ngeri.“Kenapa masih diam sih, Pa? Ayo turun, kita liat sekitar sambil tungguh Kak Rino sama Alan datang,” tutur Lavira mengalihkan perhatian Avram.Pria tampan berambut abu-abu itu menoleh ke samping di mana istrinya berada. Lavira nampak sudah tak sabar untuk melihat aksi Avram dengan baju badut. Avram menarik napas dalam, dia menoleh dan menatap sekit
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more

134. Tidak Marah

“Hufft ....”Bruk ...Lavira menatap sang suami yang baru saja menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Perempuan dengan perut buncit itu bergerak mendekat ke arah Avram. Penguasa Dakasa itu sedang terbaring dengan kaki terjuntai dan mata tertutup. Nampaknya pria itu sangat kelelahan.“Pa.”Suara lembut Lavira membuat Avram perlahan membuka matanya. Avram tersenyum ke arah sang istri yang sedang berdiri di samping kakinya. Perlahan Avram mengangkat tangan seakan meminta istri cantiknya itu untuk semakin mendekat. Lavira pun bergerak semakin mendekat, dia duduk tepat di samping kepala suaminya.“Aku lelah, Sayang,” bisik Avram manja.Lavira tersenyum, dia mengusap rambut Avram yang memang terlihat kelelahan. “Maaf ya, Pa.”Avram yang tadinya memejamkan mata sambil memeluk pinggang Lavira. Kini dia membuka mata dan mendongak menatap sang istri. Avram menatap Lavira dengan wajah bertanya, apalagi melihat ekspresi bersalah perempuan itu.“Kenapa? Apa yang harus aku maafkan, kamu tidak sala
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

135. Truk

“Ini sangat pas sekali, kita bisa manfaatkan ini untuk menekan Avram Dakasa. Ayo cepat, persiapkan dan jangan sampai ada yang curiga.”“Baik, Tuan. Saya pastikan kali ini kita akan berhasil. Mena mati, maka kita juga harus balas dengan kematian seperti keinginan Anda.”“Tentu, Mena adalah partner yang paling aku tahan-tahan selama ini. Dia malah dengan gampangnya membunuh Mena. Selain untuk mendapatkan kedudukan dan kekuasaan Dakasa, saya juga akan membuat Avram Dakasa menjadi gila akan kehilangan seseorang,” desis Mack.Masih ada yang ingat dengan Mack? Pria paruh baya, partner Mena untuk menjatuhkan Avram. Kematian Mena membuat Mack marah, meski tak ada hubungan terbilang spesia di antara mereka. Mack hanya merasa kesal karena Mena baginya adalah partner paling klop selama ini, malah harus berakhir tragis di tangan Avram.“Kau terus ikuti dia, saya juga yakin kalau rencana kita kali ini akan berhasil. Perempuan polos itu sangat ceroboh, jadi tanpa ada Avram di sampingnya, pasti semu
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

136. Kecelakaan

Ckiit ... brak ... gdarr ...“Argggh!”Jeritan orang-orang bersahutan membuat keadaan jalanan sangat kacau. Siang itu jalan raya berhasil memberikan kesan mencekam nan mengerikan. Truk besar tadi melahap banyak korban, bahkan sampai truk tersebut meledak membawa beberapa korban yang terseret. Orang-orang menjerit histeris sambil menangis melihat itu semua.Para pengawal Dakasa berlarian mendekat ke arah pusat ledakan. Mereka bergerak dengan wajah pucat dan ekspresi ketakutan. Jelas saja, sebab meski selamat dari tabrakan truk, mereka tak akan selamat dari murka Avram. Para pengawal itu berlarian mencari keberadaan Lavira yang tadi juga sempat terseret ujung badan truk besar tersebut.“Nyonya Dakasa! Nyonya!”“Astaga, itu Nyonya!”Teriakan seorang pengawal menarik perhatian para pengawal lainnya. Mereka semua terkejut melihat tubuh Lavira sedang terbaring di sebelah tiang lampu jalanan. Rupanya tubuh perempuan itu terseret dan terpelanting cukup jauh. Namun, setidaknya mereka masih sed
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

137. Tidak Bernapas

Drett ... drett ...Suara keramaian di rumah sakit membuat orang-orang sangat merasa ngeri. Kecelakaan maut yang menelan banyak korban jiwa membuat keadaan rumah sakit semakin ramai dan terasa kacau. Para korban tak ada yang tidak parah, semuanya luka, bahkan sebagian banyak dari mereka meninggal dunia.Lavira, perempuan malang nan sedang hamil tua itu menjadi salah satu korban dengan luka parah. Avram berlarian mengejar sebuah ranjang dorong yang membawa sang istri. Dia baru sampai dan melihat para pengawal Dakasa berlarian di samping sebuah ranjang dorong. Bisa ditebak jika di atas ranjang tersebut adalah sang istri.Drap ... drap ...Avram memacu langkahnya bak orang gila. Dia mengejar para tenaga medis yang sedang membawa tubuh sang istri. Tepat ketika Avram mencapai ranjang dorong tersebut, napas pria itu tercekat. Dia seakan tak mampu bernapas, matanya melotot dengan wajah semakin pucat dan detak jantung semakin bertalu-talu di dalam sana.“Dia siapa? Dia siapa?” teriak Avram me
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

138. Rapuh

Avram terlihat sangat kacau, sedari tadi dia menunggu ruangan operasi sang istri terbuka. Sudah berapa jam pria itu menunggu di sana, membuat Avram semakin tak tenang. Wajah pria itu sembab, sebab sedari tadi menangis tanpa suara. Rino pun tak dapat berkata-kata, dia hanya bisa menghela napas sambil melirik Avram dari samping.“Aku harus ke mansion, Alan katanya mulai mengamuk,” ucap Rino kepada Avram.Avram tersadar, dia menoleh menggerakkan lehernya menatap Rino dengan wajah sangat kacau. Dia melupakan sang putra yang juga pasti sedang menunggu-nunggu kedatangan sang ibunda. Sedari pulang sekolah tadi, Alano terus bertanya kenapa Lavira tak ada. Sampai sekarang Alano belum diberitahu tentang keadaan ibunya di rumah sakit sedang berada di ambang kematian.“Pergilah, bawa dia ke sini setelah aku kabari,” cetus Avram.Rino diam beberapa detik sambil menatap Avram dengan wajah ragu. Pria itu ragu jika harus meninggalkan sang sahabat sendirian di sana tanpa pengawasannya. Meski ada banya
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

139. Mama Lelah?

Avram menatap kedatangan putranya dari tempat dirinya berada. Pria itu tak tahu harus mengahadapi Alano seperti apa. Dia juga tak tahu alasan apa yang diberitahukan oleh Rino kepada sang putra. Rino sengaja membawa Alano ke rumah sakit, meski operasi Lavira belum selesai.“Pa, apa benar Mama sedang istirahat di dalam?”Avram menatap Alano dengan wajah datar menahan sedih. Detik berikutnya dia melirik Rino yang hanya mengangguk pelan. Avram tak tahu apa yang diucapkan oleh sahabatnya itu kepada Alano, tetapi Avram hanya bisa mengikuti alur.“Iya, Mama lagi istirahat. Kamu duduklah, kita tunggu Mama keluar.”“Apa dia akan bawa adik keluar bersamanya?”Deg ...Avram terkejut, napasnya tercekat mendengar kalimat sang putra. Dia kembali menatap Rino yang terdiam di tempat. Rino hanya bisa menghela napas kali ini, dia juga bingung harus menjelaskannya seperti apa kepada Alano tentang sang adik malangnya.“Ekhm, kita lihat saja. Kamu sudah makan? Nanti Mama pasti tanya, dan kalau kamu belum
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

140. Beban dan Luka

“Keadaan Nyonya masih belum stabil, Tuan. Untuk saat ini Nyonya membutuhkan bantuan alat-alat medis untuk tetap bisa bertahan. Kami akan terus berusaha supaya keadaan Nyonya membaik. Kami sudah berusaaha melakukan yang terbaik, keadaan organ dalam perut Nyonya sangat parah sehingga membuat paru-paru serta jantungnya cukup kesulitan berfungsi.” Nyawa Avram seakan ditarik paksa mendengar penjelasan dokter akan keadaan istrinya. Dia nampak kesulitan menopang tubuhnya. Sungguh keadaan Lavira yang seperti itu menjadi suatu hal mengerikan, sebuah mimpi buruk baginya. Namun, setidaknya masih ada sedikit kabar baik, sebab Lavira masih berusaha bertahan dengan keadaan parah seperti itu. “Lalu ... bagaimana dengan anak saya?” tanya Avram dengan suara mulai memelan. Pria itu melirik Alano yang kini sengaja diajak berbicara oleh Rino. Alano tak seharusnya mendengar percakapan tersebut. Para dokter yang ada dihadapan Avram terlihat cukup prihatin. Mereka seakan bisa merasakan berada di posisi pr
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status