Pelayan itu membantu Lavira untuk berdiri. Jelas hal itu membuat Lavira sangat terkejut. “Nona tidak apa-apa?” tanya pelayan itu nampak perhatian. “Oh, saya tidak apa-apa. Terima kasih, Mbak,” balas Lavira nampak kikuk. “Jeny, kenapa kamu malah membantunya? Tidak pantas sekali,” protes seorang pelayan. “Apa yang tidak pantas? Perlakuan kalian itu yang tidak pantas. Dia ini adalah istri dari Tuan Dakasa, jadi sopanlah,” balas pelayan yang dipanggil Jeny itu. “Heh, sopan? Seperti yang dikatakan oleh Nyonya Besar. Dia ini tidak lebih dari barang penebus hutang. Jadi untuk apa sopan kepadanya? Derajat dia di sini itu bahkan lebih rendah dari pada kita,” tutur seorang pelayan. “Hei,” tegur Jeny. “Tidak apa-apa, Mbak. Apa yang dia katakan memang benar,” sahut Lavira kaku. “Jeny, kau harus sadar. Jika kau membantunya, itu sama saja dengan kau melawan Nyonya Siara. Kau pasti akan mendapat masalah nanti,” ujar seorang pelayan. “Sudahlah, ayo kita pergi dari sini. Tidak penting,” papar s
Terakhir Diperbarui : 2022-11-25 Baca selengkapnya