Home / Romansa / Istri Kecil Penebus Hutang / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Istri Kecil Penebus Hutang: Chapter 91 - Chapter 100

184 Chapters

91. Tidur

Avram menatap wajah cantik Lavira yang kini sedang berada di atas tubuhnya. Mereka saat ini sedang berada di ruangan kerja Avram. Lavira sedari tadi menemani sang suami di sana. Seperti biasa, Avram menyuruh Lavira duduk di atas pahanya, sampai sekarang akhirnya perempuan itu tertidur.Sudah sangat biasa Lavira tertidur di atas pangkuan Avram. Seakan sudah menjadi kegiatan sehari-hari bagi mereka. Avram sangat menyukai semua itu, dia selalu merasa nyaman dan senang ketika Lavira bersamanya. Dia juga semakin fokus bekerja di saat sang istri ikut berada di sana.“Inilah kenapa aku lebih suka dia tak usah ke sekolah. Aku jadi tenang di sini,” gumam Avram.Perlahan Avram menarik tubuh Lavira dan menggendongnya ala bridal style. Dia membawa tubuh mungil Lavira ke luar ruangan dan bergerak untuk ke kamar mereka. Avram ingin sekali setiap hari selalu seperti itu. Kegiatannya selalu ditemani oleh Lavira, di mana pun itu. Avram juga suka ketika Lavira sampai tertidur sembari memeluknya.“Tuan,
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

92. Perut Tak Enak

“Kamu terbangun?” Avram meletakkan kembali ponselnya sambil bergerak naik ke atas ranjang.Mata Lavira masih tertutup, entah benar terbangun atau perempuan itu hanya sekadar mengigau. Avram langsung menarik leher Lavira dan meletakkan tangan kekarnya di bawah kepala sang istri. Detik berikutnya Avram memeluk tubuh Lavira dan dan mengecup gemas setiap wajah si istri kecil.“Sudah malam, Kak?” tanya Lavira dengan suara seraknya. Sepertinya perempuan itu memang sempat terbangun, tetapi matanya masih berat.Avram sendiri terkekeh kecil menanggapi pertanyaan Lavira, padahal hari masih siang. “Belum, masih siang. Kamu lanjut saja tidurnya, aku temani,” jawab Avram semakin lama suaranya semakin lembuat ketika berbicara dengan Lavira.“Kakak buka baju?” tanya Lavira lagi.“Iya, supaya kamu lebih hangat. Tidurlah.”Tring ... tring ... tring ...Baru saja ingin ikut memejamkan mata, suara telepon genggam Avram menggema memekkan telinga. Avram menggeram, dia sudah menegaskan Rino untuk tak mengg
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

93. Lepaskan Joana

“Tidak apa-apa, silakan berteriak sesuka hati kalian. Supaya dia keluar, kami tak masalah,” ucap Siara kepada Marni dan Farhan.Tentu tak akan masalah bagi mereka, sebab Siara dan Feria malah senang ketika melihat kedatangan Marni serta Farhan mencari Lavira. Mereka berharap ada pertunjukan menyenangkan untuk mereka. Nampaknya mereka juga berharap jika sepasang suami istri itu membawa pergi Lavira dari sana.“Saya harus cepat, Nyonya. Kembalikan putri saya, dia tak salah, dia pasti ketakutan sekarang,” ucap Marni kepada Siara.“Jangan bicara kepada saya, karena saya tidak tahu menahu masalah itu. Seharusnya Anda memang minta kepada Lavira, bukannya dia yang membuat semuanya jadi begini?” balas Siara tersenyum licik.“Tidak, Nyonya. Lavira juga korban,” balas Farhan kepada Siara.Marni menoleh cepat ke arah Farhan yang baru saja bersuara. Siara pun cukup terkejut ketika mendengar Farhan ternyata membela Lavira. Pria itu memang datang dengan niat baik-baik, bukan untuk merusuh apalagi m
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

94. Mual dan Pusing

“Apa Tuan Dakasa benar-benar akan menampakkan diri?” gumam Farhan merasa penasaran.Ting ...Suara lift mansion berdenting menarik perhatian semua orang yang ada di sana. Secara otomatis para pengawal yang ada di sana langsung mengambil tempat sambil menunduk. Mereka seakan sudah menebak jika yang berada di dalam kotak lift adalah Avram. Rino pun ikut berdiri menyamping, menunggu pintu lift terbuka dan memperlihatkan Avram.Srett ...Sesuai tebakan, dan benar-benar Avram yang berada di sana. Pria tampan berambut abu-abu dan bermata tajam itu keluar dari dalam kotak lift. Farhan cukup terkejut melihat wajah menantunya. Yah, menantu yang didapat karena hasil menjual putri sendiri sebagai penebus hutang. Ternyata Avran sekarang berakhir menjadi seorang pelindung untuk Lavira.“Dia tampan, meski dingin dan terlihat sangat mengerikan. Papa bersyukur, Nak, kamu mendapatkan pelindung yang jauh lebih berkuasa dari Papa. Papa tahu, kamu mendapatkan orang seperti dia setelah mendapatkan banyak
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

95. Tidak Marah

“Panggil dokter sekarang juga!” teriak Avram sambil mengangkat tubuh istrinya yang sedang begitu lesu.“Laviraaa! Kembalikan Joana!”Lavira terkejut saat mendengar suara teriakan seseorang. Dia yang awalnya memejamkan mata saat Avram membawa tubuhnya ke arah lift. Sekarang dia menggerakkan kepala dan menatap sumber suara di belakang tubuh Avram. Perempuan itu terkejut saat baru menyadari keberadaan Marni, bahkan ada sang ayah pula di sana.“K-kak, mereka ....”“Tidak usah dihiraukan mereka. Kamu harus kembali ke kamar dan diperiksa, kita tunggu dokter dulu,” sela Avram.“Tapi ....”“Kembalikan Joana! Kau akan membunuhnya, dia bisa mati jika terus dikurung disiksa! Kembalikan putriku, kembalikan diaaaa!” pekik Marni lagi.Perhatian Lavira bukan kepada Marni, melainkan kepada sang ayah. Farhan sendiri diam di tempatnya menatap Lavira dengan wajah penuh arti. Lavira mengira jika Farhan ikut marah kepadanya, dan menuntut Joana untuk kembali. Namun, sebenarnya Farhan khawatir dengan keadaa
last updateLast Updated : 2023-02-28
Read more

96. Akhirnya

Setelah selesai dengan drama kedatangan yang berteriak bak orang gila. Sekarang seorang dokter berada di dalam kamar Lavira dan Avram. Dokter itu memeriksa keadaan Lavira, sehingga membuat Avram tak sabar ingin mendengar penjelasan tentang kesehatan sang istri.“Bagaimana? Ada apa dengan istri saya?” tanya Avram kepada dokter setelah dia melihat dokter selesai memeriksa Lavira.Dokter itu menoleh ke arah Avram sambil menunduk pelan. Detik berikutnya dokter perempuan itu menatap Lavira dengan senyum ramah. Perlahan Dokter tersebut mundur supaya dia bisa melihat wajah Avram serta Lavira secara bersamaan.“Istri Anda baik-baik saja, Tuan. Malah, Anda dan Nyonya Dakasa akan segera menjadi orang tua. Selamat.”Deg ...Avram dan Lavira terkejut serta terdiam mendengar kalimat dokter tersebut. Mereka saling tatap dengan wajah sama-sama cengo. Bahkan Avram masih diam dengan mata tak berkedip. Dokter yang ada di sana melipat bibir menahan senyum melihat ekspresi sepasang suami istri muda terse
last updateLast Updated : 2023-02-28
Read more

97. Ide Licik Lagi

“Jadi bagaimana sekarang? Bukannya seharusnya kita membalas. Avram sudah sangat keterlaluan. Kamu akan terus diolok oleh karyawan, lihatlah sekarang. Bahkan ada yang berani pajang foto kamu di mading perusahaan,” geram Siara menatap putranya dengan wajah prihatin.Fero pulang dari kantor dengan keadaan kelelahan. Pasalnya sudah satu minggu ini dia selalu dijadikan bahan olokan para karyawan kantor. Mereka tentu merasa tak terima karena dengan itu secara tak langsung harga diri Fero sudah sangat jatuh di mata karyawan. Hal itu pula membuat Siara serta Fero merasa marah dan ingin membalas dendam kepada Avram.“Aku pasti akan membalas dendam atas semua penghinaan ini. Dia secara tak langsung sudah merendahkan aku,” geram Fero.“Lalu kita harus apa? Mama juga sudah muak, dia bersenang-senang dengan istri kecilnya itu. Cih, memuakkan,” tambah Siara.“Bagaimana kalau kita targetkan Lavira. Dia ‘kan sedang hamil dan itu semakin gak baik dong buat kelansungan kita di mansion ini,” celetuk Fer
last updateLast Updated : 2023-03-02
Read more

98. Sate Kambing

“Enghh.”Lavira melenguh di tengah gelapnya kamar utama. Dia menoleh ke samping dan melihat wajah tampan sang suami sedang memeluk tubuhnya. Lavira merasa tak nyaman, tenggorokannya juga terasa kering. Hari masih begitu gelap di luar sana, tetapi perempuan yang tengah hamil muda itu sudah terjaga.“Kak,” panggil Lavira dengan suara seraknya.Avram yang memang tidur sangat tipis, langsung terganggu. Dia bergerak pelan ketika merasakan tubuh orang yang dipeluknya juga bergerak. Perlahan kedua mata tajam Avram terbuka dan melihat istrinya sudah duduk di atas ranjang. Avram pun langsung ikut duduk dan menatap wajah cantik Lavira di sela remangnya lampu tidur.“Kenapa? Kamu ingin buang air kecil?” tanya Avram kepada sang istri.Lavira menatap Avram, kemudian dia menggelengkan kepalanya. Melihat itu Avram mengerutkan kening bingung. “Lalu apa?” tanya Avram lagi.“Aku lapar,” jawab Lavira setengah merengek.Avram cukup terkejut, dia melirik jam dinding di kamarnya. Jarum jam menunjukkan puku
last updateLast Updated : 2023-03-02
Read more

99. Rencana Apa?

“Hai, Lavira.” Lavira menoleh ke arah sumber suara. Dia melihat kedatangan Feria mendekat ke pondok kecil taman, di mana dirinya berada saat ini. Feria datang dengan senyum, dan itu cukup membuat Lavira terkejut dan keheranan. Feria perlahan duduk di sampingnya dan masih menatap Lavira dengan senyum manisnya. “Aku dengar kamu sedang hamil sekarang. Aku ikut senang, mendengar kamu hamil membuat aku merasa jika apa yang selama ini aku lakukan itu salah. Kamu itu adalah bagian dari keluarga kami juga, tapi kami malah seperti itu. Sekarang aku sadar, karena aku senang akan segera bisa memiliki keponakan. Kamu memaafkan aku ‘kan?” Feria bersuara sambil menglurkan tangannya ke arah Lavira. Perempuan yang tengah hamil muda itu menatap Feria cukup ragu. Hari ini Avram tak menemaninya di taman, sebab pria itu akhirnya datang ke kantor perusahaan Dakasa dan benar-benar memperlihatkan dirinya kepada semua orang. Namun, bukan berarti Lavira sendirian di sana, dia dijaga ketat oleh para pengawal
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

100. Memberontak

“Saya hanya ingin membahas sesuatu dengan Nyonya Dakasa,” ucap Fero kepada para pengawal di lorong lantai utama mansion Dakasa. Dia memang sudah berada di lantai utama mansion.“Kami memantau pergerakan Anda dari sini, Tuan,” balas satu pengawal seakan memperingati Fero.“Heh, saya tidak akan melakukan apa-apa. Jika Nyonya bersedia berbicara dengan saya sebentar, ya kenapa harus saya juga yang disalahkan?” cibir Fero sinis.Pria itu akhirnya bergerak ke arah pintu kamar utama mansion Dakasa. Kamar di mana tempat Lavira berada. Pria itu tersenyum miring, merasa jika rencananya perlahan hampir berhasil. Nampaknya Fero sangat yakin saat ini, bagaimana dia bisa menaklukkan Lavira sekaligus Avram yang begitu dibencinya.Tok ... tok ... tok ...Pintu itu akhirnya diketuk Fero dari luar. Dia tak menghiraukan tatapan para pengawal Dakasa kepadanya. Fero masih tersenyum miring, merasa tak sabar untuk segera melihat wajah cantik Lavira di depan matanya.Cklek ...Akhirnya pintu kamar itu terbuk
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more
PREV
1
...
89101112
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status