“Pergi kalian, brengsek!” pekik Joana marah.“Cih, masih sok-sokan merasa berkuasa. Cuih,” ejek seorang siswi menatap Joana sinis.“Tau, tidak sadar diri. Berkaca, huuuu!”“Huuuu!”Joana mengepalkan tangannya mendengar kalimat dan cemoohan para siswa lain. Dia menatap mereka semua dengan wajah geram. Dulu biasa disanjung dan dipuja-puja, sok berani, sekarang dia benar-benar seakan merasakan berada di posisi Lavira dulu. Bagaimana kini perempuan itu dihina, diejek dan disoraki menjijikkan oleh siswa satu sekolah.“Cih, manusia sampah! Ternyata bertindak begitu tak punya hati kepada kakak sendiri. Padahal satu ayah, masih ada hubungan darah! Cuih, najis.”“Kalau aku jadi Lavira, pasti sekarang aku tarik-tarik rambutnya, aku buat dia seperti ondel-ondel. Dulu saja disiksa dan selalu dibully, padahal kakak seayah, bukan manusia sampai tidak punya hati, heh.”“Sekarang bukan tandingan Lavira lagi, Lavira sudah menjadi nyonya dikeluarga Dakasa. Mampus kau!”“Huuuu!”“Diam, kalian merasa ber
Last Updated : 2023-02-20 Read more