Share

88. Takut Marah

Author: LiaBlue
last update Last Updated: 2023-02-23 13:59:32

“Lepaskan aku, lepaskan!”

Teriakan Joana mengalihkan perhatian Lavira yang sedang berada di dalam gendongan Avram. Semua orang juga mulai menjauh ketika melihat para pengawal Dakasa menarik paksa tubuh Joana. Avram sendiri menatap itu semua dengan wajah dinginnya.

“Dia sudah diberi kesempatan, tapi tak dipergunakan dengan baik. Jadi, sekarang dia akan benar-benar menjadi kurungan Dakasa,” ucap Avram seakan memberitahu Lavira.

Perempuan polos itu sangat terkejut mendengar kalimat Avram. Dia kembali menatap Joana yang kini memberontak, berusaha melepaskan diri. Perempuan itu terlihat cukup menyedihkan, tetapi masih tak tahu keadaan dengan menatap Lavira tajam.

“Lavira! Lepaskan aku, cepat! Papa pasti akan marah besar kepadamu jika aku tak kembali ke rumah! Lepaskan akuuu!” pekik Joana tertuju kepada Lavira.

Nampaknya perempuan itu sudah mulai tak waras. Bagaimana dia semakin menggila padahal kini hidupnya seakan sudah berada di ujung tanduk. Andai saja Lavira menyuruh Avram untuk membun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Falen Elfa
cerita yg bagus semangat thoor
goodnovel comment avatar
srisusanty giola
lanjuuuut doong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kecil Penebus Hutang   89. Memecah Iblis

    “Avram.”Pergerakan Avram terhenti ketika pria itu melangkah ke arah taman di mana sang istri berada. Dia menoleh ke arah sumber suara, di mana kini Siara berdiri bersama Feria yang sedang menatapnya dengan wajah berbinar. Avram menatap dua perempuan itu dengan wajah datarnya.“Itu ... masalah Fero. Apa kamu tidak keterlaluan dalam menghukumnya? Fero tidak salah sepenuhnya dalam masalah penyelundupan dana itu. Dia tidak ikut serta, dia juga korban, seharusnya dia tak mendapatkan hukuman,” ucap Siara memberanikan diri berbicara kepada Avram.Avram menatap Siara dengan mata tajamnya. Bahkan tatapan tajam itu berhasil membuat Siara mengalihkan wajah karena tak kuat. Sungguh, kemampuan Avram dan kekuasaan pria itu sangat tak main-main. Cukup dengan tatapan mata saja, Avram sudah berhasil membuat orang merasa ngeri.“Hukum atau pecat?” desis Avram datar.Siara terkejut, sama dengan kalimat Rino kala itu. Seakan hidup Fero hanya ada pada dua pilihan tersebut. Benar, kesalahan Fero tak bisa

    Last Updated : 2023-02-24
  • Istri Kecil Penebus Hutang   90. Dibawa Pengawal

    “Mas, bagaimana ini, Mas? Kenapa Jo belum pulang, tolonglah, Mas. Aku tidak berbohong, kamu cek saja di rumah, tak ada Jo, Mas.”Farhan menatap Marni, mantan istrinya itu tiba-tiba datang ke rumahnya sambil menangis. Farhan nampak tak percaya jika ucapan Marni yang mengatakan hilangnya Joana. Farhan seakan harus membuat dirinya sendir terlihat lebih cerdik dan tak ingin dibodohi lagi oleh Marni. Hal paling penting adalah, setiap kali laki-laki itu melihat wajah Marni. Seketika bayang-bayang mendiang Vara memenuhi isi benaknya.“Jika kau berani berbohong, aku akan mengambil alih Jo dan membawanya bersamaku,” ancam Farhan menatap Marni tajam.“Iya, apa pun itu. Aku tak berbohong kali ini, Mas. Dari kemarin aku menghubungimu, dia tak pulang dari pulang sekolah kemarin. Tak ada juga laporan dari teman-temannya. Aku sudah menghubungi teman-temannya tetapi mereka tak ada satu pun yang mengangkat. Aku cemas, Mas, Jo ke mana dan kenapa. Tidak biasanya dia seperti ini,” celoteh Marni benar-ben

    Last Updated : 2023-02-24
  • Istri Kecil Penebus Hutang   91. Tidur

    Avram menatap wajah cantik Lavira yang kini sedang berada di atas tubuhnya. Mereka saat ini sedang berada di ruangan kerja Avram. Lavira sedari tadi menemani sang suami di sana. Seperti biasa, Avram menyuruh Lavira duduk di atas pahanya, sampai sekarang akhirnya perempuan itu tertidur.Sudah sangat biasa Lavira tertidur di atas pangkuan Avram. Seakan sudah menjadi kegiatan sehari-hari bagi mereka. Avram sangat menyukai semua itu, dia selalu merasa nyaman dan senang ketika Lavira bersamanya. Dia juga semakin fokus bekerja di saat sang istri ikut berada di sana.“Inilah kenapa aku lebih suka dia tak usah ke sekolah. Aku jadi tenang di sini,” gumam Avram.Perlahan Avram menarik tubuh Lavira dan menggendongnya ala bridal style. Dia membawa tubuh mungil Lavira ke luar ruangan dan bergerak untuk ke kamar mereka. Avram ingin sekali setiap hari selalu seperti itu. Kegiatannya selalu ditemani oleh Lavira, di mana pun itu. Avram juga suka ketika Lavira sampai tertidur sembari memeluknya.“Tuan,

    Last Updated : 2023-02-25
  • Istri Kecil Penebus Hutang   92. Perut Tak Enak

    “Kamu terbangun?” Avram meletakkan kembali ponselnya sambil bergerak naik ke atas ranjang.Mata Lavira masih tertutup, entah benar terbangun atau perempuan itu hanya sekadar mengigau. Avram langsung menarik leher Lavira dan meletakkan tangan kekarnya di bawah kepala sang istri. Detik berikutnya Avram memeluk tubuh Lavira dan dan mengecup gemas setiap wajah si istri kecil.“Sudah malam, Kak?” tanya Lavira dengan suara seraknya. Sepertinya perempuan itu memang sempat terbangun, tetapi matanya masih berat.Avram sendiri terkekeh kecil menanggapi pertanyaan Lavira, padahal hari masih siang. “Belum, masih siang. Kamu lanjut saja tidurnya, aku temani,” jawab Avram semakin lama suaranya semakin lembuat ketika berbicara dengan Lavira.“Kakak buka baju?” tanya Lavira lagi.“Iya, supaya kamu lebih hangat. Tidurlah.”Tring ... tring ... tring ...Baru saja ingin ikut memejamkan mata, suara telepon genggam Avram menggema memekkan telinga. Avram menggeram, dia sudah menegaskan Rino untuk tak mengg

    Last Updated : 2023-02-25
  • Istri Kecil Penebus Hutang   93. Lepaskan Joana

    “Tidak apa-apa, silakan berteriak sesuka hati kalian. Supaya dia keluar, kami tak masalah,” ucap Siara kepada Marni dan Farhan.Tentu tak akan masalah bagi mereka, sebab Siara dan Feria malah senang ketika melihat kedatangan Marni serta Farhan mencari Lavira. Mereka berharap ada pertunjukan menyenangkan untuk mereka. Nampaknya mereka juga berharap jika sepasang suami istri itu membawa pergi Lavira dari sana.“Saya harus cepat, Nyonya. Kembalikan putri saya, dia tak salah, dia pasti ketakutan sekarang,” ucap Marni kepada Siara.“Jangan bicara kepada saya, karena saya tidak tahu menahu masalah itu. Seharusnya Anda memang minta kepada Lavira, bukannya dia yang membuat semuanya jadi begini?” balas Siara tersenyum licik.“Tidak, Nyonya. Lavira juga korban,” balas Farhan kepada Siara.Marni menoleh cepat ke arah Farhan yang baru saja bersuara. Siara pun cukup terkejut ketika mendengar Farhan ternyata membela Lavira. Pria itu memang datang dengan niat baik-baik, bukan untuk merusuh apalagi m

    Last Updated : 2023-02-27
  • Istri Kecil Penebus Hutang   94. Mual dan Pusing

    “Apa Tuan Dakasa benar-benar akan menampakkan diri?” gumam Farhan merasa penasaran.Ting ...Suara lift mansion berdenting menarik perhatian semua orang yang ada di sana. Secara otomatis para pengawal yang ada di sana langsung mengambil tempat sambil menunduk. Mereka seakan sudah menebak jika yang berada di dalam kotak lift adalah Avram. Rino pun ikut berdiri menyamping, menunggu pintu lift terbuka dan memperlihatkan Avram.Srett ...Sesuai tebakan, dan benar-benar Avram yang berada di sana. Pria tampan berambut abu-abu dan bermata tajam itu keluar dari dalam kotak lift. Farhan cukup terkejut melihat wajah menantunya. Yah, menantu yang didapat karena hasil menjual putri sendiri sebagai penebus hutang. Ternyata Avran sekarang berakhir menjadi seorang pelindung untuk Lavira.“Dia tampan, meski dingin dan terlihat sangat mengerikan. Papa bersyukur, Nak, kamu mendapatkan pelindung yang jauh lebih berkuasa dari Papa. Papa tahu, kamu mendapatkan orang seperti dia setelah mendapatkan banyak

    Last Updated : 2023-02-27
  • Istri Kecil Penebus Hutang   95. Tidak Marah

    “Panggil dokter sekarang juga!” teriak Avram sambil mengangkat tubuh istrinya yang sedang begitu lesu.“Laviraaa! Kembalikan Joana!”Lavira terkejut saat mendengar suara teriakan seseorang. Dia yang awalnya memejamkan mata saat Avram membawa tubuhnya ke arah lift. Sekarang dia menggerakkan kepala dan menatap sumber suara di belakang tubuh Avram. Perempuan itu terkejut saat baru menyadari keberadaan Marni, bahkan ada sang ayah pula di sana.“K-kak, mereka ....”“Tidak usah dihiraukan mereka. Kamu harus kembali ke kamar dan diperiksa, kita tunggu dokter dulu,” sela Avram.“Tapi ....”“Kembalikan Joana! Kau akan membunuhnya, dia bisa mati jika terus dikurung disiksa! Kembalikan putriku, kembalikan diaaaa!” pekik Marni lagi.Perhatian Lavira bukan kepada Marni, melainkan kepada sang ayah. Farhan sendiri diam di tempatnya menatap Lavira dengan wajah penuh arti. Lavira mengira jika Farhan ikut marah kepadanya, dan menuntut Joana untuk kembali. Namun, sebenarnya Farhan khawatir dengan keadaa

    Last Updated : 2023-02-28
  • Istri Kecil Penebus Hutang   96. Akhirnya

    Setelah selesai dengan drama kedatangan yang berteriak bak orang gila. Sekarang seorang dokter berada di dalam kamar Lavira dan Avram. Dokter itu memeriksa keadaan Lavira, sehingga membuat Avram tak sabar ingin mendengar penjelasan tentang kesehatan sang istri.“Bagaimana? Ada apa dengan istri saya?” tanya Avram kepada dokter setelah dia melihat dokter selesai memeriksa Lavira.Dokter itu menoleh ke arah Avram sambil menunduk pelan. Detik berikutnya dokter perempuan itu menatap Lavira dengan senyum ramah. Perlahan Dokter tersebut mundur supaya dia bisa melihat wajah Avram serta Lavira secara bersamaan.“Istri Anda baik-baik saja, Tuan. Malah, Anda dan Nyonya Dakasa akan segera menjadi orang tua. Selamat.”Deg ...Avram dan Lavira terkejut serta terdiam mendengar kalimat dokter tersebut. Mereka saling tatap dengan wajah sama-sama cengo. Bahkan Avram masih diam dengan mata tak berkedip. Dokter yang ada di sana melipat bibir menahan senyum melihat ekspresi sepasang suami istri muda terse

    Last Updated : 2023-02-28

Latest chapter

  • Istri Kecil Penebus Hutang   184. Tamat

    “Makan yang banyak, kamu tadi malam juga tidak makan, ‘kan? Banyak-banyak lauknya, ini, kamu suka ini.” Lavira memberikan sepotong ikan bakar kepada Elina. Elina terkekeh menatap Lavira yang begitu perhatian. “Makasih, Ma. Mama juga makan yang banyak, biar nanti kita sama-sama bulet, hehe.” Lavira ikut tertawa mendengar kalimat menantunya. Dia tak menyangka jika gadis kecil yang bertahun-tahun dia cari, akhirnya sekarang berada di depannya. Meski Elina belum mengingat siapa Alano dan keluarga, setidaknya sekarang Elina sudah menjadi istri Alano. Hal itu membuat Lavira merasa lebih tenang, dia juga tak menuntut Elina untuk mengingat dirinya. Seperti ini saja sudah membuat Lavira merasa senang. Sett ... Elina terkejut ketika tiba-tiba Alano memberikan secentong sayur brokoli di atas nasinya. Elina menoleh dan menatap Alano dengan wajah polos. Alano sendiri nampak santai, terus menyuap makanannya dengan ekspresi datar seperti biasa. Lavira tersenyum menatap itu, dia merasa senang keti

  • Istri Kecil Penebus Hutang   183. Nakal

    “Ini masuknya ke mana?”“Aku juga tidak tahu.”“Makanya lebih tarik, lebarkan sedikit lagi.”“Sudah tidak bisa ini, Mas.”Lavira dan Avram saling tatap tepat di depan pintu kamar Alano. Kamar yang mulai hari itu akan dihuni pula oleh Elina. Setelah tadi sepasang pengantin baru itu meminta izin untuk ke kamar lebih dulu. Lavira ingin menyusul dan mengantarkan makanan untuk Elina, sebab setahunya Elina belum makan malam.Namun, siapa sangka niat mereka malah mendapatkan perkata-perkataan demikian. Lavira tersenyum, dia berfikir hal yang diinginkannya. Kegiatan malam pertama para pengantin baru pada umumnya. Avram pun menatap senyum sang istri, dia terkekeh kecil.“Mereka akan kasih kita cucu ‘kan, Pa?” tanya Lavira cukup terdengarn polos.Avram kembali terkekeh geli. “Biarkan saja mereka, ayo kita kembali ke bawah. Kamu juga harus segera tidur, ini sudah larut.”“Iya, tapi ... Elin belum makan, Pa.”“Nanti kalau mereka sudah selesai, mungkin akan terasa lapar. Alan bisa bantu Elin ambil

  • Istri Kecil Penebus Hutang   182. Panggilan

    Sepasang insan sekarang sedang duduk di tepian ranjang sambil saling lirik. Mereka adalah sepasang pengantin baru yang baru saja sah setelah acara ijab qabul beberapa jam lalu. Alano dan Elina, mereka duduk dengan sudut mata sama-sama melirik satu sama lain.Alano pun menghela napas pelan. Dia nampaknya cukup bingung harus melakukan apa setelah ini. Lavira dan Avram tadi sempat menggoda dirinya. Alano si kaku, dia tak pernah memiliki kekasih. Dia tak tahu cara berhubungan dengan perempuan, tetapi dia adalah pria normal dan tak sepolos Avram dulu. Alano sudah dewasa, sehingga dia tahu kegiatan apa biasa dilakukan sepasang pengantin baru.Hanya saja, masalahnya sekarang adalah mereka pribadi. Alano dan Elina terbilang menikah tanpa ada kata cinta. Mereka hanya saling merasa nyaman satu sama lain untuk saat ini. Elina pun tertarik kepada Alano karena ketampanan pria itu, dan tentunya merasa nyaman. Elina sejujurnya tak paham dengan perasaannya sendiri, setiap kali melihat dan berdekatan

  • Istri Kecil Penebus Hutang   181. Ijab Qabul

    Elina menatap ke samping, di mana kedua orang tuanya berada. Dia tak menyangka jika dirinya benar-benar akan segera menikah dengan Alano. Kemarin-kemarin dia masih berpikir jika Alano hanya bercanda. Sampai akhirnya satu minggu kemudian kedua orang tua Elina datang ke Indonesia dan mengatakan jika mereka senang tahu Elina akan menikah dengan Alano.Elina meminta pernikahan ini tak usah ada pesta sebelum dirinya wisuda. Sebab dia tak ingin diserbu oleh para fans Alano selama di kampus. Hal itu akhirnya dituruti oleh Alano. Akhirnya mereka hanya akan mengadakan ijab qabul saja dulu, sebelum nanti mengadakan pesta mewah setelah Elina benar-benar wisuda.“Kami keluar dulu, Sayang. Nanti akan Mama jemput kalau sudah selesai.”“Iya, Ma,” sahut Elina sambil menarik napas.Cklek ...“Astaga, sahabatkuu ini. Kau menikungkuu!”Elina terkejut ketika tiba-tiba Mei masuk ke dalam ruangan tempatnya menunggu, Mei berteriak. Hari ijab qabul yang begitu tiba-tiba. Tak hanya mengejutkan Elina, tentu sa

  • Istri Kecil Penebus Hutang   180. Baru Kenal

    Elina menatap Lavira yang terlihat begitu antusias memperlihatkan berbagai macam bentuk mode gedung pernikahan. Perempuan itu masih tak paham dengan keadaan tiba-tiba ini. Baru tadi Alano mengatakan dia akan mengurus pernikaha, pria itu sudah memberitahu Lavira dan Avram. Sekarang Lavira nampak sangat semangat memperlihatkan berbagai macam dekorasi gedung pernikahan.“Kamu suka yang ini? Ini cantik juga, astaga, jadi bingung,” celoteh Lavira.“M-maaf, Tante. Ini beneran bakalan nikah?”Lavira menoleh dan menatap Elina yang nampak sangat bingung. Perempuan itu terkekeh, dia melirik Alano di samping Avram. Dua pria itu juga berada di sana, mereka duduk tak jauh dari tempat Lavira serta Elina berada. Kini mereka berempat sedang berada di sofa ruangan keluarga mansion Dakasa, setelah tadi Elina sudah sempat diajak makan malam oleh Alano.“Kamu tidak bilang lebih jelas sama, Elin, No? Dia kebingungan loh, ini,” ucap Lavira kepada Alano.“Udah, Ma. Dia mau.”“Masa iya, terus kenapa dia nany

  • Istri Kecil Penebus Hutang   179. PHP?

    “Kata orang-orang, dia itu psikopat. Jadi dia suka bunuh orang, aku ngeri kalau nanti menikah dengannya ... pas aku lagi tidur, malah dicekik dan mati.”Alano menatap Elina yang melanjutkan kalimatnya. Dia berdeham sambil tertawa kecil mendengar kalimat takut Elina. “Kalau memang begitu, seharusnya kau sedari tadi sudah aku cekik dan mati,” cetus Alano santai.Kalimat Alano itu membuat Elina terdiam. Perempuan itu kembali menggeliat pelan, sampai kelopak matanya bergerak pelan pula. Kening Elina berkerut ketika dia berniat membuka mata. Dengan mata sedikit memicing, akhirnya kini dua bola mata itu terbuka. Elina menatap sekitar sambil menggeliat, sampai pergerakannya terhenti ketika melihat paha seseorang tepat di samping tubuhnya.Mengikuti paha tersebut, Elina mendongak sampai akhirnya kedua bola matanya menangkap wajah tampan seseorang. Saat dua pasang bola mata itu beradu pandang, tepat ketika itu pula Elina melotot. Dia melotot karena terkejut melihat wajah tampan Alano di saat d

  • Istri Kecil Penebus Hutang   178. Setengah Tidur

    “Kami senang, akhirnya sekarang bisa tenang melepas Elin di Indonesia. Kemarin kami risau, masalahnya Elin keras ingin berkuliah di Indonesia, padahal kami belum bisa kembali ke sana. Akhirnya kalian bertemu lagi, kami senang. Maaf karena tidak memberitahu lebih cepat, sebab kemampuan kami yang serba terbatas.”Suara seorang perempuan dewasa di layar ponsel milik Avram terdengar. Ada sepasang suami istri di sana sedang berbicara dengan Lavira. Mereka adalah kedua orang tua Elina. Sesuai kalimat Alano tadi, mereka akan menghubungi kedua orang tua Elina. Akhirnya setelah sekian lama, mereka kembali bisa berkomunikasi. Orang tua Elina meminta maaf karena tidak bisa memberitahukan keberaaan Elina nan masih selamat dari kejadian kebakaran kala itu.“Tidak masalah, Kak. Kami mengerti, bukan salah kalian juga. Kalian juga sudah berusaha menghubungi, kami senang sekarang bisa melihat Elin lagi. Dia masih sama, tumbuh semakin cantik, dan gadis polos nan cerewet,” terang Lavira dengan nada rama

  • Istri Kecil Penebus Hutang   177. Menghubungi

    Rasanya Alano tak terlalu lama beraktivitas di dalam kamar mandi. Namun, ketika dia keluar, Alano sudah menemukan Elina terbaring di atas tepian ranjangnya. Sebelah kaki perempuan itu terjuntai dengan kedua mata tertutup. Hembusan napas perempuan polos itu terlihat tenang dan teratur, itu pertanda jika dia sedang tidur.Hanya beberapa menit ditinggal mandi. Elina tertidur di atas ranjang Alano, mungkin sudah terlalu lelah. Biasanya perempuan itu akan tidur siang jika pulang dari kampus. Hari ini kegiatannya terasa padat, pergi ke mansion Alano dengan segera alasan untuk melarikan diri. Apalagi setelah semua rencana dan alasannya gagal, perempuan itu bercerita cukup lama dengan Lavira. Sampai akhirnya masuk ke dalam kamar Alano dan diajak jahil oleh si pemilik kamar.“Dia benar-benar masih sama, suka tidur sembarangan. Kalau bergerak sedikit, dia bisa jatuh.” Alano menatap tubuh Elina yang memang begitu mepet di tepian ranjang.Perlahan pria itu menarik pinggang Elina, kemudian mengang

  • Istri Kecil Penebus Hutang   176. Kamar

    Elina duduk kaku di tepian ranjang kamar Alano. Setelah tadi sempat berbincang sebentar dengan Lavira. Akhirnya kini Elina berada di kamar Alano. Pria itu katanya sedang menyelesaikan pekerjaan di ruangan kerjanya di mansion tersebut. Lavira malah menyuruh Elina menunggu Alano di dalam kamar pria itu.“Aduh, aku harus apa sekarang? Masa aku harus berbaring di sini? Kalau nanti Pak Alan marah bagaimana?”Meski Lavira yang menyuruh Elina untuk menunggu di dalam kamar tersebut. Tetap saja Elina merasa tak enak jika harus tidur di kamar seorang pria. Apalagi pria itu adalah dosennya sendiri. Pergerakan Elina bahkan cukup terbatas. Sejujurnya dia penasaran ingin melihat-lihat isi kamar Alano, tetapi dia takut jika nanti Alano keburu kembali ke dalam kamar.“Emm, itu apa?” Elina melihat sebuah lemari dan terfokus kepada sebuah kotak kecil tanpa penutup di dalam lemari tersebut.Elina melangkah mendekat ke arah lemari dengan wajah penasarannya. Dia memicingkan mata sambil meraih sebuah kotak

DMCA.com Protection Status