"Kamu sudah datang, Er? Papa menunggumu sejak tadi. Apa Paman Daniel tidak datang bersamamu?"Prabujaya menoleh mencari sosok di belakang Erlangga. Tetapi yang tampak hanya Alex, asisten putranya.Erlangga menggeleng kemudian menjawab, "Tidak. Paman Daniel tidak bersama kami. Aku juga belum bertemu dengannya."Prabujaya mengerutkan keningnya, raut wajah langsung berubah. Tetapi buru-buru dia tepis pikiran jelek dari pikirannya itu."Untuk apa Papa datang ke sini? Aku pikir Papa tidak akan mencampuri urusanku lagi. Tapi ..." Kalimat Er menggantung. Wajahnya menyiratkan rasa kecewa karena Prabujaya gagal menepati janji yang telah dibuatnya."Papa datang bukan untuk mencampuri urusanmu," jawab Prabujaya cepat."Jika bukan untuk itu, lalu untuk apa Papa datang ke sini?"Pria tua itu menarik napasnya dalam-dalam. Dia berbalik dan berjalan menjauh lalu duduk di kursi tunggu. Ada orang lain di sana, karena itu dia menahan dirinya untuk mengatakan semuanya.Namun, sikapnya membuat Erlangga je
Read more