"Apa katamu? Kenapa kamu meremehkan istriku?" Faza berdiri menantang Alisya."Aku tidak meremehkan, tapi sepertinya kalian masih saling sayang. Istrimu sangat emosional, dia pasti masih sayang sama mantan kekasihnya," kata Alisya pada Faza yang membuat Faza mengepalkan tinjunya."Alisya, please, jangan memprovokasi," tegur Denny tenang.Alisya hanya tersenyum tipis, ia memang sedikit ikut campur dalam hal ini karena ia sempat dilibatkan Denny untuk membuat Imas marah."Denny, kamu tahu dengan kesalahanmu, tapi wanita ini, dia menjadikan saham itu sebagai alasan untuk menemui kamu. Dia itu mencabut saham darimu hanya karena balas dendam. Iya kan? Lihatlah, usahamu berkembang pesat saat ini, bahkan banyak orang ingin membeli saham kamu."Denny menggelengkan kepalanya. Ucapan Alisya tidak benar, usahanya memang berkembang, tapi sangat kepayahan mendapatkan investor."Alisya, itu adalah hak pemegang saham. Aku akan memberikannya.""Huh! Sok pinter!" cibi
Read more