Esok pagi yang dingin sangat dingin, pekerjaan adalah pekerjaan. Arfan harus tetap berangkat ke rumah sakit untuk bekerja, ada pasien yang kritis di rumah sakit sehingga ia harus segera sampai ke tempat kerja pagi ini.Pria itu sangat terburu-buru berjalan menuju pintu keluar hingga melupakan banyak hal. "Arfan, tunggu!" Panggilan Rea menahan langkah kaki Arfan, pria itu menoleh dan melihat Rea datang berlari menghampirinya. "Kamu melupakan mantel dan juga sarapanmu, ini ambillah." Rea memberikan sebuah mantel tebal dan juga kotak makanan kepada pria itu, lantas segera Arfan terima."Terima kasih," ucapnya seraya tersenyum, Arfan menatap Rea, ingin sekali ia mengecup kening wanita itu seperti layaknya suami dan istri saat akan pergi bekerja, tapi lagi-lagi Arfan harus sadar kalau itu belum bisa ia lakukan."Tunggu apa lagi? Ayo cepat pergi, Fan!" kata Rea membuyarkan lamunan Arfan hingga pria itu tersadar.Pria itu tersenyum dan sedikit mengangguk canggung. "I-iya, Re. Aku pergi dulu,
Read more