"Bagaimana kabarmu hari ini, Ra?" tanya Mas Alif, pagi-pagi dia sudah datang kemari. Padahal aku sedang enggan untuk bertemu dengannya.Tadi setelah Mila berangkat kerja, aku memilih duduk di teras sembari memikirkan rencanaku ke depannya. Sekalian mencari udara di luar, sejak masuk rumah sakit aku hanya terbaring saja di ranjang."Baik, Mas. Sangat baik malah," jawabku sembari menatapnya dalam. Jujur aku tidak mengharapkan kedatangannya. Aku masih menyimpan amarah padanya yang seenaknya melemparkanku pada Mas Hilman."Ada apa, Ra? Kenapa kamu memandangku seperti itu?" tanyanya lagi.Aku tersenyum, mencoba menutupi bagaimana rasanya hatiku melihat kedatangannya pagi ini. Aku harus bisa bersikap seperti biasanya. Aku tidak mau Mas Alif tahu jika aku sudah mengetahui semuanya."Tidak ada apa-apa, Mas. Oh ya, apa kamu mau kopi? Mau aku buatkan?" Aku mencoba mengalihkan pembicaraan dengan menawarinya kopi.Mas Alif menatapku sejenak, lalu kemudian dia berkata, "tidak perlu repot-repot, Ra
Read more