"Baiklah, kalau begitu saya undur diri, Bu. Nanti jika barang sudah siap, saya akan segera menghubungi Ibu Inara lagi," pamit Pak Adi di akhir meeting kami."Baik, Pak. Sekali lagi saya mohon maaf atas keterlambatan saya. Tolong Pak Adi jangan kecewa pada kami. Tadi benar-benar di luar kendali kami, Pak," sahutku sembari mengatupkan kedua tangan di depan dada. Aku merasa sangat tidak enak dengan beliau karena sudah menunggu terlalu lama."Tidak apa-apa, Bu. Jangan terus meminta maaf seperti itu. Saya jadi merasa tidak enak," sahut lelaki paruh baya itu ramah."Baik, Pak," tuturku sembari melebarkan senyumku. Pak Adi memanglah orang yang baik, aku sangat menghormati beliau."Kalau begitu saya permisi, Bu," pamit Pak Adi lagi."Baik, Pak. Terima kasih banyak," sahutku.Lalu Pak Adi beranjak bangun dari duduknya, lalu melangkah pergi meninggalkan aku yang masih harus membereskan barang-barangku. Aku juga harus beranjak pergi. Masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan sebelum aku men
Baca selengkapnya