Aku menatap dalam Mila yang masih lahap menyantap makan siangnya. Dari tadi aku terus bertanya-tanya dalam hati tentang Mila. Dia tidak bertanya tentang siapa Mas Hilman, bahkan sejak awal-awal dia mengenalku, dia tidak banyak bertanya tentangku."Apa tidak ada yang ingin kamu tanyakan padaku, Mil?" tanyaku mencoba memancing Mila.Mila menghentikan suapannya, lalu dia menatapku dengan kening berkerut."Memang apa yang perlu kutanyakan, Ra?" tanya Mila malah tidak menjawab pertanyaanku.Aku menghela napas panjang, merasa bodoh sudah bertanya pada Mila. Ah, sudahlah. Aku juga tidak perlu menjelaskan apapun pada Mila, jika dia tidak ingin bertanya."Nggak, Mil. Kamu teruskan saja makanmu. Kelihatannya kamu sangat lapar sekali," sahutku sembari mengalihkan pandanganku dari Mila.Netraku tak sengaja melihat sosok Pak Alif, aku ingin sekali bicara padanya tentang kedatangan Mas Hilman tadi pagi. Tapi, saat aku akan bangkit dan menghampirinya, dia sudah pergi. Aku menekuk wajahku ketika Pak
Baca selengkapnya