"Hai, Ra."Aku menoleh, menatap suara orang yang menyapaku. Lalu, aku mengangguk sembari tersenyum sopan ketika netraku menemukan Pak Alif yang telah menyapaku, bahkan dia sudah berada di sampingku.Aku sedang duduk di depan restoran, menunggu ojek pesananku datang. Jika biasanya aku selalu berangkat dan pulang bersama dengan Mila, tapi tidak dengan hari ini. Hari ini Mila sedang ijin, dia berada di rumah saudaranya yang sedang hajatan."Kamu sedang apa di sini?" tanyanya lagi."Saya sedang menunggu ojek, Pak," jawabku."Mila kemana? Biasanya kamu selalu barengan sama dia?""Mila tadi ijin, Pak," jawabku lagi."Oh," sahut Pak Alif, lalu dia terdiam sejenak sembari menatapku dengan pandangan aneh, "boleh aku duduk di sini?" tanya Pak Alif lagi, membuatku mengernyitkan kening. Heran, kenapa Pak Alif mau duduk di sini bersamaku. Sedangkan dia tidak perlu menunggu ojek sepertiku. Karena Pak Alif tinggal di bagian lantai atas restoran. Aku pun belum pernah menginjakkan kaki di lantai terse
Read more