Semua Bab Putra Sang Presdir: Bab 251 - Bab 260
345 Bab
Kita Ledakkan Tempat Ini
Kita Ledakkan Tempat Ini Bugh! Klek!Han menghantam leher penjaga itu dengan kayu balok sepanjang lima puluh centi meter.AaakkPria itu langsung jatuh tak sadarkan diri. Benar kata Markus kalau mereka tidak terlalu kuat.Markus merangkul leher penjaga satu lagi.Aaaa aaaaPria itu mengeluarkan suara tertahan karena Markus semakin mengeratkan rangkulan tangannya, hingga beberapa saat pria itu tak berdaya dan Markus membiarkannya jatuh ke bawah.Mereka berjalan dengan hati-hati seraya melirik sekitar memastikan tidak ada yang melihat mereka.Camp itu berjejer jadi mereka berpindah dari balik dinding satu ke dinding lainnya. Markus memimpin jalan hingga langkah mereka terhenti saat hendak melewati satu rumah yang pintunya terbuka dan terdengar suara dari dalam.Markus mengkode dengan mata bahwa Keenan di dalam rumah tersebut.Mereka mengendap di luar mencuri dengar apa yang terjadi di dalam sebelum mengambil tindakan."Lepaskan!"Suara Patricia terdengar dari tablet yang
Baca selengkapnya
Harry Dan Patricia Di Periksa
Harry Dan Patricia Di periksa Patricia memberikan bajunya pada Jane. Kimmy dan Tobias pun masih berada di rumah itu. Mereka berbicara mengenai hari berat yang baru saja mereka lalui."Kimmy dan Tobi, aku harap kalian menjaga kerahasiaan ini. Aku menghubungi kalian karena Sarra percaya pada kalian." Harry memperingatkan keduanya. Demi keamanan mereka juga Jane pastinya."Anda tidak perlu khawatir, Tuan, mendengar cerita tadi sudah membuat kami senang. Jujur selama ini kami mencari keberadaan Keenan karena dia yang telah membunuh Paman Rodriguz, tapi kami tidak menemukan tempatnya sampai Tuan menghubungi kami tadj." Tobias menceritakan apa yang mereka lalui sejak kehilangan pemimpin mereka.Keenan memang bersikap baik selama ini dan Rodriguz menyayanginya dengan tulus, tidak menyangka bahwa ia memiliki keturunan di dunia ini terlepas dari Paula yang tidak mencintainya."Kakak, ada yang ingin kukatakan," ucap Patricia seraya menatap Han dan kakaknya bergantian.Patricia melirik
Baca selengkapnya
Jangan Lama-Lama Tinggal Di Sini
Jangan Lama-Lama Tinggal Di Sini Han, Markus juga Harry telah tiba Di Minnesota, mereka langsung menuju rumah Han. Sedangkan Jane ikut bersama Tobias dan Kimmy. Karena ia pandai bertarung dia memilih untuk menjadi bodyguard sewaan.Kepulangan ini sengaja dirahasiakan dari Sarra. Lerina ingin memberinya kejutan. Dia tahu seperti apa perasaan adik iparnya itu meski telah mengetahui kalau Paula lah yang sudah mencelakaannya dengan sengaja, perasaan Sarra tidak pernah berubah pada Harry.Mereka tiba setelah malam. Han meminta Markus menginap, tetapi pria botak itu menolak."Aku harus memantau club-club milikku," ucapnya."Baiklah." Han akhirnya mengalah, "Jinli, antar Markus ke tempatnya!" perintahnya pada sang supir."Baik, Tuan!" jawab Jinli patuh. Dia mengajak istrinya agar tidak pulang sendirian."Sayang! Kau baik-baik saja!" Lerina memeriksa tubuh sang suami dengan seksama."Sempat memar di wajah tetapi sudah sembuh," jawab Han. Lerina memeluknya erat. Han mendaratkan kecupan di
Baca selengkapnya
Kebahagiaan Antonio Dan Rivera
Kebahagian Antonio Dan Rivera Lerina memasuki gedung tinggi itu dan membalas sapaan dari para karyawan yang berpapasan dengannya.Dia mengeryit ada Norin yang sedang berjalan cepat menuju ke arahnya. Wajahnya terlihat panik seperti sedang ada masalah."Nyonya gawat!" Norin menghentikan langkahnya tepat di hadapan Lerina.Lerina menaikkan kedua alisnya sebagai ganti pertanyaan."Nyonya Barbara, dia datang dan ada di ruangan Nyonya." Norin memberitahu."What?" Tentu saja Lerina terkejut mendengarnya, "bukankah wanita itu masih di dalam penjara?""Ayo Nyonya, cepat hentikan dia!" Norin sampai mendesak Lerina."Apa yang di lakukannya?" Perasaan Lerina mulai tidak enak. Dia tahu betul bagaimana watak istri dari pamannya itu."Entahlah, dia mengunci pintu dari dalam." Norin antara rasa bersalah juga takut karena lalai menjaga pintu ruangan bosnya."Bawa, security ke atas!" titah Lerina. Norin segera berlari ke luar sebaliknya Lerina naik ke atas dengan menggunakan lift.Dia sedikit ber
Baca selengkapnya
Dasar Kakek Sombong!
Dasar Kakek Sombong! Sarra akhirnya mau bertemu dengan ibunya setelah dibujuk oleh suaminya."Seharusnya kamu yang marah pada ibu, karena ingin memisahkan kita," kata Sarra saat mereka berada di dalam mobil."Kalau aku marah akan memperkeruh suasana," balas Harry, "yang dilakukannya adalah wajar. Orang tua mana yang tidak was-was kalau putrinya selalu ingin dicelakai oleh keluarga suaminya."Ingatan Sarra kembali terlempar ke masa lalu. Berbagai upaya di lakukan oleh ibu angkat suaminya itu untuk menyingkirkannya. Sarra menghela nafasnya. Sudah banyak hari berat ia lalui, bahkan sampai koma berbulan lamanya.Dia pernah nyaris terbakar karena bom yang sengaja di pasang oleh Paula, namun kehidupan ini masih menginginkannya hingga Sarra selalu selamat dari maut, bahkan yang terakhir ia sampai kehilangan calon bayinya."Aku merasa sangat lega kali ini, jangan marah kalau aku mungkin terlihat senang dengan kepergian ibumu." Biar bagaimanapun suaminya memiliki ikatan dengan Paula
Baca selengkapnya
Kesombongan Yang Menular
Kesombongan Yang Menular Hari yang di nantikan pun tiba, semua keluarga sudah berkumpul di bandara, mereka memakai satu pesawat khusus untuk keluarga.Sarra menghampiri kakeknya yang paling banyak kopernya."Wah, ini sih bukan liburan namanya, tetapi mau pindah tempat tinggal," sindir Sarra sambil melihat koper yang berjumlah lima itu."Kau ini, selalu usil pada kakek. Jangankan pindah, bahkan kakekmu ini bisa membeli pulau itu."Sarra menepuk jidatnya, "Sombong lagi," katanya seraya, menggeleng."Kalau tidak suka kakekmu ini meninggi, jangan suka usil. Lagi pula kakek yang membayar pesawat ini." Kakek Zoku terdengar sensitif. Sarra saja kalah di debat olehnya."Baiklah, kalau ada apa-apa, Kakek tidak boleh minta bantuanku." Sarra merajuk dan menjauh dari kakek.Haha hahaKakek Zoku menertawakan cucunya itu. Sean datang menghampirinya."Kakek, ada hadiah dari mommy untuk kakek," kata anak kecil itu, ia mengangkat sebuah kotak kecil di tangannya."Ibumu memang baik, dia selalu me
Baca selengkapnya
Ini Juga Olah Raga
Ini Juga Olah Raga Alyona yang baru akan menginjak usia satu tahun itu pun terus bergerak dan menunjuk air."Sepertinya Alyona minta diturunkan," kata Han yang masih setia memijit pinggang kakeknya."Dia masih terlalu kecil," kata Antonio."Tidak apa-apa, turunkan saja agar dia mengenal air laut." Kakek memberi saran."Tidak, Kek. Aku takut putriku sakit." Antonio tidak setuju."Hanya karena menginjak air laut tidak akan membuat cucuku sakit. Lagi pula ibunya seorang dokter." "Tapi Kek, Alyona masih terlalu kecil." "Justru karena masih kecil sudah mulai diperkenalkan dengan alam, Kau tidak lihat, para bintang-bintang itu membawa anaknya menyelam ke dalam laut padahal usia mereka belum satu tahun." Kakek membandingkan cucunya dengan anak-anak bintang."Sepertinya Kakek suka mengikuti kehidupan para aktris," sahut Lerina. "Mau apa lagi selain menonton drama dan gosip, kakek tidak punya teman di rumah." Kakek tidak menyangkalnya, "Oh ya, kakek juga suka nonton drama dari korea
Baca selengkapnya
Jangan Terlalu Cemas
Jangan Terlalu Cemas Semua anggota keluarga telah berkumpul untuk menikmati sarapan pagi. Setelah cukup lama mereka berjalan di pantai kini saatnya mengisi energi, tetapi tidak dengan dua orang itu, Lerina dan Han bahkan belum keluar sama sekali."Dasar pengantin tua! Padahal jarang sekali kita kumpul begini, awas saja, nanti malam akan kupisahkan kamar mereka." Sarra menggerutu karena yang di tunggu belum menampakkan batang hidung."Kakek, ayolah, kami sudah lapar." Sarra merengek seperti anak kecil."Tunggu mereka datang," tegas kakek.Lima menit kemudian pasangan itu muncul dengan wajah semringah, pasti mereka memanfaatkan pagi ini untuk berolah raga di kamar."Selamat pagi!" Sapa keduanya bersamaan."Pagi!" jawab mereka serempak.Han menarik kursi untuk istrinya."Sean dan Rain sudah makan?" Lerina langsung bertanya pada anak-anaknya sebelum duduk."No, kami menunggu, Mommy dan Daddy," jawab Sean lesu. Barulah Lerina menoleh ke arah meja yang di atasnya masih terhidangan ma
Baca selengkapnya
Kau Terlalu Percaya Diri
Kau Terlalu Percaya Diri Patricia tengah bersiap-siap di kamar. Hari ini mereka akan pergi ke kediaman keluarga Dimitri. Ada pembahasan penting termasuk semua sepupu, paman, bibi akan berkumpul semua.Kali pertama bagi Patricia dan bayinya menginjakkan kaki di istana itu. Sebenarnya dia tidak ingin ikut karena sudah tahu watak ibu tiri suami dan adik iparnya, tetapi Bi Minnie bilang."Nyonya harus ikut dan jadi pendukung, Tuan," katanya kemarin saat Dimitri mengatakan bahwa mereka harus ikut dalam pertemuan itu.Bukan hanya dirinya, Bi Minnie juga turut di ajak agar ada yang menjaga bayinya di sana. Bayi yang di beri nama Felix itu sangat suka di gendong sehingga peran Bi Minnie sangat di butuhksn di sana."Akan ada yang tidak menyukaimu di sana dan mungkin akan menyindir atau mengatakannya secara langsung. Aku harap Kau tidak terpancing." Dimitri mewanti-wanti agar Patricia tidak perlu membalas apapun. "Sekalipun mereka menghina, apa aku harus diam?" Tentu Patricia tidak aka
Baca selengkapnya
Good Boy!
Good Boy! Sepeninggal Dimitri dan keluarganya, mereka berembuk untuk memilih keputusan apa yang harus di ambil."Memberi saham dua puluh persen, sangat tidak tahu diri, dia hanya anak selingkuhan." Komentar salah satu sepupu Dimitri."Ya, apa lagi istrinya, berlagak seperti orang hebat, hanya pemilik butik saja sudah sombong." Nyatanya memang beginilah mereka menghujat di belakang Dimitri."Kehilangan dua puluh persen lebih baik dari pada kehilangan semuanya." Nyonya Winter mengutarakan pendapatnya."Itu artinya, ibu mengizinkan Dimitri memiliki dua puluh persen?" protes Dominic yang selalu iri dengan Dimitri."Hanya anak dari wanita selingkuhan, dia pikir dia siapa?" Mulut Ruby ikut menyahut.Nyonya Winter memijit pelipisnya. Dia tahu keluarganya tidak rela bila Dimitri ikut menikmati hasil dari perusahaan keluarga, tetapi dia bisa apa, karena, hanya Dimitrilah yang mampu memajukan perusahaan itu."Kakak, berikan pendapatmu!" Dia, bertanya pada kakak iparnya."Aku lebih mem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
35
DMCA.com Protection Status