All Chapters of Putra Sang Presdir: Chapter 241 - Chapter 250
345 Chapters
Kejutan Untuk Harry
Kejutan Untuk Harry Sarra yang baru saja tiba terkejut saat melihat seorang gadis berkata sinis pada adik iparnya."Siapa Kau berani menahan tanganku?" Ruby menatap Sarra dengan tatapan tajam."Aku, orang yang akan mematahkan tangan yang sudah lancang ini." Sarra, sedikit memutarnya hingga Ruby mengaduh kesakitan.Awww"Sialan!" umpat Ruby setelah tangannya dilepaskan oleh Sarra.Nyonya Winter menyenggol Ruby putrinya, memperingatkan agar berlaku sopan pada Patricia, ia menatap Sarra dan Patricia bergantian. Ia menyadari keduanya bukanlah orang yang mudah ditindas."Maafkan kami, Nak!" Winter merubah ekspresinya, "Perkenalkan, aku ibunya Dimitri!" Ia mengulurkan tangannya pada Patricia.Patricia tidak mebalasnya, ia memilih untuk duduk di sofa, mereka mengikutinya."Ada apa kalian datang ke sini dan membuat keributan?" Dia sangat tidak ramah. "Ibu ingin meminta bantuanmu," kata Winter cepat.Ruby terlihat masih ketus, ia memilih tetap berdiri di sisi ibunya. "Ibu mohon ti
Read more
Kau Akan Membusuk Di Penjara.
Kau Akan Membusuk Di Penjara. Kabar kecelakaan Sarra telah sampai Ke Minnesota. Laura, Philip dan Han segera terbang Ke Rusia.Sarra dinyatakan koma oleh dokter, satu hal lagi yang memukul Harry, yaitu keguguran yang di alami oleh Sarra.Sesampainya mereka Di Rusia Harry menyambutnya dengan permohonan maaf berkali-kali. Meski sedikit kecewa dengan Harry, mereka tetap tidak bisa marah karena tinggal Di Rusia adalah keinginan Sarra juga.Harry yang sudah mendengar kabar kalau anak buah ibunyalah yang menabrak istrinya, dengan tanpa pertimbangan lagi dia ingin agar Paula segera di tangkap, kali ini dia tidak akan membiarkan wanita yang sudah membesarkannya itu bebas.Tidak menunggu lama, kini Paula telah di tahan karena anak buahnya bersaksi bahwa dia melakukannya atas dasar perintah Paula."Kali ini aku tidak akan mengampunimu lagi, Bu," desis Harry. Ia menatap dengan sorot kebencian pada wanita yang tangannya sudah di borgol oleh polisi.Paula menyunggingkan bibirnya, "Setid
Read more
Persalinan Patricia
Persalinan Patricia "Cepat cari tahu ke mana putraku membawa istri sialannya itu!" Paula langsung menelpon anak buahnya.Kenapa sulit sekali menyibgkirkan Sarra dari hidup Harry, putranya. Kebencian sudah mengakar keseluruh sendi tubuhnya sehingga ia tidak dapat menyukai pilihan Harry. Masa lalu selalu ia jadikan alasan untuk membenci wanita itu. "Baik Nyonya!" Jawaban itu cukup baginya untuk saat ini. Paula yang masih ada di toilet rumah sakit itu segera melepas rambutnya, menghapus make up yang menyamarkan wajahnya.Sia-sia dia membeli semua itu demi rencana untuk menghabisi Sarra.Ia pun langsung pulang ke rumah dan terkejut melihat ada mobil Harry terparkir di halaman rumahnya. Paula langsung masuk ke dalam."Kau pasti tidak menyangka aku bisa bebas dengan mudah, bukan?" Paula tersenyum mengejek."Tidak juga," jawab Harry santai, "Sebagai seorang anak yang sudah tinggal bersama ibunya selama bertahun-tahun pasti sudah tahu seperti apa kemampuan ibunya dalam menghadapi poli
Read more
Simpan Uangmu
Simpan Uangmu Patricia melakukan video call pada Harry yang berada jauh di sana, ia menunjukkan wajah putranya pada pamannya. Harry bahagia melihat keponakannya, namun hatinya kembali meringis kala mengingat calon bayinya yang telah pergi."Kak, aku ingin melihat wajah kakak ipar," kata Patricia mengalihkan pembicaraan, dia tahu kakaknya itu sedang sedih saat ini.Harry mengarahkan camera ke wajah istrinya. "Kakak ipar, bangunlah! Kami merindukanmu!" Patricia berucap dengan menahan tangisan.Setelah melakukan panggilan ia pun kembali menyerahkan putranya pada perawat yang ada di sana.Patricia akan kembali sore ini, karena persalinan yang normal tidak mengharuskan ia di rawat lebih lama. Ia tinggal menunggu kedatangan suaminya saja, namun hingga pukul lima sore Dimitri belum juga datang. Patricia mengambil kembali benda pipih yang sudah ia letakkan di nakas. Ia ingin menghubungi Dimitri, tapi dia tidak mengangkatnya. Seharusnya mereka sudah keluar sejak satu jam yang lalu, t
Read more
Karma Menghampiri Paula
Karma Menghampiri Paula Siang itu juga Antonio membawa istrinya kerumah sakit untuk memeriksakan kehamilannya karena selama ini Rivera lebih banyak mengurung diri. Dia sebenarnya merasa kalau kandungannya baik-baik saja, tetapi Antonio tidak cukup hanya dengan perkiraan istrinya meskipun seorang dokter.Antonio tetap ingin melihat perkembangan bayi di dalam perut istrinya."Selamat siang, Dokter!" sapa mereka begitu bertemu dengan dokter di lobby."Selamat siang, senang bertemu denganmu Rivera!" balas dokter tersebut yang sudah mengenal Rivera sebelumnya.Rivera tersenyum mereka berdua saling memeluk."Ini putrimu?" Ia menatap Alyona yang anteng di gendongan Antonio.Rivera mengangguk, "dan aku ingin memeriksakan calon adiknya," kata Rivera seraya mengelus perutnya."Wow! Kau kejar target?" Dokter tersebut berdecak lalu tertawa melihat Alyona yang belum bisa berjalan kini Rivera sudah hamil lagi."Menjadi anak tunggal itu sering kesepian dan kami ingin memiliki anak yang banyak
Read more
Penutup Kepala Rain
Penutup Kepala Rain Keluarga bergantian menjaga Sarra di rumah sakit, termasuk Lerina dan Han yang selalu menyempatkan waktu mereka.Sudah lebih dari satu bulan lamanya, Sarra belum menunjukkan tanda akan bangun, keadaannya pun tetap sama."Sebagai dokter Kami tidak bisa melakukan apapun, semua upaya telah di coba, tetapi tubuh pasien tidak merespon apapun."Dokter kepala rumah sakit angkat bicara, dokter yang berperan dalam menangani Sarra sudah membuat keputusan.Laura tak kuasa untuk tidak menangis, Philip menarik kepalanya dalam dekapannya, membiarkan istrinya ity menumpahkan kesedihannya. "Kami memberi keputusan pada keluarga, dan kami tidak akan menghalangi bila keluarga ingin membawanya atau mungkin memindahkannya ke rumah sakit lain." Dokter tadi melanjutkan ucapannya. Sebagai seorang dokter mereka cukup paham bagaimana perasaan keluarga pasien, tetapi segala upaya yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil."Baiklah, akan kami bicarakan langkah apa yang harus di a
Read more
Kenapa Jadi Manja?
Kenapa Jadi Manja? Lerina kembali tertawa saat mereka menuju perusahaan. Rain memang kocak di bandingkan dengan Sean yang sudah tampak sifat dinginnya.Han mendengkus, "Tidak ada yang lucu," ucapnya ketus. Melihat istrinya yang selalu membahas Rain."Seharusnya aku mengabadikan dengan kamera," katanya lagi lalu terkekeh."Lalu mempostingnya di sosial media?" Han mendelik tidak suka."Astaga! Kau sensi kekali. Aku tidak sebodoh itu menunjukkan milik suamiku pada orang lain, tentu saja itu untuk menghiburku.""Ya ya ya.""Sayang, jangan kesal begitu, Kau terlihat semakin tampan kalau marah.""Astaga Lerina, ada apa denganmu, kenapa selalu ingin tertawa?" Han melirik istrinya yang masih tersenyum."Entahlah, seharusnya aku tidak begini di situasi kita saat ini," ucapnya menyadari sikapnya yang terlalu.Lerina turun di perusahaan miliknya, setelah memberikan kecupan di bibir suaminya. Han berlalu melaju menuju perusahaan, dia harus membereskan pekerjaan yang mendesak sebelum merek
Read more
Tidak Ada Kabar Dari Han
Tidak Ada Kabar Dari Han Sampai pada malam menjelang tidur pun tidak ada pesan balasan dari suaminya, sehingga membuat Lerina teringat dengan perkataan ibu mertuanya tadi.Dia menjadi tidak tenang, berjalan dari kanan ke kiri sambil terus memikirkan Han yang jauh di sana.Bukan tidak mungkin karena dendam Paula bukanlah pada Sarra melainkan pada Philip ayah mertuanya. Lerina menjadi pusing memikirkan hal itu. Benda pipih itu terus berada di genggaman wanita cantik itu, menanti kabar dari Han adalah yang terpenting baginya saat ini.Entah pukul berapa Lerina tertidur, yang pastinya saat dokter datang barulah ia terbangun."Maaf!" ucapnya merasa tidak enak karena tidak menyambut dokter. "Tidak apa-apa, Nyonya. Sepertinya bayinya rewel sehingga tidur Nyonya terganggu," sahut sang dokter. Lerina tersenyum tipis, meski bukan itu alasamnyay, Baby Queen baik-baik saja tadi malam. "Kondisinya sudah baik, sudah diperbolehkan pulang." Dokter telah selesai memeriksa Baby Queen.Tanpa m
Read more
Di Mana Harry?
Di Mana Harry? Philip dan Laura duduk di luar ruangan putrinya yang meminta mereka untuk meninggalkannya sendiri setelah dokter datang memeriksanya. Laura dan Philip tidak bisa menolak, karena Sarra bersikeras ingin ditinggalkan sendiri."Ada apa dengannya? Kenapa dia begitu sedih?" Philip bertanya-tanya. Bukankah seharusnya Sarra bahagia, setelah bangun."Jangan-jangan dia mendengar ucapanku saat mengatakan janinnya keguguran." Laura teringat ucapannya tadi. Ia menatap suaminya yang juga ikut menatapnya."Bukan hanya itu, bisa jadi dia mendengar semuanya. Pasti putriku merasa sangat hancur sekarang." Philip menjadi sedih lagi memikirkannya."Dia juga putriku," sela Laura. Ia merasa kalau suaminya menyalahkannya."Tapi Kau sudah melukainya, setiap hari hanya membahas perceraiannya dengan Harry." Saat ini Philip tidak dapat membendung kekesalannya."Itu demi kebaikannya juga, Kau pikir aku rela anak ku selalu disakiti oleh wanita siluman itu." Memang dasar Laura keras kepala.
Read more
Kelicikan Keenan
Kelicikan Keenan "Siapa Kau?"Harry bertanya pada wanita yang menempelkan diri di dinding kamar yang di tempati oleh Paula."Aku?" Wanita itu menunjuk dirinya sendiri, "Tidak penting siapa aku, aku hanya ingin menyampaikan bahwa Keenan menahan dua orang di sini. Kau harus waspada dan pergi dari sini sebelum bernasib sama dengan kedua pria itu."Kening Harry berkerut setelah mendengar penjelasan wanita itu, kemudian dengan tatapan menelisik ia berkata," Apa ini salah satu trik Keenan?""Trik?" Wanita itu tampak bingung tidak mengerti maksud Harry."Mengirimmu untuk berpura-pura baik padahal ingin menjebakku," jawab Harry menebak.Hah haha hahaWanita itu tertawa meski tidak keras karena takut ada yang mendengar, "Aku mengerti Kau tidak akan percaya padaku, tetapi Keenan baru saja, membuangku karena memuji dirimu. Jadi sebelum aku pergi, aku katakan sebuah rahasia padamu." Wanita itu mengambil kertas yang entah sejak kapan ada di tangannya, "Ini denah wilayah ini ada kau perhati
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
35
DMCA.com Protection Status