Home / Urban / Putra Sang Presdir / Penutup Kepala Rain

Share

Penutup Kepala Rain

Author: Azitung
last update Last Updated: 2023-05-04 18:49:07

Penutup Kepala Rain

Keluarga bergantian menjaga Sarra di rumah sakit, termasuk Lerina dan Han yang selalu menyempatkan waktu mereka.

Sudah lebih dari satu bulan lamanya, Sarra belum menunjukkan tanda akan bangun, keadaannya pun tetap sama.

"Sebagai dokter Kami tidak bisa melakukan apapun, semua upaya telah di coba, tetapi tubuh pasien tidak merespon apapun."

Dokter kepala rumah sakit angkat bicara, dokter yang berperan dalam menangani Sarra sudah membuat keputusan.

Laura tak kuasa untuk tidak menangis, Philip menarik kepalanya dalam dekapannya, membiarkan istrinya ity menumpahkan kesedihannya.

"Kami memberi keputusan pada keluarga, dan kami tidak akan menghalangi bila keluarga ingin membawanya atau mungkin memindahkannya ke rumah sakit lain." Dokter tadi melanjutkan ucapannya.

Sebagai seorang dokter mereka cukup paham bagaimana perasaan keluarga pasien, tetapi segala upaya yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil.

"Baiklah, akan kami bicarakan langkah apa yang harus di a
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tya Muyukami
ada2 aja Rain ini untung ada Kaka Sean yg bisa membujuk adeknya tu berenang......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Putra Sang Presdir   Kenapa Jadi Manja?

    Kenapa Jadi Manja? Lerina kembali tertawa saat mereka menuju perusahaan. Rain memang kocak di bandingkan dengan Sean yang sudah tampak sifat dinginnya.Han mendengkus, "Tidak ada yang lucu," ucapnya ketus. Melihat istrinya yang selalu membahas Rain."Seharusnya aku mengabadikan dengan kamera," katanya lagi lalu terkekeh."Lalu mempostingnya di sosial media?" Han mendelik tidak suka."Astaga! Kau sensi kekali. Aku tidak sebodoh itu menunjukkan milik suamiku pada orang lain, tentu saja itu untuk menghiburku.""Ya ya ya.""Sayang, jangan kesal begitu, Kau terlihat semakin tampan kalau marah.""Astaga Lerina, ada apa denganmu, kenapa selalu ingin tertawa?" Han melirik istrinya yang masih tersenyum."Entahlah, seharusnya aku tidak begini di situasi kita saat ini," ucapnya menyadari sikapnya yang terlalu.Lerina turun di perusahaan miliknya, setelah memberikan kecupan di bibir suaminya. Han berlalu melaju menuju perusahaan, dia harus membereskan pekerjaan yang mendesak sebelum merek

    Last Updated : 2023-05-05
  • Putra Sang Presdir   Tidak Ada Kabar Dari Han

    Tidak Ada Kabar Dari Han Sampai pada malam menjelang tidur pun tidak ada pesan balasan dari suaminya, sehingga membuat Lerina teringat dengan perkataan ibu mertuanya tadi.Dia menjadi tidak tenang, berjalan dari kanan ke kiri sambil terus memikirkan Han yang jauh di sana.Bukan tidak mungkin karena dendam Paula bukanlah pada Sarra melainkan pada Philip ayah mertuanya. Lerina menjadi pusing memikirkan hal itu. Benda pipih itu terus berada di genggaman wanita cantik itu, menanti kabar dari Han adalah yang terpenting baginya saat ini.Entah pukul berapa Lerina tertidur, yang pastinya saat dokter datang barulah ia terbangun."Maaf!" ucapnya merasa tidak enak karena tidak menyambut dokter. "Tidak apa-apa, Nyonya. Sepertinya bayinya rewel sehingga tidur Nyonya terganggu," sahut sang dokter. Lerina tersenyum tipis, meski bukan itu alasamnyay, Baby Queen baik-baik saja tadi malam. "Kondisinya sudah baik, sudah diperbolehkan pulang." Dokter telah selesai memeriksa Baby Queen.Tanpa m

    Last Updated : 2023-05-05
  • Putra Sang Presdir   Di Mana Harry?

    Di Mana Harry? Philip dan Laura duduk di luar ruangan putrinya yang meminta mereka untuk meninggalkannya sendiri setelah dokter datang memeriksanya. Laura dan Philip tidak bisa menolak, karena Sarra bersikeras ingin ditinggalkan sendiri."Ada apa dengannya? Kenapa dia begitu sedih?" Philip bertanya-tanya. Bukankah seharusnya Sarra bahagia, setelah bangun."Jangan-jangan dia mendengar ucapanku saat mengatakan janinnya keguguran." Laura teringat ucapannya tadi. Ia menatap suaminya yang juga ikut menatapnya."Bukan hanya itu, bisa jadi dia mendengar semuanya. Pasti putriku merasa sangat hancur sekarang." Philip menjadi sedih lagi memikirkannya."Dia juga putriku," sela Laura. Ia merasa kalau suaminya menyalahkannya."Tapi Kau sudah melukainya, setiap hari hanya membahas perceraiannya dengan Harry." Saat ini Philip tidak dapat membendung kekesalannya."Itu demi kebaikannya juga, Kau pikir aku rela anak ku selalu disakiti oleh wanita siluman itu." Memang dasar Laura keras kepala.

    Last Updated : 2023-05-06
  • Putra Sang Presdir   Kelicikan Keenan

    Kelicikan Keenan "Siapa Kau?"Harry bertanya pada wanita yang menempelkan diri di dinding kamar yang di tempati oleh Paula."Aku?" Wanita itu menunjuk dirinya sendiri, "Tidak penting siapa aku, aku hanya ingin menyampaikan bahwa Keenan menahan dua orang di sini. Kau harus waspada dan pergi dari sini sebelum bernasib sama dengan kedua pria itu."Kening Harry berkerut setelah mendengar penjelasan wanita itu, kemudian dengan tatapan menelisik ia berkata," Apa ini salah satu trik Keenan?""Trik?" Wanita itu tampak bingung tidak mengerti maksud Harry."Mengirimmu untuk berpura-pura baik padahal ingin menjebakku," jawab Harry menebak.Hah haha hahaWanita itu tertawa meski tidak keras karena takut ada yang mendengar, "Aku mengerti Kau tidak akan percaya padaku, tetapi Keenan baru saja, membuangku karena memuji dirimu. Jadi sebelum aku pergi, aku katakan sebuah rahasia padamu." Wanita itu mengambil kertas yang entah sejak kapan ada di tangannya, "Ini denah wilayah ini ada kau perhati

    Last Updated : 2023-05-07
  • Putra Sang Presdir   Kita Ledakkan Tempat Ini

    Kita Ledakkan Tempat Ini Bugh! Klek!Han menghantam leher penjaga itu dengan kayu balok sepanjang lima puluh centi meter.AaakkPria itu langsung jatuh tak sadarkan diri. Benar kata Markus kalau mereka tidak terlalu kuat.Markus merangkul leher penjaga satu lagi.Aaaa aaaaPria itu mengeluarkan suara tertahan karena Markus semakin mengeratkan rangkulan tangannya, hingga beberapa saat pria itu tak berdaya dan Markus membiarkannya jatuh ke bawah.Mereka berjalan dengan hati-hati seraya melirik sekitar memastikan tidak ada yang melihat mereka.Camp itu berjejer jadi mereka berpindah dari balik dinding satu ke dinding lainnya. Markus memimpin jalan hingga langkah mereka terhenti saat hendak melewati satu rumah yang pintunya terbuka dan terdengar suara dari dalam.Markus mengkode dengan mata bahwa Keenan di dalam rumah tersebut.Mereka mengendap di luar mencuri dengar apa yang terjadi di dalam sebelum mengambil tindakan."Lepaskan!"Suara Patricia terdengar dari tablet yang

    Last Updated : 2023-05-08
  • Putra Sang Presdir   Harry Dan Patricia Di Periksa

    Harry Dan Patricia Di periksa Patricia memberikan bajunya pada Jane. Kimmy dan Tobias pun masih berada di rumah itu. Mereka berbicara mengenai hari berat yang baru saja mereka lalui."Kimmy dan Tobi, aku harap kalian menjaga kerahasiaan ini. Aku menghubungi kalian karena Sarra percaya pada kalian." Harry memperingatkan keduanya. Demi keamanan mereka juga Jane pastinya."Anda tidak perlu khawatir, Tuan, mendengar cerita tadi sudah membuat kami senang. Jujur selama ini kami mencari keberadaan Keenan karena dia yang telah membunuh Paman Rodriguz, tapi kami tidak menemukan tempatnya sampai Tuan menghubungi kami tadj." Tobias menceritakan apa yang mereka lalui sejak kehilangan pemimpin mereka.Keenan memang bersikap baik selama ini dan Rodriguz menyayanginya dengan tulus, tidak menyangka bahwa ia memiliki keturunan di dunia ini terlepas dari Paula yang tidak mencintainya."Kakak, ada yang ingin kukatakan," ucap Patricia seraya menatap Han dan kakaknya bergantian.Patricia melirik

    Last Updated : 2023-05-09
  • Putra Sang Presdir   Jangan Lama-Lama Tinggal Di Sini

    Jangan Lama-Lama Tinggal Di Sini Han, Markus juga Harry telah tiba Di Minnesota, mereka langsung menuju rumah Han. Sedangkan Jane ikut bersama Tobias dan Kimmy. Karena ia pandai bertarung dia memilih untuk menjadi bodyguard sewaan.Kepulangan ini sengaja dirahasiakan dari Sarra. Lerina ingin memberinya kejutan. Dia tahu seperti apa perasaan adik iparnya itu meski telah mengetahui kalau Paula lah yang sudah mencelakaannya dengan sengaja, perasaan Sarra tidak pernah berubah pada Harry.Mereka tiba setelah malam. Han meminta Markus menginap, tetapi pria botak itu menolak."Aku harus memantau club-club milikku," ucapnya."Baiklah." Han akhirnya mengalah, "Jinli, antar Markus ke tempatnya!" perintahnya pada sang supir."Baik, Tuan!" jawab Jinli patuh. Dia mengajak istrinya agar tidak pulang sendirian."Sayang! Kau baik-baik saja!" Lerina memeriksa tubuh sang suami dengan seksama."Sempat memar di wajah tetapi sudah sembuh," jawab Han. Lerina memeluknya erat. Han mendaratkan kecupan di

    Last Updated : 2023-05-10
  • Putra Sang Presdir   Kebahagiaan Antonio Dan Rivera

    Kebahagian Antonio Dan Rivera Lerina memasuki gedung tinggi itu dan membalas sapaan dari para karyawan yang berpapasan dengannya. Dia mengeryit ada Norin yang sedang berjalan cepat menuju ke arahnya. Wajahnya terlihat panik seperti sedang ada masalah. "Nyonya gawat!" Norin menghentikan langkahnya tepat di hadapan Lerina. Lerina menaikkan kedua alisnya sebagai ganti pertanyaan. "Nyonya Barbara, dia datang dan ada di ruangan Nyonya." Norin memberitahu. "What?" Tentu saja Lerina terkejut mendengarnya, "bukankah wanita itu masih di dalam penjara?" "Ayo Nyonya, cepat hentikan dia!" Norin sampai mendesak Lerina. "Apa yang di lakukannya?" Perasaan Lerina mulai tidak enak. Dia tahu betul bagaimana watak istri dari pamannya itu. "Entahlah, dia mengunci pintu dari dalam." Norin antara rasa bersalah juga takut karena lalai menjaga pintu ruangan bosnya. "Bawa, security ke atas!" titah Lerina. Norin segera berlari ke luar sebaliknya Lerina naik ke atas dengan menggunakan lift. Dia sedik

    Last Updated : 2023-05-11

Latest chapter

  • Putra Sang Presdir   Ending

    Ending Malam itu Lucia tertidur di sofa sedangkan Sean masih terjaga di dekat box kedua bayinya. Sean menoleh pada istrinya yang tampak kedinginan, ia pun berdiri dan menutupkan jasnya di tubuh Lucia.Malam itu Sean tidak tidur, ia fokus menjaga keduanya, mengabaikan rasa lelah yang mendera tubuhnya juga membiarkan Lucia terlelap, karena besok Sean harus ke perusahaan. Setidaknya istrinya istirahat dengan cukup. "Selamat pagi Tuan!" Seorang suster datang memeriksa keadaan si kembar."Pagi!" balas Sean.Suster tersebut menyentuh kulit Vin dan Van, "Sudah tidak demam, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Suster tersebut keluar lagi.Sean melihat istrinya yang masih tertidur, dia melihat jam yang sudah menunjuk pukul tujuh. Sean akan tinggal sampai Lucia bangun, setidaknya di rapat kemarin dia sudah memperingatkan para staff untuk melapor padanya atas kebijakan Rain yang mungkin akan berpotensi merugikan perusahaan.Sean menunggu hingga satu jam kemudian Lucia bangun. Se

  • Putra Sang Presdir   Vin Dan Van Demam

    Vin Dan Van Demam Bibir Rain menyeringai saat menuruni anak tangga, ia sempat mendengar pembicaraan Sean dan Lucia. Entah apa maksudnya, keributan pasangan suami istri itu seolah menjadi hiburan baginya. Ke esokan paginya, Lucia masih mendiamkan Sean, ia hanya fokus kepada bayi kembarnya. Sean memaklumi hal itu, dia yang salah karena belakangan ini sering pulang terlambat. Wajar saja Lucia pasti lelah menjaga dua bayinya meski Vin dan Van bukan termasuk bayi yang rewel. Sean tetap membantu Lucia mengurus Vin dan Van sebelum berangkat ke perusahaan . Dia sengaja datang sedikit siang hari ini. "Aku pergi!" pamitnya pada Lucia yang hanya di balas dengan deheman, "aku janji akan pulang lebih awal," katanya seraya tersenyum, namun lagi-lagi Lucia hanya diam. Sean melangkah meninggalkan kamar dan ketiga makhluk pengisi hatinya. Di perusahaan baru saja di adakan rapat yang di pimpin oleh Rain. Padahal rapat itu di rencanakan oleh Sean kemarin, namun Rain mengganti jadwalnya atas

  • Putra Sang Presdir   Ada Apa Dengan Rain?

    Ada Apa Dengan Rain? "Sana, pergi dari sini! Dasar mesum!" Alyona mengusir Dario yang sudah lancang memeluknya tadi."Nona, aku bisa jelaskan," kata Dario seraya mundur kebelakang, karena Alyona mengusirnya dengan sapu, "Aku sempat mengira anda laki-laki," ucap Dario mengklarifikasi."Alyona, tidak perlu pakai sapu, dia pasti pergi," kata Rivera pada putrinya. Alyona sangat kasar terhadap orang yang ia benci."Mom, pria mesum seperti ini memang pantas di kasari." Gadis itu tidak paduli, ia terus mengacungkan sapu ke arah Dario yang sudah keluar dari pintu utama. Dia sudah seperti tersangka."Sana, tidak ada yang sudi mempekerjakan orang mesum sepertimu!" ucap Alyona seraya memelototi Dario. Dia masih berpikir kalau pria yang berasal dari Milan Itu adalah pekerja di rumah kakek besar. "Siapa yang mesum?" Sean yang baru saja turun sempat mendengar ucapan adik sepupunya itu. Ia mengeryitkan dahi saat melihat Alyona menghardik temannya dengan gagang sapu. "Kakak, kebetulan sekal

  • Putra Sang Presdir   Sudah Pelayan Mesum Lagi

    Sudah Pelayan Mesum Lagi Berita duka baru saja datang dari Dellwood. Kakek Zoku dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Pria yang paling banyak berjasa untuk keluarga mereka yang selalu memastikan keluarganya hidup dengan baik dan layak.Masing-masing keluarga sudah di hubungi oleh Ben sang asisten. Termasuk Han yang masih ada di Kota Milan. Kesedihan merayapi hati setiap jiwa yang terikat dengannya. Mendengar hal itu, Sean langsung mendatangi dokter untuk menanyakan perihal putranya yang akan melakukan perjalanan udara.Pesawat pribadi menjadi pilihan mereka, sore nanti mereka akan terbang dari Milan menuju Minnesota, di lanjut dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam lagi.Keluarga Zoku di liputi duka mendalam akibat kepergian sesepuh mereka, Zoku.Banyak para pelayat yang datang, terutama dikalangan pengusaha bahkan ada yang dari luar negeri.Mereka bergantian memberikan salam penghormatan, mencium untuk yang terakhir kalinya. Sampai saatnya Kakek Zoku di antar ke per

  • Putra Sang Presdir   Nasib Pernikahan Luisa

    Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid

  • Putra Sang Presdir   Luisa Lari!

    Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama

  • Putra Sang Presdir   Kau Memang Putriku, Lucia!

    Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di

  • Putra Sang Presdir   Menjenguk Neve

    Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m

  • Putra Sang Presdir   Penolakan Lucia

    Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status