Raut wajah Satya berkerut-kerut. Apa yang didapatinya dari akun Facebook Lintang membuat hatinya seperti diserang topan badai. Tiba-tiba saja, ia menyesal telah mengizinkan Lintang pergi ke Sangihe dengan Dana dan El. Bagaimana kalau kisah keduanya belum usai? Bagaimana kalau hati Lintang goyah setelah sebulan di sana dan selalu bersama ke mana pun pergi. Semua pikiran buruk seketika menjajah kepala Satya, membuatnya kesulitan memejamkan mata. Bara di dalam hatinya justru mendorongnya untuk terus membaca komentar yang terus bertambah. “Duh, Mas Dana, makin lama makin mirip Cha Eun-woo. Sama aku aja, deh. Katanya Mbak Lintang sudah ada yang punya, lho.” “Nah, ini baru bener,” sungut Satya. Ingin sekali ia membalas komentar-komentar ngawur teman-teman Lintang. Satya menggenggam erat ponsel di tangan seolah ingin meremasnya hingga lumat ketika membaca komentar El. “Woi, Gaesss, bantuin Cha Eun-woo kw 10 ini buat move on, dong. Kasihan nih, bidadarinya sudah disamber orang. Cepetan gi
Read more