Rena terdiam sejenak. Dipandanginya wajah bingung Lintang. Lantas, selarik senyum menghias paras manisnya. “Ya aku bisa tahu kalau Dana itu sebenarnya suka sama kamu. Dan kayaknya belum move on, deh.” “Itu lagi,” batin Lintang. Ia pikir, hanya El yang punya pikiran sekonyol itu. “Nggaklah. Dia memang perhatian sama semua orang. Nggak cuma sama aku. Sama temenku juga gitu.” Lintang masih ingat kalau Dini dulu sempat baper karena perhatian dan kebaikan Dana. “Dia memang perhatian sama semua orang. Tapi mata tidak bisa bohong. Aku berani bertaruh kalau dia suka sama kamu.” “Itu cuma perasaan Kak Rena. Mas Dana masih single and available.,” sahut Lintang diikuti tawa lebar.“Kamu jangan kasih harapan semu ke aku.” Rena pura-pura cemberut. “Sudah sana, pergi. Kasihan suami kamu nunggu kelamaan. Khawatirnya disamber orang.” Rena tak mampu menyembunyikan tawa. Lintang meraih ransel lalu mencangklongnya. “Emangnya jemuran, main samber saja,” seloroh Lintang yang disambut derai tawa Rena.
Last Updated : 2022-12-28 Read more