Home / Pernikahan / Kubalas Hinaanmu, Mas! / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Kubalas Hinaanmu, Mas!: Chapter 91 - Chapter 100

195 Chapters

BAB 91 PERMOHONAN BU NINGRUM

PERMOHONAN BU NINGRUM “YOVAN!” Arini yang bersiap membalas kata-kata pedas Yovan mendadak urung berucap. Suara keras Bu Ningrum membuatnya tersentak kaget. Bahkan Yovan yang semula duduk dengan kedua tangan di saku itu mendadak berdiri. Tak dia sangka ibunya datang ke rumah tersebut. Seharusnya hari ini dia datang ke arisan keluarga besar mereka yang diadakan di salah satu restoran mewah yang letaknya di pusat kota. Rencana tersebut yang akhirnya membuat Yovan meminta Pak Ratno membawa mobil mewah miliknya yang baru dibeli bulan lalu. Hal tersebut dia lakukan agar sang Ibu tak menjadi cemoohan anggota arisan yang selalu membahas mobil wanita itu tak ganti selama beberapa tahun lamanya. “Ma-ma?” Yovan tergagap melihat kemurkaan Bu Ningrum yang melihat putranya bersikap tak seperti yang dia harapkan. Sikapnya yang amat ketus dengan kata-kata pedas cukup membuat wanita itu kecewa. Tak seharusnya dia bersikap seperti itu pada orang yang pantas untuk dilindungi. “Begini sikapmu pad
last updateLast Updated : 2022-12-13
Read more

BAB 92 BANTUAN MODAL

BANTUAN MODAL Yovan mengembuskan napas berkali-kali. Mau tidak mau dia harus berdamai dengan Arini. Ibunya terlanjur menaruh simpati. Lagi pula, dia sudah menyelidiki latar belakang Arini. Dia bukan wanita yang macam-macam. Hidupnya lurus-lurus saja. Pagi berangkat kerja, sore pulang, mengurus rumah dan anaknya.Dia janda karena ditinggalkan suaminya. Setelah itu berjuang sendirian membesarkan kedua anaknya. Hingga belum setahunan ini, anak bungsunya yang sakit-sakitan meninggal. Dia diusir dari kos-kosan karena tidak mampu membayar sewa.Arini berkenalan dengan mamanya karena tidak sengaja tertabrak. Sejak saat itu, mereka menjadi dekat. Bukan Arini yang mendekati, tapi mamanya yang terus-terusan memantau kehidupan Arini karena bersimpati.Ya, sedetail itu Yovan menyelidiki Arini. Dia akan menanamkan modal pada usaha yang dia juga tidak tahu usaha apa. Dia harus mendiskusikannya dulu dengan Arini agarr mengetahui minat dan kemampuan wanita ituDering ponsel membuat Yovan menepikan m
last updateLast Updated : 2022-12-13
Read more

BAB 93 SALAH PAHAM

SALAH PAHAM "Kalau untuk awal-awal, saya belum berani keluar dari pekerjaan, Pak Yovan. Bukan saya pesimis, tapi saya juga butuh uang untuk melanjutkan hidup." Arini sedikit bernapas lega melihat Yovan mengangguk walau samar. "Tapi saya benar bersungguh-sungguh untuk membuka usaha. Kalau maju, tentu kehidupan saya dan anak akan lebih baik."Suasana di teras itu hening sementara. Angin sepoi-sepoi menggoyangkan dedaunan bunga di halaman. Wangi khas melati dan mawar yang sedang mekar tercium samar terbawa hembusan angin.“Rencana mau membuka usaha apa, Mbak Arini?” Yovan mengambil sepotong kukis dari dalam toples. Renyah dan manis membuat perpaduan tersendiri yang menyenangkan di mulut Yovan.“Rencananya saya mau membuat pembesaran ikan mujair dengan bak fiber, Pak Yovan. Tanah kosong belakang rumah bisa dimanfaatkan. Selain itu, saya juga mau membuat pembesaran ikan lele sistem bioflok dengan menggunakan metode aquaponik. Lele ini tidak membutuhkan banyak tempat, hanya satu bak fiber
last updateLast Updated : 2022-12-13
Read more

BAB 94 RENCANA RESIGN

RENCANA RESIGN "APA? SERIUS?" Wulandari hampir menyemburkan gulai patin yang tengah dimakannya bersama Arini di teras mushola swalayan Basmalah. Wanita itu melotot tak percaya dengan apa yang dikatakan Arini. Buru-buru dia menenggak air putih di botol minumnya hingga sisa separuh. "Jangan main-main, Rin. Kamu yakin?" tanya Wulandari sambil menghentikan aktivitasnya. Arini baru saja menceritakan niatnya untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. Tentu saja hal tersebut membuatnya tak percaya. Rasanya amat mustahil Arini mengambil langkah seberani ini. "Sepertinya aku yakin, Lan. Rasanya nggak bisa selamanya seperti ini. Lagi pula aku benar-benar kepikiran Rafa yang harus tinggal sendirian selama aku bekerja." Arini menatap kotak nasi miliknya. Semenjak tinggal di rumah Bu Ningrum, Arini sudah bisa menikmati makanan yang lebih layak. Uang yang biasanya digunakan untuk menyewa kos bisa dia gunakan untuk makan sehari-hari dengan layak. Tak ada lagi aroma gurih mie instan yang sangat
last updateLast Updated : 2022-12-13
Read more

BAB 95 HANTAM DEWI

HANTAM DEWI "Umi senang, tentu saja Umi dukung kamu, Rin. Sudah saatnya kamu berkembang. Kamu punya potensi, itu yang Umi yakini semenjak pertama melihat kamu bekerja di sini." Arini menangis haru. Wanita itu nyatanya menunjukkan kebesaran hati untuk melepaskan dirinya pergi. Dia khawatir sekali dianggap tak tahu balas budi, pergi begitu saja saat swalayan tengah membutuhkan tenaganya karena bulan ini ada dua orang yang juga mengajukan resign. Satu karena menikah, yang lain alasan klasik. Dia tak diperbolehkan suaminya untuk bekerja. "Rencananya mau kapan mulai usahamu itu?" tanya Umi sambil menepuk punggung Arini. Gerakannya menunjukkan bahwa dia mendukung seratus persen langkah Arini. "Mulai Minggu depan, Umi. Kami sedang survai bahan baku dan juga mencari market yang tepat. Beberapa kali keluar masuk pasar untuk membandingkan harga yang sudah beredar di lapangan. Mudah-mudahan tak lama setelah itu usaha kami tersebut segera terwujud." Jawaban Arini membuat Umi menautkan alisny
last updateLast Updated : 2022-12-13
Read more

BAB 96 KEJUTAN UNTUK YUDA

KEJUTAN UNTUK YUDADiandra tersenyum tipis melihat Yuda menautkan alis. Bukan dia tidak tahu suaminya itu mencari seseorang sejak tadi. Namun, wanita yang mengenakan blus putih dengan jeans navy itu diam saja. Dia tahu persis Yuda tidak akan menemukannya.“Arini sudah keluar dari swalayan, Mbak.” Telepon dari Dewi kemarin membuat Diandra yang saat itu sedang istirahat makan siang langsung menghentikan kegiatan. Kabar yang Dewi sampaikan membuatnya bingung seketika. Senang dan heran memenuhi hatinya. Berbagai macam pertanyaan memenuhi kepala hingga dia hanya bisa mematung.“Kapan? Kenapa?”“Dia mengundurkan diri. Mungkin mau fokus jual diri. Sepertinya lebih menjanjikan.” Ucapan sarkas Dewi dari ujung telepon membuat Diandra tertawa kencang. Wanita itu mati-matian menahan tawa karena menjadi pusat perhatian karyawan lain yang juga sedang makan di kantin.“Simpan semua informasi ini sendiri, Dew. Siang ini aku kirim uang biar kamu bisa merayakan perginya anak emas menyebalkan itu dari s
last updateLast Updated : 2022-12-14
Read more

BAB 97 JUAL DIRI?

JUAL DIRI?“Nanti kita sekalian makan saja di resto, pulangnya kita bungkus untuk Ibu. Aku lapar.” Yuda melirik jam tangan. Hampir menjelang tengah hari. Wajar kalau perutnya sudah berontak minta diisi.Di sini, terpisah belasan kilometer dari swalayan tempat Yuda dan Diandra belanja. Arini bersenandung kecil mengikuti lagu yang mengalun dari MP3 player mobil. Suara Audy yang membawakan lagu Dibalas dengan Dusta terdengar merdu dan empuk di telinga.Menyakitkan, bila cintaku dibalas dengan dustaNamun mencintamu takkan kusesaliKarena aku yang memilihmuArini memejamkan mata. Dia tersenyum tipis. Ya, seperti lirik lagu yang dia dengar. Seharusnya dia tidak menyesali apa yang telah terjadi. Kalau tidak menikah dengan Yuda, maka tidak akan ada Rafa.Bahkan, kematian Naya juga ada alasannya. Kalau bukan karena dia melamun sehabis mendatangi rumah mantan mertuanya untuk meminta biaya pengobatan anaknya, tidak mungkin dia bertemu dengan orang sebaik Bu Ningrum.Takdir memang bekerja sesuai
last updateLast Updated : 2022-12-14
Read more

BAB 98 PEMBELAAN YOVAN

PEMBELAAN YOVAN “Dasar wanita murahan!” Diandra mengambil gelas salah satu pengunjung dan menumpahkannya pada Arini. Cairan kuning memenuhi jilbab dan baju yang Arini kenakan.“Astaghfirullah!” Arini yang masih belum mengerti dengan apa yang terjadi langsung berdiri. Dia mengibas-ngibaskan bajunya yang basah. Aroma wortel tercium. “Ada apa, Di?” Arini yang kebingungan menatap Diandra tidak mengerti.“DIANDRA!” Yuda menggertakkan gigi. Dia langsung berjalan cepat dan mencengkal tangan istrinya. Lelaki itu tidak menyangka Diandra akan menyerang Arini hinga menyebabkan kekacauan di tempat itu.“Lepas, Mas!” Diandra menyentakkan tangan. “Aku muak kau terus-terusan memperhatikan perempuan murahan ini. Biar semua orang tahu kalau dia tidak pantas disini. Dasar p*la*ur! Disini bukan tempat jual diri.” Diandra menarik jilbab Arini“Ah!” Arini menahan jilbabnya agar tidak terlepas. Mati-matian dia menahan sekuat tenaga hingga kepalanya terseret kesana-kemari.“Apa-apan ini?! Lepas!” Yovan men
last updateLast Updated : 2022-12-15
Read more

BAB 99 KECEMBURUAN TAK BERALASAN

KECEMBURUAN TAK BERALASAN Yuda mendengus pelan mendengar ucapan Yovan. Sementara Diandra hampir saja berteriak senang mendengarnya. Tanpa kata, Yuda menarik tangan Diandra. Dalam diam, mereka menjauh dari meja Yovan dan Arini.“Huuuuuuu.” Seperti ada yang mengomando, pengunjung di tempat itu secara bersamaan menyoraki Diandra dan Yuda.“Ganggu makan siang orang aja!”“Tahu, ngamuk-ngamuk nggak jelas sok-sokan pengen ngegampar orang. Emang situ OK?”“Sok kecakepan! Iket tuh suaminya, Mbak, biar nggak jelalatan kemana-mana.”“HAHAHAHAHA.”Tempat makan itu ramai oleh sorakan dan suara tawa. Pengunjung merasa kesal karena makan siang mereka terganggu. Mereka juga bersimpati pada Arini yang pakaiannya kotor dan basah terkena siraman jus wortel“Maaf, Pak, Bu, Manajer kami ingin bicara terkait kekacauan yang terjadi juga gelas dan piring yang pecah.” Salah satu pelayan menahan langkah Yuda dan Diandra yang akan keluar dari resto.“Lah iya, sudah membuat kekacauan eh mau main lepas tangan b
last updateLast Updated : 2022-12-15
Read more

BAB 100 MENGHINDAR PILIHAN TERBAIK

MENGHINDAR PILIHAN TERBAIK“Saya bisa sendiri,” ucap Arini lirih saat Yovan sudah meraih pintu mobil untuknya. Gerakan tangan Yovan terhenti seketika. Matanya menubruk mata Arini yang kini berjarak kurang dari satu meter. Bahkan aroma tubuh laki-laki itu tercium cukup jelas oleh indra penciuman Arini. “Masuklah,” perintah Yovan dengan suara cukup tegas. Arini masuk tanpa menoleh lagi ke arah belakang. Sementara Yovan sekilas menatap ke arah Yuda dan istrinya yang masih mematung di tempatnya semula. Jelas sekali di penglihatannya bahwa Yuda menyimpan kecemburuan yang tak terbantahkan. Yovan tersenyum dalam hati. Miris sekali melihat keadaan Yuda yang menurutnya amat memalukan. Bisa-bisanya seorang laki-laki cemburu pada mantan istrinya sementara istri sahnya berada di sisi laki-laki tersebut. Pantas saja Diandra semarah itu. Harga dirinya tak ada nilainya lagi. Yovan melajukan mobilnya tepat di hadapan Yuda dan istrinya. Ekor matanya melihat kekaguman yang diperlihatkan Diandra. Hal
last updateLast Updated : 2022-12-15
Read more
PREV
1
...
89101112
...
20
DMCA.com Protection Status