Bagian 144Sekufu Maira berjalan dengan Fahmi ke satu tempat yang cukup ramai. Tak malu polisi wanita itu meski pemuda yang berjalan di belakangnya terlihat lusuh dan tak ada eloknya dipandang sama sekali. Gadis bermata biru itu mendadak lapar usai mendatangi rumah ular berbisa. Jika dituruti nafsu sudah jelas ia akan terima tawaran makan dari Nyonya Heba tadi. “Fahmi, kau pernah makan kebab dan burger?” tanya Maira berhenti di sebuah gang yang wangi makanannya sangat menggugah selera. “Dulu pernah diberikan oleh orang, setelah itu aku lupa rasanya,” jawab pemuda itu sambil menunduk, seolah-olah pesona Maira terlalu menyilaukan di matanya. “Kalau begitu, kau pergi ke pedagang sana, belikan dua buah kebab dan burger, ya, full irisan daging dan bawang. Aku tunggu di sini.” Maira memberikan beberapa lembar uang pada pemuda yang bertubuh kurus persis seperti ayahnya itu. Lekas saja Fahmi pergi, sebenarnya ia ingin meminta untuk ibunya juga, tetapi pemuda itu malu. Sudah diberi saja
Last Updated : 2023-04-01 Read more