Ivan melirik, ia bisa melihat dengan kedua mata abu-abu itu, lelaki tua di sebelahnya sedang melantunkan ayat suci. Namun, tidak sedikit pun bibirnya bergerak untuk meminta Hamis berdiri. Ivan teramat lelah, rasa kehilangan dalam dirinya telah menciptakan duka luar biasa. “Apa ini yang dialami oleh mereka ketika aku merenggut kehidupan yang tengah mereka jalani?” gumam Ivan. Ia meringkuk lagi, membiarkan Hamis terus mengaji hingga lelaki bengis itu kembali terlelap. Kali ini ia benar-benar berharap agar Gu tak lagi mengganggu tidurnya. Dihantui terus-menerus itu bisa membuatnya nyaris gila. Hamis berhenti mengaji, ia benar-benar tak bisa menampik perasaan ketika gaya tidur Ivan mirip dengan Sarah—istri yang telah lama ia tinggalkan. Hamis sendiri tak tahu apa istrinya masih setia menunggu. Namun, jika wanita yang ia sayangi itu memutuskan menyerah lalu memilih menikah lagi pun, ia tak akan marah. Wajar, tidak hanya lelaki saja yang butuh pendamping. Perempuan pun demikian, butuh din
Last Updated : 2022-10-28 Read more