Lho, Nak Hasyim belum menikah?" Nada sulit percaya terucap dari mulut ayah Berlian. Wajar. Usia sudah di angka empat, semua orang akan mengira sudah memiliki anak usia remaja."Belum, Pak.""Padahal dokter, lho. Kerjaan bagus begitu, langsung nunjuk perempuan pasti pada mau dijadikan isteri.""Yeah, belum tentu juga, Pak." Aku sedikit menyanggah biar tidak terlalu merasa percaya diri."Mungkin Nak Hasyim pasang kriteria terlalu tinggi.""Tidak, Pak. Cuman memang sejak kuliah di kedokteran, aku sibuk karena nyambi bekerja buat tambahan uang saku, hampir tidak ada waktu buat bermain-main sama temen-temen, terlebih lagi soal pacaran, tidak ada gadis yang berminat sama mahasiswa kere.""Waktu di rumah sakit, kamu bilang mau ngenalin aku sama istrimu, iya, kan?"Berlian menimpali, suaranya yang cempreng dan terdengar sengau karena menangis menjadi semakin terdengar lucu di telinga."Aku gak pernah bilang begitu." Memang iya, kan. Berlian cuma bilang mau kenalan dengan istriku, aku jawab sa
Read more