공유

Bab. 26. Berlian Pingsan

Seperti itu kalimat yang tiba-tiba melintas di kepalaku. Semacam ada perintah dari kata hati, lamar ia!

Saat kembali ke kamar, kusimpan foto Berlian yang barusan membuatku panik tak karuan ke dalam dompet. Sekiranya tadi benar-benar hilang, maka bisa dipastikan rasa sakitku akan bertambah. Untunglah ada ayahnya dengan sigap mengamankan benda berhargaku itu.

Kumandang azan Isya sudah terdengar, pantas saja ayah Berlian lebih dulu beranjak, mau tunaikan kewajiban di masjid. Aku? Berhubung tergolong musafir, jadi salat Maghrib dan Isya digabung menjadi satu.

Aku memilih untuk tidur lebih awal sesuai nasehat ayah Berlian, biar tidak terlambat besok pagi. Sejak jadwalku di rumah sakit terus bertambah beberapa tahun belakangan, porsi tidur memang sedikit terganggu. Terkadang sedang nyenyak, ada panggilan darurat dan tidak bisa menolak. Sekarang, aku akan menikmati tidur dengan suara deburan ombak yang terkadang memecah hening, kadang juga mengajak terlelap.

Sudah tiga puluh menit berlalu, t
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status