Seusai kami melakukan perjalanan panjang menuju villa di kawasan Puncak itu, akhirnya kami tiba. Setelah meletakkan semua barang-barang di kamar masing-masing, kami hanya bersih-bersih sebentar, lalu menonton film dan beristirahat. Aku dan Wirda mendapatkan sebuah kamar yang cukup besar di dekat dapur. Wirda sendirilah yang memilih tempat itu, aku sempat curiga istriku mendapatkan penglihatan gaib lagi, seperti misalnya ia melihat sosok mahluk mengerikan itu. Pada malam pertama di villa, Wirda terlihat normal-normal saja, meski kuakui sikapnya terus dingin kepadaku. Mungkin ia sudah terlalu dalam membenciku. Tapi, aku sendiri bingung, apa salahku hingga dia sebegitu dalamnya membenciku. Apa aku pernah membuatnya menderita—amat menderita? Aku selalu memenuhi keinginannya. Apa dia tidak sadar dengan pengkhianatannya padaku? Bersenggama dengan kawan lamaku?! Ini benar-benar tidak masuk akal. Sebegitu parahkan sihir genderuwo itu tertanam dalam diri istriku. Mungkin itu pula yang menjad
Read more