Beranda / Romansa / ME AND PRINCE / Bab 171 - Bab 180

Semua Bab ME AND PRINCE: Bab 171 - Bab 180

802 Bab

BAB 43 PERMUSUHAN

Seorang ratu harus tinggal di istana Zubair karena dia harus mendampingi seorang raja dan tetap bisa menjangkau anak-anaknya sewaktu-waktu. Akan ada pintu akses khusus yang cuma bisa dipakai seorang raja dan ratu. Selain pintu ke kamar sang ratu biasanya juga pintu ke kamar anak-anak.Anelies buru-buru kembali melalui pintu khusus untuk menyusui bayinya, kedua bayi kembar itu selalu di jaga dua puluh empat jam dan ada jam-jam tertentu untuk Anelies menyusui langsung kedua bayinya. Anelies sudah mulai beradaptasi menjalani perannya sebagai seorang ibu meskipun dia masih sangat muda."Tidurkan lagi anak-anak aku harus kembali ke acara."Anelies menyerahkan bayi perempuannya yang baru selesai menyusu agar dikembalikan ke box bayi.Walaupun pintu khusus selalu di jaga, sebenarnya Callia bisa saja menyelinap masuk. Tapi akan sangat berbahaya jika ada yang melihatnya melakukan praktik sihir di lingkungan istana, kepalanya benar-benar bisa dipenggal. Callia harus bisa mencari tempat sepi untu
Baca selengkapnya

BAB 44 KARMA YANG SETIMPAL

Setiap kali teringat Pangeran Rasyid dan kelembutan hatinya tanpa terasa Anelies kembali menitikkan air mata. Rasanya seperti kembali baru kemarin dia ikut kehilangan sosok kakak laki-laki. Jika kesedihan Anelies saja bisa seberat ini bagaiman dengan Yang Mulya Serkan. Bahkan Anelies belum sanggup memberi tahu Yang Mulya Serkan mengenai perbuatan Putri Kalifa. Karena hukuman seperti apapun nampaknya tetap tidak akan setimpal untuk kekejian yang telah dia lakukan.Seandainya Putri Kalifa tidak mencelakai Pangeran Rasyid, seharusnya dia masih bisa kembali bangun, mendapatkan kebebasan yang dia inginkan untuk sekian lama. Bisa benar-benar ikut berdiri di samping adik laki-lakinya seperti keinginannya selama ini, dan mungkin Pangeran Rasyid juga bisa memeluk putranya dengan sangat bangga.Seandainya saja waktu bisa diputar, tapi berulang kali dan berulang kali, meski cuma satu detik waktu yang telah berlalu itu sangat jauh, sedangkan masa depan meskipun seribu tahun tetap akan mendekat.A
Baca selengkapnya

BAB 45 CUKUP MENJADI RAHASIA KELUARGA

Putri Kalifa yang telah membunuh Pangeran Rasyid menggunakan sihir akhirnya berakhir karena ritual sihir yang dia siapkan sendiri. Putri Kalifa meninggal dengan sangat mengerikan, menjerit terbakar di tengah kobaran api tanpa ada yang bisa menolong. Sama seperti helaian rambut Pangeran Rasyid yang telah dia musnahkan dengan dibakar.Tuan Jalal yang telah merusak dan meracuni Pangeran Albany dengan berbagai perbuatan kotor, akhirnya juga mendapat karma yang hampir serupa. Putri Tuan Jalal dirusak dan dilecehkan oleh monster yang dia ciptakan sendiri.Memang seorang anak tidak akan menanggung dosa orang tuanya, tapi anak bisa menjadi ujian bagi orang tuanya, karena manusia tidak pernah tahu bagaimana cara Tuhan untuk membalas amal ataupun dosa. Yakin jika Tuhan Maha Adil dalam perhitungannya yang teliti.*****Anelies juga masih sangat syok karena tidak pernah menduga akan melihat kematian Putri Kalifa yang begitu mengerikan. Terbakar seperti iblis wanita berjubah merah dengan teriakan
Baca selengkapnya

BAB 46 MENUNGGU DENGAN CEMAS

Sebenarnya Anelies juga cemas untuk mengetahui reaksi Yang Mulya Serkan. Kemarin Anelies telah bersekongkol dengan Omar tanpa memberi tahu suaminya. Meski Omar telah bersumpah akan menjelaskan semuanya pada Yang Mulya Serkan, tapi sekarang Anelies tetap tidak tenang menunggu suaminya pulang.Begitu Omar menunjukkan video mereka, Yang Mulya Serkan juga langsung pergi menemui Tuan Hasyim belum mau bertemu Anelies sama sekali. Anelies belum tahu bagaimana reaksi suaminya. Mungkin saja Serkan akan marah karena Anelies kembali berbohong untuk bisa ikut keluar tengah malam bersama Omar. Anelies berbohong akan menyusui bayinya padahal dia menyelinap keluar dari istana Zubair.Sudah cukup malam ketika akhirnya Serkan pulang dari pemakaman. Hari itu juga Putri Kalifa di makamkan oleh Tuan Hasyim dengan cuma dibantu oleh Omar serta beberapa pengawal. Kematian Putri Kalifa benar-benar harus dirahasiakan, tidak perlu ada yang tahu. Keluarga bangsawan di masyarakat mereka sudah biasa tertutup, Putr
Baca selengkapnya

BAB 47 RENCANA ANELIES

"Apa kau tidak bisa tinggal beberapa pekan lagi?" Pangeran Albany menghalangi langkah Jeny yang sedang mondar-mandir memasukkan pakaian ke dalam koper. "Aku harus ikut pulang bersama papaku." "Bagaimana denganku?" "Jangan berlagak rewel, aku bukan ibumu, urus saja dirimu sendiri!" Jeny adalah wanita paling galak yang tidak pernah mempan utuk Pangeran Albany goda. "Bagaimana dengan kita?" "Kesepakatan berakhir, semua rencanaku sudah gagal dan sia-sia!" Tobias tetap acuh pada Sarah yang sudah sangat baik dan perhatian. "Akan kubantu mencari ibumu!" Jeny berhenti sebentar untuk mendongak pada Pangeran Albany yang tinggi menjulang, tampan tapi sedang ribut dan menyebalkan. "Aku tetap harus pulang, aku tidak bisa tinggal bersama Ane di istana Zubair. Di sana aku tidak bisa memegang ponsel, tidak bisa mengambil foto, dan aku bisa gila!" "Kau bisa tinggal bersamaku." "Kau pikir siapa yang akan mengijinkanku tinggal dengan pemuda sepertimu?"Jeny makin ketus. "Apa aku harus menikah
Baca selengkapnya

BAB 48 TERPERANGKAP

BAB 48 TERPERANGKAP Entah siapa yang sebenarnya sedang memakan umpan. Begitu tahu ponselnya sedang diretas Pangeran Albany justru semakin pandai berkamuflase mengikuti permainan. Karena itu Jeny dan Anelies sama sekali tidak menaruh curiga jika pergerakan mereka sudah terbaca.Pangeran Albany tahu jika Anelies mengunakan Jeny sebagai umpan demi untuk membantu suaminya. Pangeran Albany juga satu-satunya orang yang sudah tahu jika Aneleis adalah putri keluarga Loghan. Tentu Pangeran Albany semakin tidak mau kalah dari Serkan atau pun Pangeran Sofyan yang selalu jadi anak emas di keluarganya.Selama ini Pangeran Albany selalu tersisih, tidak pernah diperhitungkan, karena itu dia sangat sadar untuk mencari sekutu. Ketika akhirnya Pangeran Albany juga tahu jika hidupnya telah sangat dipermainkan demi tujuan serakah keluarganya, maka keinginanya untuk menang jadi semakin tidak bisa dihentikan. Pangeran Albany bersumpah akan mengalahkan semua musuhnya tanpa pernah mereka sadari kapan dia mul
Baca selengkapnya

BAB 49 MONSTER

Anelies juga langsung menemui Yang Mulya Serkan untuk menceritakan semuanya."Pangeran Albany sangat jahat, aku mendengar semua rencana keji di kepalanya! Dia akan menyakiti kita semua!""Dia tetap putra Pangeran Rasyid.""Dia monster!" tegas Anelies yang sudah tidak bisa menemukan istilah apa lagi untuk menggambarkan kekejian yang telah direncanakan oleh Pangeran Albany. "Tolong lakukan sesuatu Yang Mulya ..."Anelies rela memohon karena tahu jika Yang Mulya Serkan tidak akan bisa melakukan tindak kekerasan pada putra Pangeran Rasyid meskipun sudah nyata, anak laki-laki itu jahat hingga tidak lagi seperti manusia.*****Setelah hidup dalam kebohongan dan dimanfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya, Pangeran Albany bersumpah untuk membalas mereka semua dengan setimpal."Masuklah!" Pangeran Albany sedang duduk di sofa mempersilahkan Putri Asifa yang datang seorang diri tanpa sepengetahuan Tuan Jalal."Lepas pakaianmu!""Saya sudah melakukan perintah Anda, Pangeran Albany, tolong jangan
Baca selengkapnya

BAB 50 PSIKOPAT

Seseorang yang terdesak memang bisa berbuat nekat hingga di luar nalar, biasanya mereka baru akan panik serta menyesal setelahnya. Tapi tidak demikian dengan Pangeran Albany, dia tetap tenang setelah membidik kepala Pangeran Sofyan dan menyaksikan tubuhnya tertelungkup di lantai. Degup jantung serta helaan napasnya tetap tenang seolah tidak baru terjadi apa-apa. Sikap dingin bisa jauh lebih mengerikan dari pada raungan tangis penyesalan. Karena hanya psikopat yang masih bisa begitu tenang terkontrol setelah melakukan kekejian.Pangeran Albany melangkah mendekat kemudian membalik tubuh Pangeran Sofyan yang sedang tertelungkup di lantai mengunakan ujung kaki. Matanya masih terbuka dengan lobang kecil tepat di dahi yang terus merembaskan darah segar hingga menggenang. Pangeran Albany sedikit merunduk untuk balas menatap tubuh tidak bernyawa itu dengan lebih dekat."Ingat bagaimana kau pernah memanfaatkanku dengan sangat licik!" Pangeran Albany benar-benar sedang bicara pada Pangeran Sofy
Baca selengkapnya

BAB 51 PELUKAN

Pangeran Albany menempelkan dahinya yang basah menetes-netes ke dahi Jeny agar bisa menghirup napasnya yang lembut dan hangat. Gadis itu benar-benar bujukan penuh dosa. Sebenarnya bisa saja jika Pangeran Albany ingin melecehkan Jeny seperti pada Putri Asifa, tapi ternyata Pangeran Albany malah mengatakan jika dia baru membunuh Pangeran Sofyan."Aku menembak kepalanya hanya dengan sebutir peluru!" Pangeran Albany mengucapkan nya seperti bisikan. "Seketika kesombongannya lenyap saat aku menyeret tubuhnya seperti bangkai!""Pangeran Albany, apa yang kau bicarakan?" Jeny masih berpikir jika pemuda itu cuma asal bicara, tidak serius."Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku dan benar-benar akan membalas mereka semua yang telah berkhianat!"Tiba-tiba dagu Jeny dicekal kencang agar menengadah untuk menatapnya."Karena itu sebaiknya dengarkan aku!"Jeny mulai merinding saat bibir bawahnya disapu dengan dingin."Jangan pernah berani mengkhianatiku!"Pangeran Albany terus bercerita siapa saja
Baca selengkapnya

BAB 52 AKHIRNYA BERDAMAI

Anelies benar-benar cemas menunggu kepulangan suaminya, dia sama sekali tidak bisa tenang dengan keputusan Serkan yang tetap ingin mendekati Pangeran Albany untuk berdamai. Anelies sedang duduk di samping Yang Mulya Seika, menggenggam tangannya dengan lembut untuk terus berusaha mengajaknya bicara dan mengungkapkan semua kecemasannya.Kemarin Anelies juga sudah bercerita jika ternyata Pangeran Albany adalah putra Pangeran Rasyid yang selama ini telah disembunyikan oleh keluarga Selir Kumaira untuk mereka manfaatkan."Hari ini Yang Mulya Serkan menemui putra Pangeran Rasyid, dia ingin membawanya pulang bersama kita. Aku sangat cemas Ibu. Aku takut Pangeran Albany tidak mau mendengarkan."Sangat wajar jika Anelies cemas, karena Serkan juga tidak pernah bercerita bagaimana dia akan menghadapai Pangeran Albany yang cerdas, licik, dan penuh kebencian."Doakan putramu Ibu." Anelies mengecup punggung tangan Yang Mulya Seika, memohon untuk keselamatan suaminya.Meskipun belum bisa balas meresp
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
81
DMCA.com Protection Status