AYO MANA VOTE-NYA AKU SUDAH DOBEL UP
Putri Kalifa yang telah membunuh Pangeran Rasyid menggunakan sihir akhirnya berakhir karena ritual sihir yang dia siapkan sendiri. Putri Kalifa meninggal dengan sangat mengerikan, menjerit terbakar di tengah kobaran api tanpa ada yang bisa menolong. Sama seperti helaian rambut Pangeran Rasyid yang telah dia musnahkan dengan dibakar.Tuan Jalal yang telah merusak dan meracuni Pangeran Albany dengan berbagai perbuatan kotor, akhirnya juga mendapat karma yang hampir serupa. Putri Tuan Jalal dirusak dan dilecehkan oleh monster yang dia ciptakan sendiri.Memang seorang anak tidak akan menanggung dosa orang tuanya, tapi anak bisa menjadi ujian bagi orang tuanya, karena manusia tidak pernah tahu bagaimana cara Tuhan untuk membalas amal ataupun dosa. Yakin jika Tuhan Maha Adil dalam perhitungannya yang teliti.*****Anelies juga masih sangat syok karena tidak pernah menduga akan melihat kematian Putri Kalifa yang begitu mengerikan. Terbakar seperti iblis wanita berjubah merah dengan teriakan
Sebenarnya Anelies juga cemas untuk mengetahui reaksi Yang Mulya Serkan. Kemarin Anelies telah bersekongkol dengan Omar tanpa memberi tahu suaminya. Meski Omar telah bersumpah akan menjelaskan semuanya pada Yang Mulya Serkan, tapi sekarang Anelies tetap tidak tenang menunggu suaminya pulang.Begitu Omar menunjukkan video mereka, Yang Mulya Serkan juga langsung pergi menemui Tuan Hasyim belum mau bertemu Anelies sama sekali. Anelies belum tahu bagaimana reaksi suaminya. Mungkin saja Serkan akan marah karena Anelies kembali berbohong untuk bisa ikut keluar tengah malam bersama Omar. Anelies berbohong akan menyusui bayinya padahal dia menyelinap keluar dari istana Zubair.Sudah cukup malam ketika akhirnya Serkan pulang dari pemakaman. Hari itu juga Putri Kalifa di makamkan oleh Tuan Hasyim dengan cuma dibantu oleh Omar serta beberapa pengawal. Kematian Putri Kalifa benar-benar harus dirahasiakan, tidak perlu ada yang tahu. Keluarga bangsawan di masyarakat mereka sudah biasa tertutup, Putr
"Apa kau tidak bisa tinggal beberapa pekan lagi?" Pangeran Albany menghalangi langkah Jeny yang sedang mondar-mandir memasukkan pakaian ke dalam koper. "Aku harus ikut pulang bersama papaku." "Bagaimana denganku?" "Jangan berlagak rewel, aku bukan ibumu, urus saja dirimu sendiri!" Jeny adalah wanita paling galak yang tidak pernah mempan utuk Pangeran Albany goda. "Bagaimana dengan kita?" "Kesepakatan berakhir, semua rencanaku sudah gagal dan sia-sia!" Tobias tetap acuh pada Sarah yang sudah sangat baik dan perhatian. "Akan kubantu mencari ibumu!" Jeny berhenti sebentar untuk mendongak pada Pangeran Albany yang tinggi menjulang, tampan tapi sedang ribut dan menyebalkan. "Aku tetap harus pulang, aku tidak bisa tinggal bersama Ane di istana Zubair. Di sana aku tidak bisa memegang ponsel, tidak bisa mengambil foto, dan aku bisa gila!" "Kau bisa tinggal bersamaku." "Kau pikir siapa yang akan mengijinkanku tinggal dengan pemuda sepertimu?"Jeny makin ketus. "Apa aku harus menikah
BAB 48 TERPERANGKAP Entah siapa yang sebenarnya sedang memakan umpan. Begitu tahu ponselnya sedang diretas Pangeran Albany justru semakin pandai berkamuflase mengikuti permainan. Karena itu Jeny dan Anelies sama sekali tidak menaruh curiga jika pergerakan mereka sudah terbaca.Pangeran Albany tahu jika Anelies mengunakan Jeny sebagai umpan demi untuk membantu suaminya. Pangeran Albany juga satu-satunya orang yang sudah tahu jika Aneleis adalah putri keluarga Loghan. Tentu Pangeran Albany semakin tidak mau kalah dari Serkan atau pun Pangeran Sofyan yang selalu jadi anak emas di keluarganya.Selama ini Pangeran Albany selalu tersisih, tidak pernah diperhitungkan, karena itu dia sangat sadar untuk mencari sekutu. Ketika akhirnya Pangeran Albany juga tahu jika hidupnya telah sangat dipermainkan demi tujuan serakah keluarganya, maka keinginanya untuk menang jadi semakin tidak bisa dihentikan. Pangeran Albany bersumpah akan mengalahkan semua musuhnya tanpa pernah mereka sadari kapan dia mul
Anelies juga langsung menemui Yang Mulya Serkan untuk menceritakan semuanya."Pangeran Albany sangat jahat, aku mendengar semua rencana keji di kepalanya! Dia akan menyakiti kita semua!""Dia tetap putra Pangeran Rasyid.""Dia monster!" tegas Anelies yang sudah tidak bisa menemukan istilah apa lagi untuk menggambarkan kekejian yang telah direncanakan oleh Pangeran Albany. "Tolong lakukan sesuatu Yang Mulya ..."Anelies rela memohon karena tahu jika Yang Mulya Serkan tidak akan bisa melakukan tindak kekerasan pada putra Pangeran Rasyid meskipun sudah nyata, anak laki-laki itu jahat hingga tidak lagi seperti manusia.*****Setelah hidup dalam kebohongan dan dimanfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya, Pangeran Albany bersumpah untuk membalas mereka semua dengan setimpal."Masuklah!" Pangeran Albany sedang duduk di sofa mempersilahkan Putri Asifa yang datang seorang diri tanpa sepengetahuan Tuan Jalal."Lepas pakaianmu!""Saya sudah melakukan perintah Anda, Pangeran Albany, tolong jangan
Seseorang yang terdesak memang bisa berbuat nekat hingga di luar nalar, biasanya mereka baru akan panik serta menyesal setelahnya. Tapi tidak demikian dengan Pangeran Albany, dia tetap tenang setelah membidik kepala Pangeran Sofyan dan menyaksikan tubuhnya tertelungkup di lantai. Degup jantung serta helaan napasnya tetap tenang seolah tidak baru terjadi apa-apa. Sikap dingin bisa jauh lebih mengerikan dari pada raungan tangis penyesalan. Karena hanya psikopat yang masih bisa begitu tenang terkontrol setelah melakukan kekejian.Pangeran Albany melangkah mendekat kemudian membalik tubuh Pangeran Sofyan yang sedang tertelungkup di lantai mengunakan ujung kaki. Matanya masih terbuka dengan lobang kecil tepat di dahi yang terus merembaskan darah segar hingga menggenang. Pangeran Albany sedikit merunduk untuk balas menatap tubuh tidak bernyawa itu dengan lebih dekat."Ingat bagaimana kau pernah memanfaatkanku dengan sangat licik!" Pangeran Albany benar-benar sedang bicara pada Pangeran Sofy
Pangeran Albany menempelkan dahinya yang basah menetes-netes ke dahi Jeny agar bisa menghirup napasnya yang lembut dan hangat. Gadis itu benar-benar bujukan penuh dosa. Sebenarnya bisa saja jika Pangeran Albany ingin melecehkan Jeny seperti pada Putri Asifa, tapi ternyata Pangeran Albany malah mengatakan jika dia baru membunuh Pangeran Sofyan."Aku menembak kepalanya hanya dengan sebutir peluru!" Pangeran Albany mengucapkan nya seperti bisikan. "Seketika kesombongannya lenyap saat aku menyeret tubuhnya seperti bangkai!""Pangeran Albany, apa yang kau bicarakan?" Jeny masih berpikir jika pemuda itu cuma asal bicara, tidak serius."Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku dan benar-benar akan membalas mereka semua yang telah berkhianat!"Tiba-tiba dagu Jeny dicekal kencang agar menengadah untuk menatapnya."Karena itu sebaiknya dengarkan aku!"Jeny mulai merinding saat bibir bawahnya disapu dengan dingin."Jangan pernah berani mengkhianatiku!"Pangeran Albany terus bercerita siapa saja
Anelies benar-benar cemas menunggu kepulangan suaminya, dia sama sekali tidak bisa tenang dengan keputusan Serkan yang tetap ingin mendekati Pangeran Albany untuk berdamai. Anelies sedang duduk di samping Yang Mulya Seika, menggenggam tangannya dengan lembut untuk terus berusaha mengajaknya bicara dan mengungkapkan semua kecemasannya.Kemarin Anelies juga sudah bercerita jika ternyata Pangeran Albany adalah putra Pangeran Rasyid yang selama ini telah disembunyikan oleh keluarga Selir Kumaira untuk mereka manfaatkan."Hari ini Yang Mulya Serkan menemui putra Pangeran Rasyid, dia ingin membawanya pulang bersama kita. Aku sangat cemas Ibu. Aku takut Pangeran Albany tidak mau mendengarkan."Sangat wajar jika Anelies cemas, karena Serkan juga tidak pernah bercerita bagaimana dia akan menghadapai Pangeran Albany yang cerdas, licik, dan penuh kebencian."Doakan putramu Ibu." Anelies mengecup punggung tangan Yang Mulya Seika, memohon untuk keselamatan suaminya.Meskipun belum bisa balas meresp
BAB 242 MELANJUTKAN HIDUPAkhirnya musim gugur, hampir empat bulan sejak Mia kehilangan Zontus serta ibunya Helena. Mia terlihat jauh lebih baik, lebih sehat dan ceria, meski isi hatinya tetap tidak ada yang tahu.Mia dan Theo kembali berteman dekat dan berkomunikasi lagi seperti dulu. Theo juga sering datang mengantarkan makanan dengan mengetuk pintu. Kadang mereka membuat makan malam bersama dan pergi ke taman saat akhirnya pekan.Kali ini Theo mengantar Mia pergi ke Hampton untuk acara bayi Henry dan Livie. Hampir semua keluarga besar Mia ikut datang. Geby beserta kelima putri kembarnya dan anak-anak mereka yang ramai. Brandon, Lily serta anak-anak keluarga Lington termasuk Jacob dan bayi mereka yang berambut merah.Hanya Anelies yang tidak bisa ikut datang, tapi dia menitipkan hadiah spesialnya pada Jeny dan Pangeran Albany."Ini hadiah dari Ane untuk Leon."Akhirnya Henry memberi nama Leonel Loghan seperti permintaan Aron yang tidak bisa dibantah."Sampaikan ucapan terimakasihku
BAB 241 MENJALANI HIDUP Mia masih sangat muda dan labil, bisa bertindak ceroboh dalam kondisi tidak stabil. Sebelum pergi dari rumah peternakan, Anelies terus mengingatkan adiknya agar tidak pernah putus asa. "Waktu adalah kesempatan dengan banyak pelajaran yang dapat menjadi penyembuh bagi hati dan jiwa yang sakit. Tidak boleh putus asa, hidup harus tetap dijalani seperti janji yang telah diambil sumpahnya!" Sebagai kakak perempuan, Anelies akan terus mengingatkan Mia lagi dan lagi sesering dia bisa. "Berjanjilah untuk kami semua!" Anelies meminta Mia untuk berjanji agar tidak menyakiti dirinya sendiri. "Aku berjanji tidak akan bertindak bodoh!" Mia bersumpah. Anelies memeluk Mia erat-erat sambil terus berbisik. "Kami semua mencintaimu!" Mia mengangguk kemudian balas memeluk Anelies yang berpamitan pergi bersama anakanak. Aneleis yang pergi paling terakhir dari rumah peternakan. Satu pekan setelah Anelies pergi Mia ikut kembali ke New York. ******* Walapun Mia telah be
240 MIA RINDUSatu Minggu setelah semua orang pergi meninggalkan rumah peternakan, Mia masih terlihat murung, belum memiliki aktifitas lain kecuali berdiam diri di dalam kamar. Mia sering menangis sampai pagi tanpa sedetikpun memejamkan mata.Sungguh Mia sangat rindu tapi tidak tahu harus mencari Zontus kemana. Patah hati karena ditinggalkan selamanya ternyata jauh lebih menyakitkan dari pada sakit hati karena cemburu dan pertengkaran. Ketika hanya sekedar bertengkar, paling tidak Mia masih memiliki kesempatan untuk melihat Zontus kembali. Sekarang Mia sudah tidak bisa dan tidak tahu harus menahan rindunya sampai kapan.Mia semakin sedih karena satu buah kenangan foto pun dia tidak punya. Kadang Mia juga sangat takut bagaimana jika nanti dia lupa dan semua ingatannya tentang Zontus menghilang seolah mereka memang tidak pernah ada. Mia benar-benar bisa gila jika terus seperti ini."Mia apa kau sudah bangun?" Suara Mara mengetuk pintu kamar Mia dari luar."Masuklah, Mom."Begitu mendeng
BAB 239 KEKHAWATIRAN SEMUA ORANGMia bukan cuma telah kehilangan Zontus, dia juga baru tahu jika Helena adalah ibunya. Tapi dari semua kepedihannya, Mia paling sedih karena dia dan Zontus berpisah dalam kondisi sedang marah, bahkan Mia mengusirnya pergi.Sebuah kesalahan pahaman yang pastinya juga sulit untuk Zontus jelaskan dalam kondisi seperti kemarin. Zontus bersikeras tetap pergi karena Helena memang harus dia selamatkan. Sekarang mereka berdua sudah sama-sama tidak ada, Zontus pergi menyusul Helena.Penyesalan memang sering kali datang terlambat. Sekarang Zontus benar-benar pergi dan rasanya Mia ingin gila. Sejak kemarin Mia hanya duduk di balkon kamar, diam melihat jauh ke garis hutan tanpa mau berkumpul dengan keluarga yang lain. Keluarga Mia sedang berkumpul, bahkan Kai juga kembali datang bersama istri serta anak-anaknya untuk Mia."Semua akan berlalu dia akan baik-baik saja." Emillie berusaha menenangkan ibunya meski sebenarnya dua juga khawatir dengan kondisi Mia. "Mia
238 KEPERGIAN ZONTUSSetelah suara retakan kubah magma disusul ledakan dahsyat, elang api keluar dari puncak gunung dengan langsung merentangkan sayap lebar. Tiap helai dari bulu elang raksasa itu berkobar jingga, wujudnya benar-benar mengagumkan. Gerald terus berdiri takjup karena tidak menyangka dirinya bakal menjadi saksi dari kebebasan elang api yang telah ribuan tahun bersemayam dalam belenggu. Elang api sudah terbebas, dia terbang lenyap ke angkasa. Saat itu juga Gerald langsung berlutut untuk pengorbanan rajanya. Gerald terus berlutut hingga gemuruh di pungcak gunung api itu kembali mereda tapi jantung Gerald tetap berdebar kencang.Sungguh Gerald juga masih gemetar melihat pengorbanan Zontus untuk meraka semua. Meski Gerald tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Tapi Zontus telah pergi membawa semua benda milik raja negeri Utara bersama tubuhnya, pedang perak, belati, permata bahkan darah milik raja tertua mereka.Setelah cukup tenang dan yakin semuanya telah usai, Ge
BAB 237 KING IN THE NORTH Sejak awal sudah benar tindakan Zontus dengan membekukan Latuza agar tidak mengacau, tapi dengan iseng Lana yang nakal justru membangunkannya. Kali ini giliran Gerald yang kembali mengacau karena tidak mau mendengarkan peringata Zontus untuk berheti ikut campur. Helena yang sudah berahasil lolos dari Latuza terpaksa harus ikut bertarung demi untuk menyeamatkan keturunannya.Mustahil jika Zontus tidak murka, peringatannya telah di abaikan dan sekarang tetap Zontus juga yang harus bertanggung jawab menyelesaikan semuanya segera. Zontus tidak memiliki pilihan lagi setelah melihayat Helena juga telah berkorban."Kalian telah mengacaukan segalanya!" Setelah berteriak lantang Zontus juga langsung melesat pergi dengan murka."Kupikir dia akan melenyapkan kita!" Theo yang bicara disisa atmosfer yang masih beku mencekamGerald juga masih syok karena dia pikir Zontus akan melenyapkan mereka bertiga, tapi ternyata tidak. Gerald, Jared, dan Theo sama-sama masih berd
BAB 236 AKHIR PERTARUNGANDalam kondisi panik terdesak, Latuza langsung melesat ke arah Jared berdiri seorang diri tanpa senjata dan tanpa perlindungan. Meskipun Jared seorang mutan tapi dia tetap bukan lawan sepadan untuk Latuza yang memiliki kemampuan sihir hebat. Haya dengan tatapan mata saja, Jared seketika lupa cara untuk lari dan bergerak. Jared tetap berdiri seperti orang linglung ketika Latuza mendatanginya dengan sangat cepat tidak terduga."Jared!" Gerald berteriak lantang, tapi seperinya dia sudah terlambat.Latuza sengaja menyerang jared untuk mengalihkan perhatian Gerald sekaligus membalas kelancangan musuh-musuhnya. Jared sama sekli tidak menghindar dari serangan Latuza. Tepat ketika Latuza ingin menelan kepala Jared dengan mulut terbuka lebar, tiba-tiba sebuah gelombang tidak kasat mata menerjang tubuh Jared sampai terpental jauh."Wanita terkutuk!" Latuza berteriak melengking pada penyihir berambut merah yang tibatiba sudah berdiri di hadapannya.Jared yang baru terpe
BAB 235 BEKERJA SAMA MENJEBAK LATUZAAnelies dan Emillie sedang duduk di balkon istana membicarakan buku tua Brandon Lington yang masih hilang."Ternyata buku itu berisi kumpulan ramuan sihir yang sangat kuno." Emillie memberitahu Anelies. "Papa yakin, dalam buku itu juga terdapat ramuan sihir yang dapat membebaskan kami dari darah immortal."Anelies jadi membayangkan jika Emillie, Gerald, dan putri mereka bisa mendapatkan kehidupan normal."Sayangnya buku itu hilang." Anelies ikut menyesal. "Seandainya aku bisa melihat siapa yang mengambilnya.""Gerald mencurigai Latuza, karena itu juga sekarang papa dan Gerald sedang bekerja sama memburunya."Pangeran Husain yang diam-diam mendengar pembicaraan mereka tidak berani bicara meskipun dia tahu, buku tersebut sudah dibakar oleh Zontus. Zontus beralasan jika buku tua itu adalah benda terkutuk, harus dimusnahkan, agar tidak kembali menciptakan bencana. Sebenarnya Husain juga tidak mengerti dengan semua tindakan Zontus yang sulit diprediksi.
BAB 234 SEMAKIN DEKATBegitu melihat Lana yang duduk membeku di lantai, Mia langsung sadar siapa pelakunya, karena memang cuma Zontus yang dapat membekukan mahluk apapun yang dia mau."Zontus!" Mia berpaling cepat untuk melihat ke sekeliling kamar.Zontus terlihat sudah berdiri di ambang pintu balkon kamar. Seketika dada Mia berdebar hangat, meledakkan kelegaan luarbiasa meski mahluk yang tidak tahu sudah sangat dia rindukan itu sama sekali tidak memiliki ekspresi menyenangkan.Zontus tetap kaku, dingin dan suka semaunya sendiri. Mia juga masih belum mengerti kenapa dia bisa memiliki persaan berdebar pada mahluk seperti Zontus. Yang Mia tahu, merindukan seseorang tanpa kabar ternyata sangat tidak enak. Mia sudah tidak tahan, dia langsung berlari memeluk Zontus lebih dulu. "Jangan membuatku rindu!" Mia menenggelamkan wajah ke dada hangat Zontus untuk dia hirup dalam-dalam."Jangan membuatku marah!" Zontus balas memeluk erat."Jangan membuatku cemburu!" Kali ini Mia mendongak pada le